Chapter 01

239 41 33
                                    

- Explosion

°°°

Suasana asrama kali ini tak jauh beda seperti hari-hari sebelumnya. Beberapa aktifitas belajar mengajar outdoor sudah mulai terlihat di sekitar gedung. Di area taman bawah terlihat murid-murid Mr. Ryo sedang melakukan latihan pengendalian diri setiap paginya. Juga para siswa siswi yang berlomba mengerubungi ruang makan untuk sarapan pagi. Hanya saja keadaan tidak baik menimpah kelas Dryas, karena hari ini ada kelas Regen yang diajarkan oleh Mr. Farrand.

"Kau tau? Apa yang akan dilakukannya kali ini?" bisik Zabriel disambut dengan gelengan kepala oleh Dryas.

Hampir semua murid sudah ada di ruangan yang bisa dibilang kekurangan cahaya. Temboknya terbuat dari material batu granit serta meja yang dilapisi obisidian. Ya, hampir, karena beberapa murid itu menghilang tanpa jejak dengan jutaan alasan yang dititipkan ke ketua kelas. Keadaan yang sama seperti hari-hari sebelumnya ketika mata pelajaran Mr. Farrand tiba.

Laki-laki yang usianya sekitar 40 tahunan itu meletakkan sebuah box di mejanya. Ia membuka perlahan-lahan, semua mata tertuju pada isi box itu. Buku tua setebal 5 cm terpampang di dalamnya. "The Story of Azuryte Kingdom", tulisan yang terdapat pada kover buku tersebut.

"Kali ini aku tak akan menyuruh kalian untuk mencari DNA hewan unik di pelosok Azuryte," ujar Mr. Farrand sambil membersihkan debu-debu di buku itu.

Semua murid di ruangan itu semringah senang, memang tak ada yang bisa menebak jalan pikiran guru yang terkenal suka nyeleneh ketika mengajar murid-muridnya. Minggu lalu, Dryas dan kawan-kawan harus mengumpulkan DNA marmut albino di hutan Shakka, hutan yang terkenal sebagai tempat para pemburu kekuatan ilmu hitam menetap untuk tinggal. Beberapa murid terluka karena berhadapan langsung dengan para komplotan itu.

Itu semua dilakukan bukan sebagai percobaan melukai para murid, tetapi karena Mr. Farrand adalah seorang ahli rekayasa genetik. Ia mengumpulkan berbagai macam DNA unik untuk membuat banyak makhluk transgenik yang nantinya akan dikirim ke kerajaan sebagai bahan pasukan ataupun sebagai obat-obatan alami.

"Seperti yang kalian lihat, ini adalah buku sejarah kuno dari Azuryte Kingdom. Aku akan membacakan isinya." Laki-laki itu membawa bukunya sambil berjalan keliling ruangan yang tampak seperti gua kuno tersebut.

"Seperti yang kalian tau, Christalla adalah sebuah ras paling inti dari berbagai macam ras penguasa negeri ini. Mereka masuk ke Azuryte Land pada abad ke 7 dan mengubah wilayah yang luas ini menjadi sebuah kerajaan makmur," jelas Mr. Farrand.

"Kudengar ras itu menjadi pusat dari segala macam kekuatan di negeri ini, seperti ras pengendali mungkin? Wah keren, bukan?" bisik Zabriel pada Dryas yang sedari tadi pikirannya kosong entah kemana.

"Oi Dryas!" Lamunannya buyar setelah dikejutkan kawannya itu. "Kau tak mendengarkan penjelasannya?" Dryas mencoba memusatkan pikirannya, ia tengah mengingat mimpi yang sebelumnya ia dapatkan kemarin malam. Sementara Athallia tak terlihat sama sekali di kelas Mr. Farrand.

"Kemana Athallia?" tanyanya.
"Aku tidak tau, mungkin ia ikut bersama para siswa yang tiba-tiba menghilang dari kelas Regen," ujar Zabriel cekikikan.

"Heh Zabriel, Dryas! Jika ingin bercanda keluar saja!" tegas Mr. Farrand. Kedua anak laki-laki itu terdiam membisu mendengar bentakan dari guru rekayasa genetika yang sekarang menjelma jadi guru sejarah.

Sang guru kembali menjelaskan tentang sejarah Azuryte Kingdom. Kerajaan ini terletak di area padang sabana yang luas dan subur. Terdapat beberapa ras yang menjadi ikon di wilayah ini. Contoh yang paling inti adalah Christalla, ras yang menjadi pusat penguasaan di negeri ini. Setiap elite dan kaum bangsawan disini mempunyai bakat alami yang muncul akibat perjanjian dengan Azazel, iblis yang memberikan kekuatan pada setiap darah bangsawan di Azuryte. Masyarakat atau ras pendatang tak akan bisa memilikinya tanpa perjanjian khusus dengan sang raja. Mereka ada pada kasta terbawah yang dianggap hina dan tabu.

Duarr!!

Ledakan itu mengejutkan semua orang. Suara sirene peringatan menggema di penjuru asrama, semua siswa menghentikan aktivitasnya. Sirene peringatan itu berasal dari ruang ramuan. Hawa terkejut dan penasaran menghantui seisi kelas Regen.

"Jangan ada yang kemana-mana! Aku akan kembali nanti," perintah Mr. Farrand yang tergesa-gesa untuk pergi melihat situasi.

Ruang ramu terletak pada lantai 3 gedung, letaknya yang diujung membuatnya jarang terawasi oleh para keamanan. Ruangan itu berisi ramuan obat-obatan alami yang tercipta dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Mrs. Rachellia dan kawan-kawan. Terdapat beberapa lemari kaca yang berisi bahan racikan obat herbal kini pecah tak karuan. Keadaannya kacau, beberapa staff mencoba memadamkan api yang tersisa akibat ledakan. Sementara Mrs. Rachellia ditemukan tak sadarkan diri di sana.

"Apa yang terjadi?" tanya Mr. Farrand.

"Seseorang mencoba meledakkan tempat ini, beberapa ramuan yang akan dikirim ke desa selatan yang terkena wabah sepertinya hilang dicuri," jelas Mr. Ryo. Sementara korban terluka segera dibawa ke dokter asrama.

"Siapa pelakunya?"

Mr. Ryo berpikir sejenak, "Akan ada rapat besar di aula untuk membahas ini."

°°°

Kejadian tadi pagi menjadi pembicaraan hangat di seluruh penjuru sekolah ini. Academy Of Wisteria, merupakan sekolah superpower yang menjadi tempat pendidikan bagi orang-orang yang memiliki kekuatan super dari darah bangsawan mereka. Sekolah ini sangat luas dan memiliki gedung kembar yang masing-masing mempunyai 4 lantai dengan ikon bunga wisteria sebagai identitas. Bunga wisteria sangat akrab di mata masyarakat Azuryte karena sosoknya yang ada pada lambang Kerajaan Azuryte.

Di sini para murid diajarkan untuk mengenal dan mengendalikan kekuatan alami mereka secara sempurna, karena jika tidak dilatih kekuatan mereka tak akan bisa digunakan. Berdasarkan perjanjian Raja Azuryte I dengan iblis Azazel, darah bangsawan di Azuryte telah diberikan kekuatan berdasarkan 10 elemen, yakni fire (sun), water (ocean), air (sky), earth, metal (mine), thunder (volt), light (heaven), woods (nature), sound (wave), dan dark (darkness).

Masing-masing dari elemen itu tersebar di darah para kaum elite dan bangsawan serta muncul sejak lahir. Nantinya para lulusan Akademi itu akan dijadikan sebagai tameng perlindungan untuk kemakmuran Azuryte.

°°°

"Dryass!" teriakan khas dari gadis itu memekakan telinga Dryas yang tengah bersama Zabriel di koridor menuju ruang guru.

"Athallia? Kau kemana saja? Kenapa tadi tidak ada di Regen class? Apa kau ikut membolos bersama kawan-kawan lain yang tidak hadir?" tanya Dryas bertubi-tubi. Zabriel hanya menggelengkan kepalanya.

"Hah? Tidak. Aku bersama dengan Mrs. Shellina melatih pengendalian telekineticku," jawab Athallia berseri-seri.

"Apa harus ketika jam pelajaran Mr. Farrand? Untung saja tadi ia tak terlalu memperhatikan, kupikir semua guru sibuk menyelidiki tentang ledakan di ruang ramu," ujar Zabriel, kemudian ia berpikir sejenak.

"Tunggu Dryas, kalau begitu sepertinya Mr. Stark tak akan memulai kelas hari ini. Kau lihat? Semua siswa sibuk masing-masing," lanjut Zabriel.

"Kau benar, semua guru sedang mengadakan rapat besar di aula gedung tengah. Jadi ayo kita berlatih sendiri saja," balas Athallia bersemangat.

Mereka pergi ke halaman belakang untuk berlatih pengendalian kekuatan di sana. Menginjak usia belasan tahun, pemilik darah bangsawan itu mulai bisa menggunakan kekuatan mereka, hanya saja akan sulit terkendali jika belum terlatih.

Dryas Lysander, seorang anak yang memiliki darah keturunan bangsawan dari hasil persilangan dengan ras pendatang. Kekuatan alaminya berdasarkan pada elemen air, ia bisa mengendalikan serta menciptakan segala hal yang berhubungan dengan air. Bocah laki-laki yang genap berusia 16 tahun itu merupakan sosok anak didik yang diasuh langsung oleh Mr. Farrand sejak kecil. Zabriel merupakan teman seangkatannya yang juga sebagai kawan akrabnya selain Athallia.

Semasa hidupnya Dryas tinggal bersama Mr. Farrand yang juga telah mengajar di Wisteria School selama sekitar 20 tahunan. Mr. Farrand adalah sosok pengganti ayah bagi seorang Dryas. Karena selama ini Dryas kecil hanya tau bahwa dirinya sendirian, hanya ada sosok nama Lysander yang ia ketahui sebagai marganya. Sisanya sosok ayah pengganti itu tak pernah memberitahu apapun tentang asal usul keluarganya kepada anak itu.

°
°
°
-To Be Continued

The Lysander [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang