Part 30

3.8K 996 185
                                    

Setelah selesai bicara dengan Asahi, Jaehyuk langsung mengajak Haruto untuk pulang, namun lelaki itu menolak karna masih ingin bermain. Jeongwoo juga melayangkan protes karna ia masih ingin ditemani.

Kedua anak SMA itu serempak menolak ajakan Jaehyuk untuk pulang, bahkan juga memaksa Jaehyuk agar tak pulang dan melanjutkan permainan, karna Jeongwoo masih berambisi untuk mengalahkan rivalnya itu.

"Udah malem, kita harus pulang. Perumahan ini udah nggak aman, kalo nanti kita nggak sampe di rumah, gimana?"

Kalimat itu berhasil membuat Haruto mengambil jaketnya dan bersiap untuk pulang, bahkan Jeongwoo juga menyuruh kedua temannya untuk segera pulang ke rumah.

Urusan bermain, masih bisa dilanjut besok. Karna yang terpenting adalah keselamatan Jaehyuk dan Haruto, ia tak mau malam ini menjadi kali terakhir mereka bermain.

"Sepi banget," gumam Jaehyuk sambil memperhatikan suasana sekitar.

Tak ada siapapun yang ada di luar rumah, hanya dirinya.

Suasana sepi seperti ini membuat Jaehyuk takut ada yang tiba-tiba datang dan menghujamnya dengan pisau, atau langsung memenggal lehernya dari belakang.

"Jangan mikir yang aneh-aneh, bego." Jaehyuk memarahi diri sendiri, lalu mengusap lehernya yang terasa ngilu karna membayangkan jika bagian tubuhnya itu benar-benar dipenggal hingga putus.

Jaehyuk mempercepat langkah, berharap segera sampai di rumah. Entah kenapa perjalanan ke rumah terasa lebih jauh dari biasanya, mungkin karna pengaruh ketakutan yang menghantui Jaehyuk saat ini.

"Apaan nih?"

Jaehyuk nampak bingung ketika melihat sebuah plastik tergantung di pintu rumah, namun ia buru-buru membukanya karna penasaran.

Aroma harum dan nikmat seketika memasuki indra penciuman Jaehyuk, membuatnya diserang rasa lapar.

"Soto, ya?" tanya Jaehyuk, entah pada siapa, mungkin pada dirinya sendiri. "Pasti Asahi yang ngasih."

Jaehyuk bergegas membuka pintu rumah dengan kunci, lalu masuk ke dalam untuk menyantap sebungkus soto yang ia duga merupakan pemberian dari Asahi. Tanpa menyadari ada seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan, lalu tersenyum puas sebelum akhirnya melangkah pergi.

Dan orang itu juga tak menyadari, jika ada sepasang mata yang memperhatikannya sejak tadi.

••••

Asahi berjalan seorang diri menuju rumah Jaehyuk, hendak memeriksa keadaan lelaki itu karna pesan dan telpon darinya tak mendapat respon sama sekali sejak semalam, membuat Asahi sedikit khawatir.

"Masih tidur kali," ujar Haruto karna Jaehyuk tak kunjung membuka pintu, padahal ia dan Asahi telah mengetuknya sejak tadi.

Mengenai alasan kenapa Haruto bisa bersama Asahi, jawabannya adalah karna mereka tak sengaja bertemu di jalan.

Asahi sedang dalam perjalanan menuju rumah Jaehyuk, sedangkan Haruto sedang berkeliling untuk menikmati udara pagi sambil menunggu Jeongwoo bersiap ke sekolah.

"Biasanya kalo gue telpon berkali-kali, dia bakal bangun." Asahi menepis pemikiran Haruto. "Gue jadi khawatir."

"Dobrak aja kalo gitu," usul Haruto asal, membuatnya mendapat pukulan pelan dari Asahi tepat di kepala.

"Kayak penjahat aja."

Haruto tertawa pelan sambil merapikan rambutnya yang berantakan karna tangan Asahi.

Secret | Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang