Bab 24

606 127 13
                                    

TYPO HARAP MAKLUM 🙂.

KASIH VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA YA, BIAR CACA MAKIN SEMANGAT NULISNYA ❤️.

DAN BANTU SHARE SERTA PROMOSIIN CERITA CACA KE TEMAN2 KALIAN YA, BIAR MEREKA JUGA MAMPIR BACA DAN IKUT DALAM KISAH CINTA SEGITIGA ANTARA SAKHA, ADISTA DAN ABIAN.
.
.
.

"Demi menyelamatkan mu dari cinta yang salah, Allah patahkan hatimu :)"

Kurang baik apa Allah sama kamu?

~Yulhian🍒
.
.
.
.

"

Aku mau minta bantuan kamu Dhif, mau kan bantuin aku?" mohon Adista.

"Apaan?"

"Besok pasti Kak Abian berusaha ngajak aku bicara, jadi aku minta tolong sama kamu bantu aku ngehindar dari dia. Dia itu orangnya susah di jelasin dan keras kepala orangnya," ucap Adista.

"Siap! Serahin semua sama gue, nanti kita berangkat bareng aja besok." sahut Dhifa.

"Baru tau gue kalo lo pernah punya hubungan sama orang, kirain gak pernah." seru Dhifa lagi.

"Satu kali menjalin hubungan banyak memberi ku pelajaran, bukan hanya aku merasa menjadi wanita yang paling di cintai nya tapi juga merasa kan luka dan penyesalan sampai sekarang karena memulai hubungan dengan cara yang salah," sahut Adista.

"Segitunya lika-liku hubungan lo, pasti sulit banget ya Dis lo ngelewatin 4 tahun melupain dia yang terbentang jarak jauh dari lo,"

"Kalo di bilang sulit, rasanya benar-benar sulit menerima kenyataan bahwa dia meninggalkan aku. Tapi aku juga menyesal karena terlalu mudah memberikan hatiku padanya padahal tak semua yang datang untuk di jatuh cintakan,"

"Apa lo menyesal mengenal dan dekat dengan Pak Abian dengan cara yang salah? Dan apa lo udah benar-benar melupakan dia?" tanya Dhifa memastikan lagi.

"Mengenalnya adalah kenangan indah yang aku rasakan dan melupakannya adalah perintah yang sudah aku laksanakan," jawab Adista.

"Kalo sekarang kalian bertemu dan Pak Abian juga ingin menepati janjinya, bagaimana? Kan lo juga sedang mencari laki-laki yang siap ingin menikahi lo? Kalo Pak Abian ngelamar lo, lo bakal terima?" tanya Dhifa.

Adista terdiam sebentar mendengar pertanyaan Dhifa.

"Kalau memang aku dan Kak Abian berjodoh aku terima semuanya karena aku tidak bisa melawan takdir, meskipun perasaan ragu dan trauma dalam diriku masih ada karena takut akan ditinggalkan." jawab Adista.

"Jika namamu yang tertulis di lauhul mahfudz untuk diriku, niscaya rasa cinta itu akan Allah tanamkan dalam diri kita.

Tugasku bukan untuk mencari dirimu ataupun menunggumu, tapi memperbaiki diriku."

~Adista Humaira.

*****

Sakha mondar-mandir di ruangan karena Adista belum datang ke kantor, sedangkan Rara mendengus kesal melihat tingkah Sakha.

"Aduh Pak! Bisa duduk aja, saya pusing liat Pak Sakha mondar-mandir gak jelas gitu!" dengus Rara.

Tapi Sakha seperti tak mendengar ucapan Rara.

Antara 2 Imam || TAMAT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang