16 - Cita-Cita Betrand

632 63 13
                                    

Instagram/Tiktok: nurulbercerita

Baru kali ini aku se-excited ini dalam mencari tahu sesuatu.

Itu karena dirimu yang unik dan berbeda.(Betrand)

**

Betrand Peto Putra Onsu. Setelah enam tahun hidup serba kekurangan, dia akhirnya bisa bersekolah di tempat yang baik. Karena saat usianya menginjak tujuh tahun dia mulai tinggal bersama Ruben dan Sarwendah.

"Nanti kalau kamu sudah lulus, kamu bantu Ayah di resto, ya. Bisa kan, Nyo?"

Sinyo atau Onyo, adalah panggilan yang diberikan Ruben padanya. Ruben memang memiliki sebuah restoran geprek yang menjadi sumber mata pencahariannya selama ini. Dia sudah mengelolanya sejak dia menikahi Sarwendah. Memiliki anak sepintar Betrand, tidak

Dulu saat Betrand masih belum menentukan tujuan, dia bersedia membantunya. Seperti biasanya, dia akan menurut. Karena Rubenlah dia bisa sekolah dan hidup dengan nyaman. Karena itu, dia berpikir selama dia bisa meringankan beban ayahnya, dia akan melakukannya.

Namun, kali ini Betrand mulai memikirkan hal lain. Sejak dia bertemu Anneth dan mengetahui masalahnya, dia tidak pernah se-excited ini untuk cari tahu soal sesuatu. Skoliosis, kelainan tulang belakang yang unik dan membuatnya ingin tahu lebih banyak.

Malam ini dengan perasaan berdebar, Betrand duduk di sisi Ruben. Bundanya sedang berada di kamar, menemani Thalia dan Tania sampai tertidur.

"Ayah," panggil Betrand.

"Apa, Nyo?" Ruben sibuk memperhatikan laporan di tabletnya.

Betrand berdeham sejenak. "Apa Onyo boleh kuliah?"

Pertanyaan itu membuat Ruben terdiam. Tangannya berhenti menggulir layar tabletnya. Dia mengembuskan napasnya lalu menggigit bibir bawahnya. "Nyo, kamu tahu—"

"Onyo tahu. Thalia dan Tania harus sekolah. Jadi, Onyo harus membantu ayah di resto."

Ruben berdecak. "Nyo, baru kali ini kamu potong ucapan ayah."

Betrand menundukkan kepalanya. "Maaf," bisiknya.

Pria berkumis tipis itu menepuk pundak putranya beberapa kali. "Ayah juga minta maaf. Ayah gak bisa kuliahin kamu sekarang." Dia merangkul putranya. Matanya memandangi gorden biru muda yang menutupi jendela ruang tamunya. "Satu tahun lagi, ayah janji bakalan kuliahin kamu. Ayah harap kamu bisa masuk ekonomi UI."

Betrand terdiam. Jurusan ekonomi? Ruben sama sekali tidak bertanya apa keinginannya. Dialah yang mengatur segalanya agar sesuai dengan yang diinginkan.

"Kalau nggak, kamu masuk komunikasi UI juga nggak apa-apa. Jadi lebih bisa bantu ayah buat promosinya resto."

Pemuda itu mulai menyadari. Apa pun yang harusnya dia lakukan, semuanya hanya berkaitan dengan bagaimana memajukan restoran geprek bensu.

*

Betrand tidak datang ke sekolah bersama Anneth kali ini. Dia melangkah di koridor sendirian. Sepi, sendirian. Suara basket yang terdengar dari lapangan membuatnya menoleh ke arah sana. Ada Deven dan teman-teman sekelasnya di sana.

Tepat ketika Deven melihat ke arahnya, pemuda itu mengoper bola ke arahnya. Betrand dengan sigap mendapatkan bola itu.

"Lo nggak bareng Anneth?" tanya Deven. Dia mendekati Betrand.

Betrand menggeleng. Raut wajahnya yang terlihat suntuk membuat Deven mengernyit heran.

"Lo ada masalah sama Anneth?"

"Nggak ada. Kenapa memang?"

"Muka lo kucel." Deven merebut bolanya dari Betrand. "Cuci muka sana. Ngaca sekalian."

Betrand tersenyum tipis.

Deven melengos. Dia memilih kembali ke lapangan. Jam pelajaran olahraga adalah yang pertama. Jadi, dia sudah menggunakan pakaian olahraga dari rumah. Sambil menunggu jam masuk, dia akan bermain lebih dulu di lapangan.

Betrandmulai berpikir seandainya menjadi saudaranya Deven. Menjadi anak sultan,seharusnya mudah baginya untuk kuliah di tahun depan. Apalagi jurusan kedokteran.Nggak mungkin susah mikirin biayanya kan?


*TO BE CONTINUED*

Tetap setia nungguin Dear Anneth?

Sabar ya. Insya Allah Jumat bakalan update lagi.

Sambil nunggu, boleh dong baca novelku yang lain? Judulnya Imperfect Girl yang aku publish cuma di Storial aja. Langsung aja klik link di bio ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nyawiji (Revisi Dear Anneth - Kurva yang Ditakdirkan Untuknya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang