Lost 9

179 36 29
                                    

Seungri masih terpaku dengan pertanyaan Jiyong yang mendadak seakan mematikan seluruh syaraf di kepalanya. Pertanyaan yang selama ini juga tak pernah dia pikirkan untuk dirinya. Hidup berumah tangga lagi bukan prioritas Seungri. Dia hanya perlu mengurus anaknya. Jika memang dia dipertemukan oleh orang yang mampu membuatnya jatuh cinta dan mencintai Min Jun, maka jawabannya akan berbeda.

"Itu ... aku tidak tahu, hyung."

"Jika seandainya aku menjadi ayah sesungguhnya bagi Min Jun, apa kau bersedia?"

Deg

Jantung Seungri terasa berhenti sesaat. Napasnya tercekat di kerongkongan. Kali ini pertanyaan Jiyong sungguh membuat Seungri tidak bisa berpikir rasional, tangannya terkepal-kepal gelisah bahkan menuju keringat dingin.

"Ja-jangan bercanda, hyung. Kita bahkan belum lama mengenal."

"Aku tahu itu. Tapi, mungkin kita bisa menjalaninya dulu. Aku menyukai anak itu dan entah mengapa aku merasa mengenalmu cukup lama."

"Hyung, boleh aku memikirkan ini dulu? Aku hanya tidak ingin menerimamu hanya karena kau mirip dengan appa Min Jun. Tapi juga karena perasaanmu padaku, begitu sebaliknya."

"Aku menghargai keputusanmu. Jangan terlalu jadi beban untuk."

Seungri terkejut melihat senyum Jiyong. Senyum yang mengingatkan dirinya dengan seseorang. Senyum yang sama persis milik Zhi Long. Waktu seolah berhenti, mata Seungri mengerjap pelan. Dia sungguh terpesona dengan senyum Jiyong.

"Eomma ... appa ... kemarilah," teriakan Min Jun memecah segalanya.

"Sebentar, appa ke sana."

Jiyong langsung berdiri dari tempatnya duduk, meninggalkan Seungri yang masih setengah sadar dari acara melamunnya. Melihat bagaimana punggung kecil itu berlari menuju anaknya, sesaat kemudian Jiyong menoleh ke arah Seungri dengan senyum itu lagi.

"Seungri-ah, cepat ke sini!" teriak Jiyong sambil melambai.

"Eomma, sini!" teriakan berikutnya disusul Min Jun.

"Ne, eomma segera ke sana," dan Seungri pun membalasnya.

"Appa, ayunkan lagi!"

"Siap Kapten!"

Seungri setengah lari santai menuju anaknya yang asik diayunkan Jiyong. Matanya tidak melihat arah yang lain kecuali pada Min Jun dan Jiyong. Tak disengaja Seungri menabrak orang yang sedang berjalan dengan mata yang fokus pada ponselnya.

Bruk

Prak

Laki-laki dengan trainers serba putih dan mengenakan topi itu terjatuh beserta ponselnya yang lepas dari genggamannya.

"Yakk!! Apa kau buta, hah?"

"Maaf, Tuan. Aku tidak sengaja."

Laki-laki itu bangun dan memungut ponselnya, "tidak sengaja kau bilang? Lihat baju mahalku jadi kotor."

"Ya, tapi aku benar-benar tidak sengaja. Lagipula kau juga tidak memperhatikan jalan," balas Seungri mulai tak terima.

"Jadi sekarang kau menyalahkanku?"

"Tapi itu memang seperti itu kebenarannya. Kau tidak memperhatikan jalan dan aku sudah minta maaf!" Nada bicara Seungri bahkan sudah mulai berani.

"Wah, kau perlu diberi pelajaran rupanya. Kau harus tahu rasanya jatuh tadi."

Tangan si laki-laki ini sudah teracung ke atas hendak memukul Seungri. Seungri diam melihat tangan itu kapan akan segera mendarat di wajahnya.

"Dia sudah meminta maaf, apa kau tuli?"

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang