⚠️ TRIGGER WARNING 21+ ⚠️
CHAPTER INI MENGANDUNG HAL-HAL SENSITIF SEPERTI TRAUMA, KONSEP KEMATIAN, DARAH, SERTA BEBERAPA ADEGAN YANG TIDAK PANTAS UNTUK DITIRU.
PEMBACA YANG BIJAK DIMOHON UNTUK MENYIKAPI CERITA INI DENGAN SEWAJARNYA!
—HAPPY READING—
"ERIC AWAS!"
Kyungsoo berteriak ketika matanya menangkap sebuah truk yang melaju kencang dari arah berlawanan. Di sisa kewarasannya, Eric segera membanting setir. Mobil yang ditempati mereka sempat kehilangan kendali, berputar-putar, terseret, kemudian berakhir menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan.
Tubuh Chanyeol dan juga Jeno yang posisinya sedang berdiri sembari menembaki para musuh seketika tenpental ke luar, tak jauh dari mobil Eric yang mengalami kerusakan total.
Kyungsoo yang diserang syok berat hanya bisa terdiam saat kepalanya membentur kursi di depannya. Pandangan wanita itu samar-samar berubah menjadi gelap seiringan dengan teriakkan penuh kecemasan yang dilayangkan Eric.
"Kak Kyungsoo? Kak? Kakak tidak apa-apa?"
Eric melepas sabuk pengamanannya dan langsung bergegas menghampiri Kyungsoo di belakang kursi kemudi. Tetesan darah segar mengalir dari dahi serta lengan Eric hingga bau anyir yang begitu pekat dapat Kyungsoo rasakan.
Butuh beberapa waktu bagi Kyungsoo untuk mengumpulkan kesadarannya sebelum ia menyadari bahwa Chanyeol sudah tak lagi berada di sampingnya.
"Kak Chanyeol? Mana Chanyeol?"
Melihat kepanikan Kyungsoo dan juga kondisi dua pria yang sama-sama terpuruk dengan dirinya membuat Eric terdiam. Rahang pria itu mengeras, matanya berkilat tajam saat ia menemukan sekumpulan pria berpakaian formal hendak mendekati tubuh Jeno dan Chanyeol yang terkapar pingsan di tepi jalan.
"KEPARAT SIALAN!!"
BOOM!
Eric melemparkan bahan peledak ke arah sekumpulan pria yang diduga sebagai anak buah Kris tersebut. Kobaran api yang sangat besar seketika memenuhi pandangan Kyungsoo.
"KAK CHANYEOL!!!"
Kyungsoo histeris. Wanita itu hendak keluar dari dalam mobil namun pergerakkannya tertahan oleh cengkraman tangan Eric di lengannya.
"LEPAS!"
"Tetap di sini! Di luar sangat berbahaya!"
Kyungsoo memandang Eric dengan emosi yang menggebu-gebu. Air mata telah mengalir deras membasahi pipinya.
"APA KAU TIDAK LIHAT?! CHANYEOL DAN JENO TERPENTAL KELUAR! KAU INGIN MEMBUAT CHANYEOL DAN SAUDARAMU MATI, HAH?! SEKARANG LEPASKAN AKU!"
Kyungsoo berusaha meronta, namun sia-sia sebab tenaga Eric jauh lebih besar dan kuat di bandingkan dengan dirinya.
"JANGAN MEMBANTAH! MEREKA BAIK-BAIK SAJA!"
"KAU BERCANDA?! JELAS-JELAS—"
Teriakkan Kyungsoo terhenti saat seseorang tiba-tiba memasuki mobil dan langsung memeluk tubuhnya dari belakang.
"Eric, cepat bawa Jeno! Dia tidak bisa berjalan karena salah satu kakinya mengalami cedera," seru pria di belakang Kyungsoo tegas.
Tanpa mengatakan apapun Eric bergegas keluar guna menyelamatkan Jeno, sang kakak.
Kyungsoo membeku ditempatnya manakala mendengar suara yang begitu familiar. Tangisnya kembali pecah setelah mengetahui bahwa orang yang tengah memeluk tubuhnya saat ini tak lain adalah Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
MMM
Fanfiction[BAHASA] "Love is alive both not ambiguous. Love is whole life, not an affair. Love is life sharing, not hurt." A Chansoo Fanfiction (Alternate Universe ─ GENDERSWITCH) snflwexdejane © 2021