Lost 30

211 29 15
                                    

TOP mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang karena dia sendiri tidak mungkin membahayakan Seungri dan juga Min Jun. Setelah tragedi penyerangan di apartemen oleh Loey, Seungri yang jatuh pingsan mendengar Jiyong kecelakaan segera dilarikan ke rumah sakit yang sama di mana Jiyong juga dirawat.

"Samchon, apa eomma akan baik-baik saja?" tanya Min Jun pada Daesung dengan mata yang sudah sembab.

"Eommamu akan baik-baik saja. Jangan khawatir, eoh!"

"Appa bagaimana?"

"Samchon tidak tahu keadaan appamu. Berdoalah dia baik-baik saja," Daesung mengusak rambut Min Jun, sementara pahanya menjadi sanggahan kepala Seungri. 

Mobil telah berhenti tepat di depan pintu gawat darurat. Beberapa perawat keluar dengan membawakan brangkar saat diminta TOP. Seungri segera dilarikan ke IGD dan mendapat penanganan. Tak lama Taeyang mendatangi tempat tunggu di depan IGD dengan tergesa untuk menemui rekannya.

"Taeyangi, bagaimana dengan Jiyong?"

"Dia masih dalam keadaan kritis. Kepalanya terbentur cukup keras, juga bagian paru-parunya mengalami pendarahan. Tapi aku sudah menanganinya. Lengan kanannya mengalami pergeseran tulang, jadi untuk sementara waktu dia tidak bisa menggerakan lengannya dengan normal jika dia sadar."

TOP menghela napas berat. Dia seperti lelah dengan keadaan yang terjadi, terutama yang dihadapi Kwon bersaudara ini. Semalam Jiyong menelpon untuk memintanya menjemput Seungri dan Min Jun. Sayangnya dia sedikit telat datang ke apartemen Seungri sehingga terjadi insiden penyerangan. 

"Dokter Tae, tolong appaku!" pinta Min Jun sambil menangis lagi, menarik snelli yang dikenakan Taeyang.

Taeyang langsung menggendong Min Jun, "Tenang saja, appamu sudah diobati. Tinggal tunggu sadar."

"Eomma?"

"Eoh? Eommamu? Memangnya kenapa dengan eomma?" Taeyang baru sadar dengan ketidakhadiran Seungri di antara mereka.

"Seungri jatuh pingsan setelah tahu Jiyong kecelakaan dan Loey datang menyerangnya di apartemen. Dia sempat mengeluh perutnya sakit. Aku khawatir dengan  kandungannya," tandas TOP.

Tap tap tap 

"Permisi, apa kalian wali Tuan Lee?" Seorang dokter muda mendatangi mereka.

"Ya, kami walinya," jawab TOP segera.

"Dokter Kim, kau yang menangani Seungri?" tanya Taeyang pada dokter bernama Kim itu.

Dokter Kim Jinwoo mengangguk cepat, "Ya, dok ... saya yang menanganinya."

"Bagaimana keadaanya?"

"Tuan Lee kondisinya sudah stabil. Hanya perlu istirahat saja."

"Kandungannya?"

"Kandungannya juga tidak masalah."

Semua yang mendengarnya cukup lega. 

"Kerja bagus dokter Kim, terima kasih banyak," Taeyang mengucapkan terima kasih.

"Kalau begitu saya permisi dulu."

Semuanya memperhatikan dokter muda itu pergi meninggalkan mereka untuk kembali pada tempatnya. Taeyang juga sudah menurunkan Min Jun dari gendongannya dan anak itu sudah tidak menangis lagi karena mendengar kedua orang tuanya dalam keadaan selamat. Taeyang merogoh saku di snelli putihnya dan memberikan kotak beludru kecil berwarna biru tua pada TOP.

"Apa ini?" tanya TOP setelah menerima kotak itu.

"Cincin. Sepertinya dia ingin melamar Seungri. Aku menemukannya saat akan menanganinya. Jiyong menggenggam kotak itu dengan erat. June juga mengatakan jika di mobil Jiyong ada bunga daisy putih. Biasanya itu suka digunakan untuk melamar kekasih," Taeyang menjelaskan.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang