Part 27

3.8K 1K 173
                                    

"Atau mungkin dia mau bunuh Bang Hyunsuk?" celetuk Jeongwoo tanpa pikir panjang.

"Iya juga." Yedam nampak setuju. "Makanya dia bawa pisau."

"Tapi kenapa dia cuma ngegores doang? Kalo beneran mau bunuh, harusnya dia turun dan ngebunuh Bang Hyunsuk saat itu juga, bukan malah kabur habis nyerempet," komentar Jaehyuk, tak sependapat dengan Jeongwoo dan Yedam.

"Lo beneran mau gue dibunuh?" Hyunsuk tak suka dengan perkataan Jaehyuk barusan.

"Gue cuma mikir secara realistis, Bang." Jaehyuk membela diri. "Kalo dia beneran mau ngebunuh lo, dia nggak bakal kabur setelah nyerempet lo. Apalagi keadaan lo udah luka-luka dan dia bawa pisau, otomatis dia bakal menang walau lo melawan, kan? Dengan kesempatan sebagus itu, kenapa dia lebih milih kabur?"

Penuturan Jaehyuk berhasil membuat semua orang terdiam, merenungkan ucapannya.

"Jaehyuk bener." Asahi bersuara, memecahkan keheningan. "Kalo dia emang berniat untuk ngebunuh, Bang Hyunsuk pasti udah nggak ada sekarang."

"Terus niat dia ngelakuin ini apa?" Jihoon nampak bingung, tak mengerti dengan kondisi yang sedang terjadi.

"Mungkin dia udah mau bergerak buat ngebunuh kita lagi, tapi belum ada kesempatan." Yoshi angkat suara, membuatnya menjadi pusat perhatian. "Makanya dia celakain salah satu dari kita sebagai peringatan."

Hyunsuk mengernyit. "Peringatan apa?"

"Peringatan kalo dia bakal kembali, dan membunuh salah satu di antara kita lagi."

••••

Yedam berjalan keluar dari dalam kamar Hyunsuk, menepi sejenak dari diskusi yang sedang berlangsung untuk mengembalikan kotak obat ke dapur.

Usai meletakkan kotak obat pada tempatnya, Yedam pergi untuk mencuci tangan dengan kepala yang dipenuhi banyak pertanyaan.

Siapa orang yang telah mencelakai Hyunsuk? Dan apa motif ia melakukan itu?

"Kalo dugaan Bang Yoshi bener, gimana ya?" gumam Yedam sambil menata rambutnya dengan tangan sedikit basah.

Yedam mendengus, berusaha menyingkirkan pertanyaan yang menganggu pikiran, lalu bergegas kembali ke kamar Hyunsuk untuk melanjutkan diskusi karna tak mau ketinggalan banyak informasi.

Namun ketika tiba di lantai dua, langkah Yedam terhenti saat kedua matanya menangkap sosok seseorang keluar dari kamar Hyunsuk.

Lelaki itu berjalan menuju ke arah toilet sambil mengeluarkan sebuah benda dari dalam saku celana, lalu memeriksa benda tersebut sebentar dan memasukannya kembali pada tempat semula.

Yedam kenal benda itu, karna ia juga mempunyainya, hanya saja berbeda warna.

"Buat apa Bang Asahi bawa pisau lipat?"

••••

Diskusi berakhir pada pukul enam sore, dan semua bergegas pulang ke rumah, membiarkan Hyunsuk istirahat.

Yoshi berniat untuk menemani, tapi Hyunsuk menolak karna tak mau membebani. Jadi pada akhirnya, semua orang pulang dan Hyunsuk kembali sendirian di rumah.

"Kalian kepikiran, nggak?" tanya Yedam pada tiga orang teman yang bersamanya; Yoshi, Haruto, dan Jeongwoo.

Yoshi, Yedam, Haruto, dan Jeongwoo sedang dalam perjalanan pulang. Karna rumah mereka searah, jadi mereka memutuskan untuk berjalan bersama, menghindari terjadinya bahaya.

Secret | Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang