#24. Gaje pt.2

650 111 13
                                    

| welcome |
| enjoy and happy reading |


























“kita jangan kasi tau yang lain dulu ya?.” Joy tersenyum sembari meletakkan satu jari dibibir.

Wendy mengernyit, “kenapa?.”

Seketika ekspresi wajah Joy berubah memelas, “nanti digodain Yeri sama Lisa.”

“haha.. yaelah Joy. Emang kenapa? Mereka kan adik kita.”

“tapi lo taukan, mereka berdua ngeselin kalo sama gue.”


Wendy mengangguk-angguk dengan ucapan Joy karena itu memang benar, “iya-iya.. kalo gitu ngak usah tanya mereka.” Ucapnya lalu menyenggol lengan Joy.


Joy tersenyum sambil menyipitkan mata, “biarin mereka kudet sama hubungan kita. Kasihan yang masih jomblo.”


Keduanya berjalan memasuki rumah, didalam sana sudah terdapat anggota lainnya yang tengah fokus menatap layar tv. Seulgi, Irene, Jennie duduk disofa sementara sisanya duduk dikarpet. Lisa dan Jisoo memegang stik playstation, sepertinya tengah bermain.

Seulgi menatap kehadiran keduanya, “tumben cepat pulang wen.” ucapnya.

Wendy mengangguk, “ho-oh, gue izin sehari.”















•••




















jam menunjukkan pukul 11 malam, saat itu didalam kamarnya, Lisa tengah bermain permainan online. Ia berkutat dengan serius sembari jari-jari tangannya bergerak dengan lincah. Sesekali Lisa menggerutu dan hampir berteriak karena karakternya mati tertembak.

Lisa membuang nafas, lalu meletakkan ponsel pintarnya. “aah.. padahal sedikit lagi coba.” Ia menggerutu.

Ketika hendak berbaring, tiba-tiba ia merasa sedikit haus. Jadi ia memutuskan untuk keluar kamar menuju kedapur untuk minum. Namun siapa sangka ia akan bertemu sosok berbaju putih dan berambut panjang didalam dapur?

Lisa bergerak selangkah, seketika tersentak ditempat, “setan!!.”. matanya membelalak.


“eh mana? Mana?.”

Jantungnya berdegup kencang karena sangat terkejut, refleks tangannya bergerak mengelus dada. Lisa memejamkan mata lalu membuang nafasnya kasar.

“astaga jeje!! Lo kagetin gue tau!.”. kesalnya.



Rose yang tengah membuka kulkas itu hanya mengerdikkan bahu acuh, “ya maap. Gue ngak tau lo disitu” Ucapnya lalu kembali melihat kedalam kulkas.

“coba aja lo bukan Rose, dari tadi gue udah tendang pantat lo.”

Rose terdiam, malam ini ia malas untuk meladeni Lisa. Lagipula ia tahu jika Lisa tidak berani menendang pantatnya, jikapun begitu Rose berani membalas lebih keras. Jadi jangan berani dengan seorang Park.


Gadis berponi mengernyit, “lo nyari apaan?.”

“nyari snak, pencuci mulut gitu..”

“lo masih laper?!.” Ucap Lisa dengan nada meninggi.





Mendengar Lisa yang sok terkejut membuat Rose memutar bola mata, “ngak.. mulut gue kesepian aja.”


FULLHOUSE || BlackVelvet FamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang