#23. Gaje

662 104 22
                                    

| welcome |
| enjoy and happy reading |












































“siapa ini? Pacarnya?.”



Sontak Joy dan Wendy terkejut, gadis yang lebih tua terkekeh canggung sambil menggerak-gerakkan tangan diudara. Sepertinya terjadi kesalah pahaman dan Wendy tentu tidak tau harus bagaimana. Wajahnya terlihat panik dan ia merasa sedikit malu.

Wendy menggeleng, “ehehe, a-anu.. ini—“ seketika ucapannya terhenti.

“gue harus ngomong apa ini?!!!!.”



Gadis pendek itu seketika gugup, ia tidak tahu harus menjawab apa. Tiba-tiba saja lidahnya terasa keluh untuk sekedar bilang ‘adik’ karena ia juga sedikit merasa aneh jika ingin mengatakannya entah kenapa, ia juga tidak tahu. Sejenak keningnya mengerut, tanda ia berpikir keras.

Joy sedikit melirik Wendy, wajahnya sudah memerah diikuti dengan perasaan canggungnya pada perawat didepan mereka. Wendy menatap kebawah masih berfikir, Joy tahu jika gadis disampingnya itu terkena serangan batin.

Bomi melihat wendy dengan tatapan aneh, “uh… g-gue mau pergi dulu. Kalian pulangnya hati-hati ya!.” Ucapnya berusaha mengalihkan.

Dengan cepat Bomi menepuk bahu Wendy dan segera pergi, jujur saja.. ia juga merasakan aura ketidakjelasan itu. Wendy menyibak sedikit rambut yang menghalangi matanya, ia menatap Joy dengan senyum terpaksa.

“d-dia.. Bomi. Perawat disini.. hehe.”

Joy hanya bisa menganggukkan kepala, ia menutupi mulutnya masih merasa malu. “kok gue jadi aneh gini?.”


Tanpa bicara lagi, keduanya kembali melanjutkan jalannya. Keduanya nampak tenang, sibuk dengan pikiran masing-masing. Ini pertama kalinya mereka bersikap canggung, kejadian tadi memang tak mereka sangka-sangka. Apa mungkin itu sebuah pertanda?

Ditengah perjalanan seketika muncul sebuah ingatan dikepala Wendy, hampir saja ia lupa untuk menjenguk chaeyoung. Tentu saja!

“Joy, kita mampir dulu sebentar. Gue mau bawa lo ke seseorang.”

Gadis lebih tinggi terheran, “siapa?.”


“ikut gue.”






















Wendy berjalan ke ruangan chaeyoung, Joy yang tidak tahu apa-apa hanya mengikut mengekori gadis itu. Sesaat sampai kedua nya masuk keruangan dan menghampiri gadis yang terbaring memainkan ponselnya diatas ranjang.

Chaeyoung menoleh, ia tersenyum begitu mendapati sosok Wendy disana. “kak Wendy!.”

“hai chaeng!.”

Joy tersenyum ramah begitu menatap chaeyoung, ia mengira-ngira jika gadis ini memiliki umur yang sama dengan Yeri.. kira-kira, begitulah yang ditangkapnya. Lagipula postur badan mereka sama kecilnya dalam artian mereka sama-sama remaja.

Keduanya berdiri disisi ranjang, chaeyoung mengalihkan pandangannya pada sosok gadis bertubuh tinggi. Ia mendongak menatap wajah Joy, kemudian melontarkan tatapannya kembali pada Wendy.

Chaeyoung tersenyum lebar, “aah, pacar kak Wendy?.”




“eh?.”





Joy seketika membuang muka, bukannya bersikap kasar, jujur.. wajahnya sudah memanas sekarang. Wendy mendengar perkataan itu langsung terkekeh canggung. Digaruknya tengkuk dengan kaku, ia cengengesan sembari duduk disebelah chaeyoung.

FULLHOUSE || BlackVelvet FamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang