TYPO HARAP MAKLUM 🙂.
KASIH VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA YA, BIAR CACA MAKIN SEMANGAT NULISNYA DAN BAKAL DAPET DM DARI CACA❤️.
DAN BANTU SHARE SERTA PROMOSIIN CERITA CACA KE TEMAN2 KALIAN YA, BIAR MEREKA JUGA MAMPIR BACA DAN IKUT DALAM KISAH CINTA SEGITIGA ANTARA SAKHA, ADISTA DAN ABIAN.
.
.
."Jangan terlalu di kejar, jika memang jalannya. Pasti Allah akan memperlancar,"
~Self Reminder🍒
.
.
.
.Sekitar 5 jam menempuh perjalanan menuju pantai yang ingin Adista datangi, akhirnya dia sampai di Pantai Sayang Heulang yang letaknya tak jauh dari Pantai Santolo.
"Sudah sampai Non Dista,"
"Alhamdulillah! Pak Bani bisa masuk juga ke dalam, nanti saya telpon jika mau pulang," ucap Adista.
"Iya Non!"
Adista pun segera masuk ke dalam, pantai yang Adista datangi adalah tempat yang paling Adista ingin datangi setelah dia libur semester tapi baru sekarang dia bisa ke sini.
"Masya'Allah! Bagus banget pemandangannya," seru Adista sambil merasakan terpaan angin di sore hari.
Adista duduk di dekat pohon yang tak jauh dari bibir pantai, suasana di sekitar tak terlalu ramai seperti Adista harapkan. Dia butuh waktu sendirian untuk menghilangkan stresnya. Memejamkan matanya, menikmati hembusan angin di sore hari. Rasanya beban pikiran Adista mulai berkurang, tapi beban pikiran itu tergantikan dengan air mata.
Air mata menetes tanpa Adista sadari, dia pulang ke Bandung bukan untuk berlibur dan bersenang-senang tapi sebagai penentu kehidupannya dia akan serahkan kepada siapa dalam ikatan pernikahan.
"Aku di hadapkan dengan dua pilihan yang aku pun sulit memutuskannya. Ya Allah di saat aku tidak pernah meminta seseorang padamu tapi aku lebih meminta di cintai olehmu, karena aku sadar bahwa cinta terindah di muka bumi ini adalah ketika seorang hamba dan tuhannya saling mencintai," ucap Adista dengan air mata berlinang di pipinya menatap deburan ombak yang cukup tinggi.
"Tapi jika sekarang kau hadirkan orang lain untuk menemani perjalanan kehidupan hamba bersama-sama menuju surgamu dalam ikatan pernikahan, kenapa harus ada dua laki-laki yang sama-sama ingin melamar hamba? Dengan dia yang dulu pernah mengisi hati hamba dan pergi meninggalkan sebuah janji untuk menunggunya atau dengan seseorang yang baru aku kenal tapi dengan beraninya datang menemui Ayah melamarku,"
"Bingung? Jelas aku bingung, pikiran dan hatiku tidak bisa bekerjasama, di satu sisi aku sudah menolak lamaran Kak Abian tapi bagaimana dengan Pak Sakha? Apa aku berusaha saja menerima yang ada di hadapanku sekarang, dia memang baik dan jauh berbeda dari yang dulu," ucap Adista mengeluarkan semua beban pikirannya.
Adista terdiam sebentar, membiarkan air mata berlinang membasahi pipinya sedangkan langit sudah mulai gelap dan lampu-lampu di area pantai sudah menyala makin menambah suasana keindahan di pantai menjelang malam.
"Keraguan memang masih menyelimuti diriku tapi berusaha yakinlah Adista, jika pilihan di hatimu adalah jawaban dari keraguan mu itu. Memang mengulang semuanya dari awal bukan sebuah pekerjaan yang mudah, tapi aku percaya. Yang Allah takdirkan untukku sekarang adalah rencana terbaik yang dia tetapkan," ucap Adista.
"Kadang kita tak pernah tahu, bahwa sesuatu yang tidak pernah masuk ke daftar list harapan. Malah datang tidak terduga dan membawa setumpuk skenario baru dan itulah takdir Allah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara 2 Imam || TAMAT✓
Romance[DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM BACA]💓 "𝐃𝐢𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐛𝐢𝐧𝐠𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧, 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐬𝐢𝐚𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐡𝐚𝐭𝐢 𝐲𝐠 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚?" -𝓒𝓪𝓬𝓪, 𝘼𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖 2 𝙄𝙢𝙖𝙢🍒 ****** Ini tent...