Prologue
KYUNGSOO mengamati sebuah bangunan yang berdiri megah tepat di depan matanya begitu ia keluar dari dalam mobil. Binar bahagia terpancar dari sepasang mata bulat itu ketika pandangannya bertemu langsung dengan mata DEAN.
"Kyungsoo?"
Dean memanggilnya lembut. Perlahan, gadis itu berjalan sambil tersenyum ke arah Dean yang sudah merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. Dalam sekejap, tubuh mungil Kyungsoo jatuh ke dalam dekapan hangat Dean.
"Hei, Babe, aku sangat merindukanmu," bisik Dean rendah. Bibirnya menyentuh telinga Kyungsoo ketika ia berbicara.
"Aku juga, Dean," Kyungsoo membalas pelukan pria yang menyandang status sebagai kekasih hatinya tersebut.
"Bagaimana Jerman, apa kau betah tinggal di sana?" Dean mengurai pelukannya namun tetap tidak melepaskan tangannya dari pinggang Kyungsoo.
"Tentu. Tapi, rasanya hidupku seperti ada yang kurang ketika kau tidak berada di sana bersamaku," jawab Kyungsoo seraya mengelus pipi Dean.
"Benarkah?"
Dean menyeringai pelan. Wajahnya mendekat ke arah Kyungsoo dan sedetik kemudian ia menempelkan bibirnya di atas bibir sang kekasih, melumatnya dalam.
"I miss you. I miss you so fvckin' bad it hurts."
Begitu tautan bibir mereka terlepas, ciuman Dean turun ke bawah dagu Kyungsoo dan berakhir di leher jenjang gadis tersebut. Kyungsoo memejamkan mata sembari meremas rambut Dean saat pria itu mulai menciptakan tanda kepemilikan di atas permukaan kulit lehernya. Desahan lirih berhasil lolos dari mulut Kyungsoo.
"Babe, kita masih berada di luar. Kau ingin mempertontonkan kemesraan kita di hadapan para pelayan, huh?"
Seolah tersadar dari tindakan nakalnya, Dean pun segera menciptakan jarak antara dirinya dengan Kyungsoo. Pria itu terkekeh ringan sebelum merangkul bahu kekasih mungilnya masuk ke dalam rumah.
"I'm so sorry, Honey. Habis penampilanmu saat ini seakan tengah menggodaku."
"Aku memang sedang menggodamu, Tuan."
Dean tertawa. Hanya di depan Kyungsoo ia mampu mengekspresikan perasaannya secara gamblang. Sangat jauh berbeda ketika ia berhadapan dengan orang lain. Kesan dingin dan juga angkuh begitu kental dan selalu melekat dalam dirinya.
"Oh ya, sebelum aku membawamu berkeliling, aku ingin memperkenalkan seseorang padamu."
Kyungsoo memiringkan kepalanya ke samping. "Who's that?"
"Tunggu sebentar."
Dean meninggalkan Kyungsoo sendiri di ruang utama selama beberapa saat. Tak lama berelang, Dean kembali bersama dengan seorang pria berparas tampan yang memiliki perawakan tinggi.
"Sayang, perkenalkan, dia adalah sahabatku, Park Chanyeol," ucap Dean antusias. "Dan Chanyeol, gadis cantik ini adalah pacarku, Do Kyungsoo."
CHANYEOL mengulurkan tangannya yang langsung disambut Kyungsoo dengan senang hati. Wajah pria itu memang tampak tenang dan datar. Namun, mata Chanyeol tak bisa menyembunyikan sebuah gurat penuh kerinduan manakala pandangannya langsung bersiborok dengan mata Kyungsoo yang jernih.
KAMU SEDANG MEMBACA
MMM
Fanfiction[BAHASA] "Love is alive both not ambiguous. Love is whole life, not an affair. Love is life sharing, not hurt." A Chansoo Fanfiction (Alternate Universe ─ GENDERSWITCH) snflwexdejane © 2021