5

13.2K 1.1K 77
                                    

SLEEP WITH THE DEVIL

ORIGINAL STORY BY SANTHY AGATHA

*****

"Kau benar-benar nekat menantang tuan Jeno seperti itu," Heechul bergumam setengah menggerutu.

Dari tadi lelaki gemulai itu memang sibuk menggerutu karena harus memulai dari awal mendandani Jaemin. Apalagi ketika tatapannya terarah pada tuxedo hijau Jaemin yang sekarang teronggok seperti sampah di lantai, Heechul akan mendesah secara dramatis, lalu menggerutu lagi dengan kata-kata tidak jelas.

Untunglah Heechul membawa tuxedo cadangan. Tuxedo itu cukup bagus meskipun tidak semewah dan seindah tuxedo hijau yang sudah dirobek oleh Jeno. Warnanya merah marun dan berpotongan sederhana, membungkus tubuh Jaemin dengan sempurna.

"Nah sudah selesai." Heechul meletakkan kuas bibir di meja dan menatap bayangan Jaemin di cermin. "Lumayan cantik, meskipun tidak semewah tadi."

Jaemin tanpa dapat ditahan melirik ke tuxedo hijau di lantai itu dan menghembuskan napas sedih. Tetapi bagaimanapun juga, dibalik kekecewaannya ada kepuasan karena setidaknya dia bisa menunjukkan kalau dia bisa melawan Jeno.

Betapa mengerikannya lelaki itu kalau marah, Jaemin mengernyit. Sejak usahanya yang terakhir kali untuk melarikan diri, penjagaan atas dirinya diperketat. Ada dua orang laki-laki berjas hitam dan berbadan kekar yang berjaga di depan pintunya.

Malam ini adalah pertama kalinya Jaemin diberi kelonggaran untuk turun, keluar dari kamar ini. Kalau Jaemin cukup waspada, mungkin dia bisa melarikan diri dari rumah ini.

"Nah, pakai sepatu ini." Heechul meletakkan sepatu yang indah di karpet. "Lalu aku akan mengantarmu turun, Tuan Jeno menunggu di bawah, karena pesta sudah dimulai."

Ketika Jaemin menuruni tangga, seketika itu juga hatinya terasa kecut. Semua orang yang hadir di pesta ini berpakaian spektakuler, semuanya pasti rancangan terbaru dari desainer terkenal.

Para laki-laki bertuxedo tampak berkumpul dan mengobrol di satu sudut dekat perapian, dan para perempuan tampak berkelompok dengan sahabat-sahabatnya menyebar di semua sisi ballroom itu.

Sebuah meja sajian besar di sudut menyajikan berbagai jenis makanan mewah. Bartender di satu sudut sibuk melayani permintaan tamu dan para pelayan berpakaian hitam putih hilir mudik, menawarkan nampan-nampan hidangan dan sampanye yang mengalir tak ada habisnya.

Ketika Jaemin menuruni tangga, semua pandangan tertuju padanya, hingga Jaemin merasakan tangannya berkeringat. Jaemin mencari-cari Jeno, tetapi lelaki itu sepertinya tidak ada. Dengan gugup, merasa terasing di keramaian, Jaemin berdiri diam, di sudut dekat jendela, memilih untuk mengamati daripada membaur. Dia mengernyit ketika menyadari bahwa di setiap akses pintu keluar, semuanya berdiri dua atau tiga orang pengawal Jeno dengan jas hitam yang serupa dan tampak selalu waspada. Jaemin harus melewati mereka kalau ingin keluar dari tempat ini.

"Itu kekasih Jeno yang terbaru?" Sebuah suara sinis terdengar, rupanya pemilik suara sengaja supaya Jaemin mendengarnya.

Jaemin menoleh dan mendapati segerombolan wanita dan laki-laki cantik tengah berbisik-bisik dan menatapnya dengan tatapan benci. Salah seorang perempuan, yang paling cantik dengan gaun hitamnya yang sangat seksi terang-terangan mengamati Jaemin dengan pandangan meremehkan dari atas ke bawah.

"Aku mendengar Jeno mengajaknya tinggal bersama. Bayangkan! Tidak ada satupun wanita dan laki-laki cantik yang pernah diajak Jeno tinggal bersama. Kupikir dia laki-laki yang sangat cantik! Ternyata dia biasa saja, mungkin Jeno sedang mabuk saat membawanya tinggal bersama."

Sleep With The Devil || NOMIN 🔞Where stories live. Discover now