#19. Seulgi

785 116 16
                                    

•⸾ welcome ⸾•
•⸾ enjoy and happy reading ⸾•
























Bruugh!!









"ahh! Sofaaa! Aku merindukan mu sofa!!." Dengan gemas Yeri menanamkan dirinya disofa.

Lisa yang baru saja meletakkan tasnya memandang Yeri lalu membuang nafas. "idih.. baru semalam udah rindu aja."

"emang, yang gue rindu cuma sofa." Yeri memeluk bantal sofa, perlahan ia mulai menutup mata kemudian tertidur.

Lisa mencolek-colek bahu Yeri, "oi bangun!, tas lo bawa masuk dulu!!."










Sekarang pukul 3 sore, mereka akhirnya sampai kembali kerumah dengan selamat. Semua orang merasa lelah, bukan karena berlibur melainkan karena duduk terlalu lama. Mereka nampak berkumpul diruang tengah, belum memutuskan untuk melakukan apa-apa lagi dan lebih memilih beristirahat disana sebelum memulai aktivitas mereka besok hari.

Dari kejauhan Wendy menghitung jumlah tas mereka, takut-takut ada yang tertinggal.

"oke, lengkap 9." Gumam gadis itu.

Ketika hendak menambil tasnya, tiba-tiba saja matanya menyorot sesuatu yang lain. Ia menangkap sosok gadis tengah tertemung didepan wastafel, tangannya memegangi gelas air yang kosong. Wendy mulai mencurigai sesuatu.

Gadis berbadan mungil itu pun memutuskan untuk mendekat lalu..









Pat..







"seul, lo ngak papa?."

Gadis bermata sipit itu tersadar dari lamuannya, ia terdiam sejenak menatap kearah Wendy. Dari tatapannya ia nampak ragu-ragu dan sangat gugup. Ia  berfikir sebentar lalu perlahan menggeleng kepala.

Mendapat gelengan kepala dari pertanyaannya tentu membuat Wendy terkejut, "eh? Lo kenapa seul?."

Sebenarnya Wendy sudah melihat gelagat aneh dari Seulgi sejak kemarin, hanya saja ia tidak ingin mengganggu dan tidak bermaksud untuk ikut campur ataupun menambah beban pikirnnya. Karena Wendy tahu, Seulgi orang yang sulit ditebak.

"lo sakit?, coba gue periksa." Ucap Wendy meletakkan tangannya didahi Seulgi.

Seulgi menggeleng, "gue ngak sakit, tapi gue aneh aja."

"loh? Aneh gimana?."

"gue boleh cerita ngak?, tapi ngak disini."






















•••



















"we-wen, gue kok tiba-tiba ngak enakan ya?."

"enakan gimana? Lo sakit perut lagi?."

"ngak! Gimana sih, guekan udah bilang.. gue ngak sakit!."

"loh.. kok lo panik gini seul? Tenang dulu coba.."





Perlahan-lahan Seulgi menarik nafas kemudian menghembuskannya pelan, Wendy mengernyit begitu melihat kepanikan diwajah gadis sipit itu. Wendy menoleh kearah tasnya, ia mengambil botol minumnya lalu memberikannya pada Seulgi.

"minum seul.."

Seulgi menerima botol itu lalu meminum airnya, tangannya sedikit bergetar, pikiran yang ada dikepalanya terasa berceceran kemana-mana. Ia tidak bisa fokus..

FULLHOUSE || BlackVelvet FamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang