Antara 2 Imam || TAMAT✓

Bab 32

TYPO HARAP MAKLUM 🙂.

KASIH VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA YA, BIAR CACA MAKIN SEMANGAT NULISNYA DAN BAKAL DAPET DM DARI CACA❤️.

DAN BANTU SHARE SERTA PROMOSIIN CERITA CACA KE TEMAN2 KALIAN YA, BIAR MEREKA JUGA MAMPIR BACA DAN IKUT DALAM KISAH CINTA SEGITIGA ANTARA SAKHA, ADISTA DAN ABIAN.
.
.
.

🌟 Meneladani Ummul Mukminin🌟

"Kenapa Allah selalu memberikan ujian kepada setiap hamba-Nya?
Bukan Allah tak sayang kepada kita dan Allah sedang menguji kesabaran setiap hamba-Nya. Jangan mengeluh jika Allah memberi ujian yang berat. Ujian yang berat di berikan kepada orang yang hebat."

Keep Hamasah !!!

- @diaryislami🍒
.
.
.

Paginya Adista sudah siap untuk berangkat dan Zean tengah sarapan di meja makan.

Tak lama Dhifa keluar dari kamarnya dengan wajah orang yang baru bangun tidur.

"Huam ... Dista lo udah masak kan? Gue udah laper nih," ucap Dhifa mengambil tempat duduk berhadapan dengan Zean tapi dia belum sadar karenanya matanya masih tertutup.

Sedangkan Zean menganga melihat Dhifa, taukan bagaimana muka orang baru bangun tidur.

"Kak Dista lagi di dapur ngambil Nasi goreng punya Kaka," sahut Zean menahan tawanya.

Mendengar yang menyaut bukan Adista melainkan suara laki-laki dan Dhifa sangat peka, dari suaranya Dhifa yakin adalah cogan. Dhifa pun membuka matanya dan melihat bagaimana wajah Zean.

"Masya'Allah! Cogan darimana nih Adista culik? Ganteng banget," ucap Dhifa dengan senyum merekah.

Adista pun datang dan langsung mendorong pelan kepala Dhifa.

"Temen Kaka ternyata kocak ya, Zean kira bakal ngebosenin," ucap Zean tertawa.

"Emang gini orangnya, pelawak di kala Kaka lagi kecapean. Dhifa yang paling bisa ngehibur Kaka," balas Adista tertawa.

"Kalian kok akrab banget? Jangan bilang ini pacar sembunyi-sembunyi lo ya Dis? Wah lo parah, masa pacaran yang lebih muda dari lo sih,"

"Sadar Maemunah! Ini Zean sepupu aku dari Bandung," balas Adista menepuk kepala Dhifa pelan.

"Sejak kapan lo punya sepupu? Kok gue baru tau,"

"Karena males aja cerita, aku udah tebak reaksi kamu bakal lebay gini kalo liat cogan makanya aku gak pernah ngizinin Zean ke sini," balas Adista.

"Jahat banget sih! Siapa tau aja kan jodoh gue," ucap Dhifa tanpa pikir membuat Zean tersedak mendengarnya.

Adista pun langsung menyodorkan air minum untuk Zean.

"Maaf Kak Dhifa, Zean menolak kalo Kaka bilang kita bisa berjodoh. Zean udah suka sama cewek lain," ucap Zean dengan jujur membuat Adista sontak tertawa.

"Dis! Sepupu lo kok jujur banget, mana nolak gue lagi," ucap Dhifa mengerucutkan bibirnya.

"Haha ... Zean emang udah dari kecil di ajarin untuk selalu jujur dan gak boleh bohong, termasuk kalo dia suka sama cewek dia bakal bilang sama cewek itu tapi dia gak ngajak pacaran. Cuma mau jujur aja kan Zean?" tanya Adista pada Zean.

"Iya Kak! Cuma jujur aja, mencintai dalam diam lebih indah di banding pacaran yang di larang oleh Allah. Dan Zean gak mau kek Kak Dista yang dulu sering ngurung diri di kamar gara-gara di tinggalin Kak Abian,"