𝙇𝙚𝙤 [Series Libra]

2. Gadia Malang🍑

Hallo!

Siapa yang nunggu cerita Leo Arsalan update?
Siapa yang kemarin nagih-nagih buat up?
Nih udah up, baca yaw!

Vote dan komen jangan lupa🍑

Selamat Membaca❤️

"Bapak saya udah tujuh bulan nggak pernah kesini, Bu. Dan bapak saya juga sudah gugat cerai almarhumah ibu saya. Saya sudah tidak ada urusan lagi dengan segala hutang-hutang bapak saya," jelas Starla.

Tiga bodyguard yang memiliki otot-otot kekar tengah berdiri di depan rumah Starla. Bodyguard yang disewa oleh Ibu yang menagih hutang ayah Starla. Ayah Starla telah meninggalkan Starla dan ibunya selama tujuh bulan. Tiga bulan setelah kepergian ayah Starla, ibu Starla sakit keras dan menghembuskan nafas terakhirnya setelah resmi bercerai dengan suaminya. Hati Starla benar-benar sakit.

Sakit karna ayahnya tega sekali melakukan itu semua pada dia dan ibunya. Dan sakit karna ditinggal oleh ibunya, yang menjadi satu-satunya yang ia punya sekarang.

"Saya nggak mau tau. Bapak kamu bilang, kamu yang akan lunasi hutang dia! Kalau kamu nggak bisa lunasi hutang bapak kamu sekarang, rumah ini saya sita!" Ibu-ibu yang berpenampilan rempong itu berkata dengan penuh penekanan. Starla menangis, ia bingung harus melakukan apa lagi sekarang. Hutang ayahnya tidak sedikit.

"Saya mohon, jangan usir saya, Bu. Kasih saya waktu untuk kumpulin uangnya," ujar Starla sambil menangis.

"Enggak! Hutang ayah kamu udah lama! Cepat kemasi semua baju-baju kamu. Atau kamu pergi tanpa apapun!" bentak Ibu tersebut.

Starla pasrah. Ia tak bisa melakukan apa lagi saat ini. Ibu ini tidak bisa ia ajak kompromi sedikit saja. Ia berjalan pelan memasuki rumahnya dan mulai mengemasi pakaiannya. Setalah tas besar itu penuh dengan semua peralatannya, serta tas sekolah yang penuh dengan buku-bukunya, Starla segera keluar dari rumah tersebut.

Ibu tersebut segera mengunci pintu rumah Alda dan segera pergi meninggalkan Starla. Sebelum mengikuti langkah kaki sang bos, salah satu bodyguard dengan sengaja mencolek dagu Starla. Starla semakin menangis dibuatnya.

Seseorang yang sedang bersembunyi di balik semak-semak, langsung keluar dari tempat persembunyian setelah kepergian ibu tadi.

"Bapak .... " Starla benar-benar terkejut melihat Riko, ayahnya yang telah meninggalkan dia dan ibunya demi selingkuhannya.

"Gara-gara Bapak rumah peninggalan ibu di sita! Bapak belum puas liat aku menderita?!" tanya Starla sedikit emosi.

Riko tak berkata apa-apa. Ia malah menatap tubuh putrinya dari atas sampai bawah. Ide busuk datang menghampiri otak kotornya.

"Kamu ikut sama Bapak." Riko menarik tangan Starla secara paksa dan kasar. Starla berusaha memberontak tapi tenaga Riko terlalu kuat.

Hingga Starla dibawa ke suatu tempat yang cukup ramai. Lampu kelap-kelip menerangi ruangan yang cukup besar. Starla tidak mengenali tempat ini sama sekali.

"Kamu Bapak jual biar Bapak dapat uang buat judi," ujar Riko.

Starla melotot. Ayahnya benar-benar sudah gila. Tega sekali Riko menjual anak kandungnya sendiri demi bisa kembal bermain judi. Sungguh tak punya hati.

"Bapak jual aku? Kenapa Bapak tega lakuin ini? Aku salah apa, Pak?" Starla menangis sekuat-kuatnya. Ia berpikir keras untuk bisa keluar dari tempat sialan ini.

"Kamu sadar nggak?! Dari dulu kamu nggak pernah nyenengin Bapak sekali aja! Sekarang kamu nyenengin Bapak dengan jual diri!" bentak Riko.

Starla menggeleng kuat. Ia akan membahagiakan orang tuanya, tapi bukan dengan cara seperti ini. Bagaimana Starla membahagiakan Riko jika sikapnya saja sudah sangat keterlaluan seperti ini.