Lost 37

157 26 14
                                    

Pranggg

Tanpa sengaja Seungri menyenggol gelas di atas meja makan hingga jatuh ke lantai. Dia baru akan memunguti pecahan gelas, berjongkok pun kesulitan karena terganjal perutnya. Pelayan yang melihatnya segera mendatanginya.

"Tuan Lee, biarkan saya yang membersihkannya."

"Maaf, merepotkanmu."

"Sudah jadi tugas saya, Tuan."

Pelayan segera menyapu pecahan gelas tersebut. Seungri pun meninggalkannya dengan perasaan gelisah. Entahlah, sejak sejam yang lalu dia merasa tak tenang.

"Eomma, ada apa?"

Min Jun baru masuk dari taman belakang selesai bermain. Mendengar gelas jatuh, anak itu langsung mencari tahu. Dia cemas terjadi sesuatu pada Eommanya.

"Aniya, Eomma tidak sengaja menyenggol gelas."

"Eomma terluka?"

"Tidak."

"Maaf, Tuan Lee ... Tuan besar sudah pulang."

Itu kepala pelayan yang memotong pembicaraan Seungri dengan anaknya. Hanya ingin memberitahu kepulangan Jiyong.

"Ah, ne. Appa sudah pulang. Ayo, kita sambut."

"Let's go, Eomma."

Min Jun berlari lebih dulu menuju pintu utama untuk menyambut Jiyong. Namun, begitu sang kepala rumah tangga memasukki kediamannya, Min Jun terkejut dibuatnya.

"Appa ... Appa, kenapa terluka?" tanya bocah kecil ini.

"Apa-apaan ini? Hyung, kenapa kau berantakan seperti ini?"

Itu Seungri yang baru saja tiba, berniat menyambut Jiyong tapi dianya malah dibuat terkejut dengan keadaan suaminya.

"Erh, ini bisa kujelaskan Sayang."

Seungri berbalik badan hendak meninggalkan Jiyong dengan keadaannya yang berantakan. Sayang, karena perut besarnya yang menghalangi langkah dan Jiyong berhasil menahan tangannya untuk tidak segera pergi darinya.

"Sayang, dengarkan aku ...," Jiyong memohon, tapi Seungri memilih diam.

"Sayang, ini bukan seperti yang kau lihat."

"Lalu seperti apa? Pulang dengan babak belur, baju yang berantakan, dan ini ... tangannya yang di perban, lalu kau mau bilang baik-baik saja?" Seungri sudah mulai mengomel.

"Jiyongie, Seungri-ah ... sebaiknya kita duduk dulu, ya. Lihat, Min Jun bingung," TOP melerai adu mulut antara Kwon dan Lee.

"Kau jahat, Hyung ... jahat! Kau janji padaku untuk pulang dalam keadaan tidak terluka. Kau jahat ... kau mau membuatku mati berdiri, hah?"

Seungri terus-terusan memekik sambil tangan gembilnya memukuli dada Jiyong. Suaminya membiarkan Seungri untuk memukulnya meski rasa nyeri yang harus dia tahan. Melihat istrinya histeri membuat Jiyong harus mengambil tindakan. Memeluknya.

"Sudah ... sudah, aku yang salah Sayang. Aku minta maaf," ujar Jiyong sambil mengelus punggung Seungri.

"Jangan - minta - maaf ..."

Jiyong mendengar suara Seungri terputus-putus. Merasakan napasnya yang berat. Seungri kambuh.

"Sayang, tarik napasmu. Tarik napas, hembuskan perlahan."

Jiyong mengarahkan istrinya untuk bernapas perlahan, tapi tubuh Seungri semakin memberat. Itu artinya dia hampir terjatuh jika tidak ditahan Jiyong dan tak sadarkan diri.

"Hyung, bantu aku bawa Seungri ke kamar," jerit Jiyong meminta tolong.

TOP langsung saja membantu Jiyong memapah Seungri ke dalam kamar. Min Jun dan Daesung juga buru-buru ke kamar Jiyong lebih dulu untuk membukakan pintu. Setibanya di kamar, Seungri dibaringkan perlahan.  Memasangkan selang oksigen seperti biasanya dan menunggu Seungri sadar.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang