#16. BV Trip pt.2

903 135 22
                                    




•⸾ welcome ⸾•
•⸾ remember to vote and comment ⸾•
•⸾ enjoy and happy reading ⸾•























Tak terasa satu setengah jam mereka masih diperjalanan, belum ada tanda-tanda mereka akan sampai ditujuan yang dirahasiakan. Didalam mobil hitam, hanya terdapat Seulgi dan Irene yang terjaga, adik-adiknya sudah dilanda kantuk. Sedangkan dimobil silver yang dikendarai Wendy hanya tersisa dirinya, ditemani alunan music ringan untuk membuatnya tetap terjaga.

Irene menatap keluar jendela, hembusan angin menerpa wajah indahnya. Gadis itu tersenyum tipis menikmati pemandangan indah pepohonan disana, dia menengok keatas. Langit sore hari yang sangat indah.

"rene.. ini diujung keknya udah jembatan deh." Ucap Seulgi membuyarkan lamunan Irene.

Irene seketika menatap jalan didepan, "iya, tinggal lurus aja. Lewat jembatan nanti lo pelan-pelan." Balasnya.

Seulgi bergumam meng-iyakan. Matanya mungkin sipit, tapi jangan remehkan seorang Kang. Mengapa? Karena ia sudah pandai mengendarai mobil, walau masih 16 tahun.


"kayaknya gue harus ngomong sama lo deh..."

"ngak bisa gue tahan lagi..."






"rene..."

"apa?." Balas Irene tanpa membuka matanya.


"lo dapet lokasi ini dari mana? Lo udah kesini ya sebelumnya?."

Perlahan Irene membuka mata, memperbaiki posisi duduknya lebih nyaman. Ia menatap Seulgi yang sibuk menyetir.

"dulu kakek sering bawa gue kesini." Ucap Irene dengan suara dibuat kecil.

Seulgi mengangguk, "oh~ gitu. Lo mainnya jauh juga ya? Hehehe.."

Irene hanya terkekeh, wajahnya mungkin terlihat tenang tetapi didalam hatinya ia gundah. Benar jika tebakan kalian itu mengatakan bahwa Irene jatuh cinta pada Seulgi, benar... memang benar. Hanya saja gadis itu bingung harus melakukan apa, ia sudah sangat ingin mengatakan perasaannya pada Seulgi... apa dia harus berani seperti Jennie?

Dipikirannya terlintas pada bagaimana Jennie bercerita tentang Jisoo, semua perasaan untuk Jisoo yang selalu ia pendam, hingga akhirnya ia pun berani mengatakan isi hatinya dihadapan semua orang.

Irene memejamkan matanya, ia membuang nafas pelan. "emang gue bisa kayak Jennie?."
















•••












" yer~ bangun yer. Kita dah sampai."

Wendy dengan lembut menepuk pipi Yeri, perlahan mata gadis itu bergerak dan terbuka. Dari wajahnya ia masih mengantuk, Wendy segera menarik kedua tangan Yeri memperbaiki posisinya menjadi duduk.


Gadis termuda mengucek matanya, "udah sampai? Gue mau lanjut tidur dipenginapan kalo gitu."

Wendy melipat tangannya didepan dada, ia tersenyum sembari terkekeh pelan. "yakin yer lo mau lanjut tidur?."


Setelah mengatakan itu Wendy pergi meninggalkan Yeri didalam mobil, Yeri yang masih mengumpulkan nyawa melihat keluar jendela.

Sontak matanya membelalak, Yeri dengan cepat melepas selimutnya dan keluar dari mobil. Tatapannya tak terputus menatap kedepan, diwajahnya kini terdapat sebuah kekaguman.




FULLHOUSE || BlackVelvet FamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang