Chapter 16

27 5 3
                                    

- Virus

°°°

"Anu- adikku, dia sedang sakit." Mendengar suara bocah itu, kedua pemuda di hadapannya terkejut. Ya, anak laki-laki itu ternyata adalah seorang perempuan.

Pemuda itu terdiam singkat. "Kalau begitu dimana adikmu? Antarkan aku padanya," pintanya.

"Ryzen, kita ke sini bukan untuk mengkasihani seorang gadis kecil," ujar Reiji singkat.

Keduanya saling menatap. Tatapan Reiji mengintimidasi kawannya tersebut. Sang gadis kecil melarikan diri tanpa meninggalkan sepatah kata pun.

"Eh- tunggu!" Teriakan percuma ia lontarkan dengan harap sang gadis kecil berhenti berlari, tapi ternyata tidak.

"Memang apa salahnya jika kita menolong seorang anak kecil? Sepertinya Raven tak akan masalah dengan itu," ucapnya kesal.

Ia berlari mengikuti jejak anak itu, sementara Reiji tak bergerak sedikit pun.

Ditelusurinya rumah-rumah di sekitar untuk menemukan anak itu, tapi tak ada hasil. Ryzen membalikkan tubuhnya, matanya membelalak heran. Ia melihat wajah tak asing tengah bersama dua orang anak kecil. Gadis pencuri itu bersama adiknya yang terbaring di teras sebuah gubuk tua.

***

Athallia membungkuk memegang kedua kakinya. "Tunggu, Dryas! Aku lelah."

"Ah kau benar, kita belum beristirahat sejak berjalan dari pagi." Reonna mengusap keringatnya akibat terik matahari.

"Baiklah, kita cari tempat untuk beristirahat."

Gadis pirang itu duduk di depan sebuah rumah warga. "Aku dan Reonna akan tunggu di sini. Sepertinya di sana ramai sekali, mungkin ada pasar desa. Kalian pergilah untuk mencari yang segar-segar."

Zabriel menatap kesal. "Mengapa seakan-akan kau memperlakukan kami sebagai pelayanmu?"

"Karena aku adalah teman seorang Tuan Putri," balas gadis itu tekekeh.

Zabriel menahan kekesalannya, tak lama kedua laki-laki tersebut pergi melangkahkan kakinya ke pasar desa.

Hari yang terik adalah satu hal yang dibenci Reonna. Entah kenapa ia merasa matahari akan membakar kulitnya secara langsung.

Athallia yang tengah memandang langit teralihkan dengan seorang anak kecil yang keluar dari gubuk tua tepat di sebelahnya. Tak lama anak kecil lain yang lebih tua datang menghampirinya.

"Ka-kakak!"

Brukk!!

Anak itu terjatuh seketika. "KEN!!" Teriakan sang kakak mengejutkan kedua gadis tersebut. Reonna dan Athallia menghampiri keduanya.

"Apa yang terjadi? Kenapa dengan adikmu?"

"Ken! Sadarlah." Gadis kecil itu menggerak-gerakan tubuh sang adik, tak mendapat respon rupanya.

"Hei nak, apa yang terjadi pada adikmu? Apa dia sakit? Sakit apa?" ujar Athallia sedikit panik.

Reonna memeriksa tubuh anak itu, terdapat cairan putih yang keluar dari mulutnya.

The Lysander [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang