4. Sebungkus Lemper

1.4K 156 27
                                    

*Fyi! foto di atas itu potret si duo macan (bukan yang iwak peyek itu ya!) Aster and Rara :D

So.... Selamat membaca!!

=====
Aster

Buk!

Buk!

Buk!

"@#$*&_!+#*!!! ini pintu ngapa susah banget sih di bukanya! Rasanya pengen gue telepon Kim Jong Un terus gue minta kirim rudal buat hancurin ini pintu!!"

Sumpah demi Upin Ipin yang nggak lulus TK sampai sekarang dan Squidward yang tidak pernah memakai celana! Rasanya ingin Ku jadikan papan mencuci Bude Ratih saja pintu terkutuk ini!! Lagipula siapa sih orang yang membuat pintu yang sulit terbuka ini. Tapi tunggu! Jika pintu mudah di buka lalu apa fungsinya di buat pintu? Oke, lupakan!

Tapi... KENAPA HARUS AKU YANG TERKUNCI SEKARANG INI?!!

Ya... bukanya Aku tidak senang sih terkunci di sini. Justru Aku sangat senang karena bisa bersama dengan guru yang membuat jantungku berdebar kencang setiap di dekatnya.

Hanya saja... Aku belum membelikan kispray dan penumbuh rambut. Dan jikapun Aku pulang terlambat atau tidak pulang malam ini maka tamat sudah riwayatku. Sapu yang agung pasti akan melayang aesthetic menyambut kedatanganku.

"Hahh..." Aku menghela nafas pasrah, kemudian berjalan menuju tempat yang dimana Miss Zoya berada.

Saat Aku sampai di mejanya Aku sedikit terkejut melihat wanita satu itu sudah terlelap dalam tidurnya. Kasihan, mungkin ia mengalami hari yang berat pagi ini.

Hah... Lihatlah, bahkan saat tidur pun ia tetap terlihat cantik. Jika Aku yang tertidur maka mungkin akan beda lagi jadinya. Bukanya indah untuk di pandang, malah bisa-bisa sawan untuk di pandang. Eh!

🍑🍑🍑

Pukul 8.30

Masih dengan posisi yang sama, Aku masih terus menatap wajah ciptaan Tuhan yang tiada duanya. Menikmati pemandangan indah yang tidak boleh di lewatkan satu detik pun.

Sedangkan Miss Zoya masih tetap dalam posisi yang sama terlelap dalam tidurnya. Bedanya adalah perut Ku yang tadinya sudah terisi gado-gado mbak Dini, kini sudah mulai meraung-raung meminta sesajen. Eh!

Dan Mungkin Miss Zoya juga merasakan apa yang sedang kurasakan. Tunggu, tunggu, tunggu kenapa terdengar seperti sebuah lagu? Oke, Lupakan!

"Ngghh..." lenguhan keluar dari mulut Miss Zoya. Ia terlihat mulai meregangkan otot-ototnya yang kaku.

Aku mengembangkan senyum ketika ia menatap ke arahku. Dan seperti biasa ia tidak membalas senyumanku. Yah tentu saja, sekali es tetaplah es. Tidak mungkin es akan mencair secara tiba-tiba.

"Jam berapa sekarang?" tanyanya dengan suara khas orang baru bangun tidur.

"Jam setengah sembilan, Miss," jawabku, Miss Zoya hanya manggut-manggut seraya mengusap matanya.

Setelah itu kami hanya diam selama beberapa menit. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Aku dengan pikiran tentang sapu melayang dan Miss Zoya yang entah sedang memikirkan apa.

🍑🍑🍑

Pukul 10.00 pm

Malam semakin larut, udara semakin dingin, perutku juga semakin meraung-raung.

Dearest TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang