3

316 36 2
                                    

⚠️ alcohol ⚠️

Sudah satu minggu sejak kejadian itu terjadi, dan satu minggu pula Off tidak pernah menghukum Gun.
Awalnya Gun merasa bingung, namun Ia bersyukur akan itu.

"Gun!" Seseorang memegang pundak Gun, lelaki manis itu menoleh dan mendapati New yang membawa 2 cup thaitea.

"Nih buat lo" New memberikan salah satu cup itu kepada Gun.

Setelah memastikan Gun mengambil minumannya, New duduk di hadapan Gun.

"Makasih ya, New" Gun tersenyum ke arah New. New hanya tersenyum dan mengangguk.

"Gun, hari ini kayaknya gua gak bisa bimbel sama lo deh" ujarnya setelah membenarkan posisi duduk

"soalnya daddy sama mama ngajak gua ke rumah nenek, katanya nenek gua kangen" New melanjutkan ucapannya.

Gun mengangguk pelan, "Iya New gak apa apa"

"Btw, si Off gak ada gangguin lo lagi kan?" New menatap Gun dengan tatapan menelisik

"Gak ada, New. Aku bahkan gak ada ketemu dia lagi" jawab Gun setelahnya

"Ooh bagus deh kalo kaya gitu. Kalo dia gangguin lo lagi bilang aja sama gua ya, jangan takut" New meminum thaitea dihadapannya

"Iyaa New iyaaa" balas Gun seraya terkekeh, karena New sudah beberapa kali mengatakan kalimat yang sama dalam seminggu ini.

Sorenya, New benar-benar tidak datang ke restoran. Gun sendiri sedang tidak terlalu sibuk dan hanya menghabiskan waktunya bersama pelayan lain di dapur.

"Gun ada yang nyari lo" ujar salah seorang pelayan lainnya.

"Siapa?" Tanya Gun yang berdiri dan melepas apron pinggangnya

"Gak tau, tapi bawa mobil mahal, kayaknya orang kaya" balas teman kerjanya itu

Gun sedikit bingung, New? tidak mungkin karena anak itu pasti sudah berangkat sejak pulang sekolah.

Gun akhirnya memutuskan untuk menemui orang itu dengan hati yang bertanya-tanya.

"Maaf permisi? Anda kah yang mencari saya?" Tanya nya kepada seseorang yang sedang bersandar pada mobil mahal di hadapannya.

Orang itu berbalik, dan betapa terkejutnya Gun setelah menemukan fakta bahwa orang yang mencarinya adalah Off Jumpol.

"O-off?" Gun terbata

"Oh hai Gun" Off membuka kaca matanya

Gun mengerjapkan matanya, Off terlihat berbeda dengan yang dilihatnya di sekolah seperti hari-hari biasa. Terlihat lebih lembut dan tampan?

"Ada perlu apa ya Off?" Tanya Gun pelan dan sangat hati-hati.

"Gua mau ngajak lo jalan" ujarnya langsung

Gun terkejut bukan main

"Gua udah izin sama atasan lo dan dibolehin, tenang aja" lanjut Off

Gun semakin bingung melihat Off yang dengan lancarnya berbicara seolah sudah direncanakan sebelumnya.

"Cepetan ganti baju sana"

"e - eh iya" Dengan segera Gun melangkahkan kakinya ke dalam dan mengganti bajunya secepat mungkin

Setalah siap Ia segera kembali menemui Off

"Udah? Ayo masuk" Off menekan kunci mobilnya dan segera duduk di kursi kemudi

Gun masih mematung ditempatnya, benar-benar bingung melihat perlakuan seorang Off Jumpol kepadanya.

"Loh kok belum masuk? Mau gua bukain?"

Gun segera tersadar dari lamunannya, "e - eh ngga, bisa sendiri kok"

Dengan segera Gun masuk ke dalam mobil mahal itu. Jangan lupakan hanya ada 2 seat di dalam mobil yang menyebabkan Gun mau tak mau duduk di samping Off.

"Ternyata lo ngajarin New ya" Off membuka suara saat mobil itu sudah berada dalam kendalinya.

Gun mengangguk pelan, "i-iya"

Off kembali diam, sehingga keadaan di dalam mobil itu kembali canggung.

Hingga Off memberhentikan mobilnya di salah satu cafe mahal, yang bahkan Gun sendiri baru tahu ada cafe sebesar ini.

"Ayo" Ucap Off seraya membuka pintu mobilnya.

Gun hanya menurut, sebenarnya Ia terlalu takut untuk membantah ajakan Off.

Off memasuki cafe itu diiringi Gun dibelakangnya. Seorang waiterss tampak menggiring mereka ke dalam sebuah ruangan yang tertutup. Terdapat tulisan VVIP di atas pintu ruangan itu.

Waiterss itu kemudian pergi dan tersisalah dua anak adam yang berbeda kasta itu.

"duduk" perintah Off singkat. Gun duduk di hadapan Off.

canggung kembali menggerayangi keduanya.

Tak lama seorang waiterss tampak membawakan mereka sebotol besar anggur.

Setelahnya dua waiterss lainnya membawakan mereka makanan yang mungkin sudah Off pesan sebelumnya.

Gun benar-benar tak menyangka Off akan membawanya ke tempat ini, bahkan sudah memesan makanan lebih dulu.

Off menuangkan anggur itu ke dalam dua gelas yang ada di hadapan keduanya.

"makan" Off berucap sebelum memasukkan sepotong kecil steak ke dalam mulutnya.

Gun lagi-lagi menurut, Ia mulai memakan steak  dihadapannya. Gun mulai mengingat kapan terakhir kali Ia memakan daging. Sudah lama sekali batinnya.

Off tidak menyelesaikan makannya, Ia menatap Gun lekat.

"Ada apa, Off?" Tanya Gun yang merasa tak nyaman

"ngga, gapapa, lo harus nyobain anggur ini deh Gun, ini anggur mahal" Ujar Off seraya mengangkat gelasnya. Ia menyeruput pelan sesuatu yang ada di dalam gelas itu.

"Tapi aku g--"

"Lo harus coba, Gun" Off mengangkat gelas yang satu dan memberikannya pada Gun.

Gun mengambil gelasnya, mau tak mau Ia meminum minumannya.

Rasa manis bercampur sedikit pahit menjalar diseluruh permukaan mulutnya. Tidak sepahit yang saat itu. Batinnya bersuara

"Enak kan?" Off menatap kearah Gun

Gun hanya membalasnya dengan senyum

"Lagi dong, minum yang banyak" Off kembali menuangkan anggur itu ke dalam minuman Gun dan terus memaksa si mungik menenggaknya hingga kandas.

Hingga Gun benar-benar mabuk, wajahnya memerah, matanya sayu, bahkan Ia sudah pasti tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya sendiri.

Off tersenyum puas. Rencananya berhasil. Off membopong tubuh lemah Gun ke dalam mobil, dengan segera melajukan mobil itu ke sebuah hotel mewah. Tak lupa menyiapkan kamera sebagai bukti yang bisa diberikan kepada temannya, Tay Tawan.

Tbc.

-yuppie

zničenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang