Lost 32

176 30 14
                                    

Jiyong masih terduduk di kasurnya, melihat kekasihnya itu masuk lagi ke kamar setelah puas menangis di luar sana. Tangan kanannya tertopang penyanggah agar tidak banyak bergerak. Jiyong tersenyum di sana.

"Chagi ...," Jiyong menyapa duluan.

"Hyung, mianhae," ucap Seungri dengan matanya yang kembali berkaca.

"Untuk apa?" Jiyong menjulurkan tangan kirinya untuk digenggam Seungri.

Tangan yang dihiasi jari gembil dan semakin hari bertambah gembil ini meraih tangan Jiyong dan dimintanya dia untuk duduk di sebelah pujaan hatinya yang sedang sakit ini.

"Aku membuat kalian banyak menderita. Kau dan Zhi Long. Terutama kau, hyung. Kau memendam semua perasaanmu padaku hingga saat ini. Kenapa hyung?"

Tangan Jiyong meraih pipi berisi Seungri. Dari hari ke hari pula semua yang ada di tubuh Seungri semakin berisi.

"Karena kau pantas untuk dijaga," jawab Jiyong, "you're my treasure and I'll keep you for myself."

"Isshh, bodoh! Sangat bodoh. Sampai-sampai harus seperti ini lagi. Kau bodoh!" umpat Seungri menutup malunya karena ucapan Jiyong.

"Aku memang bodoh! Bodoh tak bisa mengungkapkan perasaanku hingga membiarkanmu bersama hyungku. Tapi cinta memang tak perlu harus memiliki. Biar dia datang sendiri dan akhirnya kau datang padaku."

"Hentikan! Jangan jadi gombal seperti itu," Seungri merajuk tapi juga senang.

"Mau menikah denganku?" pinta Jiyong secara spontan.

"Aku akan menikah lagi dengan marga Kwon untuk kedua kalinya."

Seungri mengeluarkan kotak cincin yang seharusnya Jiyong berikan. Jiyong tersadar akan benda kecil itu dan tersenyum ternyata Seungri sudah tahu.

"Kupikir cincinnya akan hilang," ungkap Jiyong.

"Pakaikan padaku atau aku yang pakai sendiri?!"

Seungri menyodorkan kotak cincin itu.

"Memaksaku, Lee?"

Jiyong mengambil cincinnya sambil tersenyum.

"Harus! Agar kau tak kehilangan aku lagi. Tidak lihat, nanti mereka semakin besar, hum?" Seungri melirik ke perutnya yang memang sedikit, hanya sedikit menggembung.

"Maka menikahlah denganku."

Jiyong menyematkan cincin Bvlgari di jari manis Seungri dan Seungri menyambar bibir tipis calon suaminya itu.

"Omo, tidak bisakah kalian lakukan nanti. Untung saja Min Jun tidak melihatnya."

"Oh, hyung ...," sapa Jiyong. Seungri buru-buru melepaskan ciumannya dan mengelap bibirnya yang basah.

TOP masuk ke kamar Jiyong bersama Daesung yang menutup kedua mata si kecil untuk tidak melihat adegan mesra kedua orang tuanya. Min Jun menurunkan tangan Daesung yang menghalangi penglihatannya.

"Aku sudah terbiasa samchon," jawab Min Jun santai.

"Benarkah? Kalian ternyata tidak tahu tempat ya," umpat TOP pada Jiyong dan Seungri yang ditanggapi senyum lebar.

"Kemari, Min Jun-ah," panggil Seungri.

Min Jun langsung menghampiri Seungri yang langsung mengendongnya untuk didudukkan di atas kasur Jiyong.

"Appa sudah sehat?" tanya si kecil setelah duduk di kasur. Seungri berpindah duduk di kursi samping Jiyong.

"Appa sangat sehat sayang," dijawab Jiyong dengan senyuman juga.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang