Bonus chapter

1.6K 147 65
                                    

Lima tahun kemudian....

"Sayang? Belum selesai dandannya?" Ten reflek mengalihkan matanya dari cermin menjadi ke arah pintu ketika mendengar suara Jaehyun.

"Iya bentar lagi, tinggal pakai parfum doang kok" Ten tersenyum manis dan kembali bercermin sembari menyemprotkan parfum di sekujur tubuhnya.

Jaehyun memandang kagum istrinya, kemudian melangkahkan kakinya menghampiri Ten.

"Cantik banget sih istrinya aku, hm"
Jaehyun melingkarkan kedua tangannya pada perut ramping Ten, dan menaruh dagunya pada bahu sempit sang istri.

Mereka berdua saling memandang dari cermin dalam keadaan berpelukkan mesra.

"Gombal banget sih bapak satu ini," Ten mencubit lengan Jaehyun membuat suaminya itu terkekeh dan mendaratkan kecupan pada pipinya.

"Siapa juga yang gombal? Emang nyatanya kamu cantik, makanya dari dulu aku suka sama kamu saat pandangan pertama"

"Oh iya?" Ten membalikkan tubuhnya lalu mengalungkan kedua lengannya di leher sang suami.

"Iya sayang," Jaehyun menggesekkan hidungnya dengan milik Ten sembari merengkuh pinggang istrinya agar semakin rapat.

Ten terkekeh lalu mendaratkan ciuman singkat di bibir Jaehyun.
"Aku tahu kamu emang cintaaaaa banget sama aku. Sampai-sampai kamu hampir aja bunuh Taeyong karna ngira Taeyong itu merkosa aku. Segitu sayangnya ya sama aku?"

"Yaiyalah, pake ditanya lagi" Jaehyun mencubit hidung Ten gemas.
"Siapa sih yang nggak marah kalau dikirimin foto orang yang di sayang dengan keadaan telanjang? Siapapun itu, aku bakal bunuh dia"

"Hussshhhh" Ten menaruh jari telunjukanya di bibir Jaehyun.
"Omongannya loh," sambungnya.

"Ya gimana ya, kesel aku kalau inget si Taiyong Taiyong sialan itu"

"Taeyong bukan Taiyong," ralat Ten.

"Bodo amat, pokoknya aku benci banget sama dia" tutur Jaehyun kesal.

"Eh, tapi nggak juga sih. Aku juga harus berterimakasih sama dia. Karena gara-gara dia, kamu jadi ngaku kalau kamu juga sayang sama aku. Iya kan?" Jaehyun tersenyum jahil seraya menoel hidung Ten.

Ten mengangkat sebelah alisnya.
"Dih, pede banget kamu"











Flashback on

Sehari setelah penangkapan Jaehyun, dihari itu juga Ten baru tersadar dari tidur panjangnya efek dari obat bius yang anak buahnya Taeyong suntikan.

Lelaki mungil itu membuka matanya perlahan, lalu menyandarkan tubuhnya ke headboard.

"Kepala gue pusing banget," keluh Ten sembari memegangi kepalanya.

"Eh udah bangun?" Ten menoleh ke sisi kanan, lebih tepatnya ke arah pintu. Dimana Taeyong sedang berjalan menghampirinya dengan wajah yang penuh perban.

"Taeyong? Muka lo kenapa?" Tanya Ten yang justru membuat Taeyong terkekeh.

"Gue dipukulin sama pacar lo."

"Hah? Jaehyun kesini? Kapan? Terus sekarang dia dimana?"

Mendengar rentetan pertanyaan Ten, lagi-lagi Taeyong terkekeh dan menampilkan senyum miringnya.

"Dia dipenjara dan itu gara-gara gua"

"Maksud lo?" Ten mengerutkan dahinya bingung.

"Gue jebak Jaehyun. Gue sengaja bikin dia marah terus dateng kesini dan pukulin gue ampe babak belur. Dengan itu gue bisa laporin dia ke Polisi dengan tuduhan penganiayaan."

Punch-Jaeten✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang