Lost 1

800 46 97
                                    

Brak brugh srak

Gaduh terdengar di dalam sebuah rumah besar. Lampu padam dan keadaan sekitar menjadi gelap. Hanya cahaya kilat yang sesekali menerangi ruangan rumah tersebut. Menimbulkan siluet-siluet dua orang yang sedang bertarung.

Meja dan kursi sudah tak lagi berbentuk akibat jadi korban perkelahian dua orang yang tak mau saling mengalah. Gelegar guntur tak menyurutkan keduanya untuk saling menjatuhkan. Tinggi kedua pria yang berkelahi cukup jauh. Yang satu berbadan lebih tinggi dan tegap, sedangkan satunya lebih kecil. Sambaran kilat menyentuh bumi, menerangi tato di leher pria kecil ini.

Brakk

Si kecil berhasil menyudutkan lawannya pada sebuah pintu. Lengannya mendorong kuat leher si besar. Tatapan tajam menghujam lawannya. Rasa haus akan membunuh menyeruak tak terbendung meski napasnya tidak beraturan.

"Kenapa kau membunuh mereka? WAE?" teriaknya geram.

"Karena kau itu pengganggu. Kau menggagalkan segala urusanku. Selalu dan selalu begitu," balas si tinggi.

"Bukan berarti kau bisa membunuh mereka. Mereka tidak bersalah. Kau bisa mencariku dan kita duel sampai mati."

Si kecil menatapnya dengan bengis. Detik itu juga dia pastikan akan membunuh si besar. Namun si besar hanya menatapnya penuh hina.

"Huh, aku menghabisi mereka hanya untuk memancingmu keluar."

"Brengsek kau, Loey! Kupastikan malam ini kau akan menyusul mereka ke alam baka!"

"Coba saja, Ryujin."

Niat Ryujin untuk menekan Loey malah berbalik. Tubuhnya langsung didorong Loey hingga menerobos kaca jendela besar dan membuatnya pecah berserakan. Tenaga Loey tak pernah main-main. Ryujin terjerembab karena ulah Loey dan Loey melarikan diri.

Ryujin tak mau menyerah untuk menjatuhkan lawannya. Dia bangkit dan berlari mengejar lawannya. Di bawah guyuran hujan dia menyebrangi jalan. Fokusnya hanya pada pria tinggi di depannya yang terus berlari tanpa sadar dari sisi kanan ada sebuah mobil melintas.

Brak

Tubuhnya sedikit melayang sebelum mendarat di jalan basah. Kepalanya terbentur di aspal. Loey menoleh ke belakang sebentar dan menyaksikan bagaimana Ryujin terpental beberapa meter dan dia hanya menyeringai. Si penabrak meninggalkan Ryujin yang setengah sadar karena takut dipersalahkan. Jalan begitu sepi dan Ryujin tergeletak begitu saja di sana dengan air hujan masih mengguyur dan angin berhembus.

Hujan deras terus mengguyur wilayah kota Seoul sepanjang sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hujan deras terus mengguyur wilayah kota Seoul sepanjang sore. Tapi tak menyurutkan dua orang yang sedang menutup kedai ramen dan bersiap pulang. Satu pria dewasa dengan satu anak laki-laki berusia enam tahun yang tersisa di kedai itu karena merekalah pemiliknya.

"Nah, sudah selesai. Anak eomma lucu sekali."

Orang yang menyebut dirinya dengan 'eomma' menatap gemas pada buah hatinya semata wayang. Lee Min Jun, anak dari orang tua tunggal bernama Lee Seungri. Dialah yang mengandung dan melahirkan Min Jun, karena Seungri seorang carrier.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang