Welcome mamank-mamank cantik mwehehe
Aq masih labil, up pun nggak nentu hihihi
Bacod ente
Happy Reading 🍑
"Kok gua curiga sama si Gara, yah?" Agam mengingat bagaimana tatapan aneh Gara pada Starla tadi siang. Saat ini Leo tak ada di markas, kalau Leo ada di markas, Agam tak mungkin berani mengatakan hal itu.
Dilan menoleh dengan tatapan bingung. Ia tak mengerti dengan maksud perkataan Agam, sama halnya dengan Bintang yang ikut melongo.
"Maksudnya?" tanya Dilan.
"Tadi gua nangkap basah Gara lirik-lirik si Starla sambil senyum nggak jelas," jawab Agam.
"Cuma gitu doang, hadeh! Gua juga bisa kali, natap Starla sambil senyum semriwing," ujar Bintang.
"Tapi kalau di liat-liat Starla mirip sama mantan Gara yang pindah ke luar negri itu," ujar Dilan.
Agam dan Bintang mencoba mengingat wajah mantan pacar dari Gara. Namanya Bianca, memang sedikit mirip dengan dengan Starla. Mungkin saja Gara menyukai Starla karna Starla mirip dengan Bianca. Kalau memang benar begitu, mereka harus menjaga Starla dengan baik. Gara orang yang nekat, bisa saja ia melakukan hal berbahaya demi mendapatkan cinta Starla.
"Lah iya! Gua baru inget. Berarti kita harus waspada, nih," ujar Bintang.
OoO
"Tadi ada temen cewek kamu dateng ke rumah," ujar Embun.
Niatnya untuk naik ke lantai atas ia urungkan saat mendengar perkataan Bundanya. Perasaan tak ada teman cewek yang berani datang ke rumahnya.
"Namanya siapa, Bun?" tanya Leo.
"Namanya Bunda nggak tau. Tapi dia sewot banget soal pacar kamu. Dia ngehina pacar kamu juga tadi," jawab Embun jujur. Ia tak mau menambah atau mengurangi apa yang terjadi tadi siang.
"Siapa ya?" gumam Leo. Tiba-tiba Leo teringat pada Meisya yang pernah menghina Starla. Ia menggeram kesal. Lihat saja apa yang akan ia lakukan nanti pada gadis sok tau itu.
"Udah, nggak usah dipikirin. Nanti malem Bunda masak spesial, undang pacar kamu, gih." Entah apa yang merasuki Embun hari ini sehingga ia mau masak masakan yang spesial.
"Emang Leo boleh ajak pacar Leo?" tanya Leo.
"Ya, boleh dong. Nanti malem jam delapan kita makan malam sama-sama. Sekarang Bunda mau siapin makanan spesialnya dulu," jelas Embun lalu pergi meninggalkan Leo. Leo segara naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamarnya. Ia mengganti seragamnya dengan kaos berwarna hitam polos dan celana basket miliknya. Lalu turun untuk melihat Bundanya memasak.
Tak disangka hari ini Libra pulang dari kantor lumayan cepat. Biasanya Libra akan pulang dari kantor jama delapan atau jam tujuh. Rupanya Embun sudah mengatakan pada Libra kalau nanti malam ada acara bersama pacar Leo.
"Ayo mandi dulu sana," ujar Embun.
"Mandiin," rengek Libra. Seperti anak kecil yang sedang merengek pada ibunya. Untung saja Leo belum ada di dapur.
"Jangan aneh-aneh. Kamu mau mata kamu aku colokin cabe?" tanya Embun galak.
"Galak banget sih. Dulu aja ngerengek-rengek." Libra duduk di sebuah bangku tanpa sandaran dengan raut wajah kesal.
"Ya beda lah. Dulu 'kan masih muda, sekarang beda lagi. Udah punya anak satu, udah gede lagi," jelas Embun.
"Nggak mau nambah lagi kamu, hm?" tanya Libra sambil melirik Embun. Wajahnya masih terlihat kusut akibat ulah Embun. Embun memperhatikan sekelilingnya, takut Leo ada di sekitar sini dan mendengar pembicaraan antara dirinya dan Libra.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝙚𝙤 [Series Libra]
Ficção Adolescente[On Going] Kelahiran putra pertama dari kedua pasangan absurd, yaitu Libra dan Embun membuat kebahagiaan besar. Leo Arsalan Putra Syahreza, lahirnya Leo membuat Libra bahagia karna Black Scorpio akan diambil alih oleh Leo. Bagaimana sifat Leo? Apaka...