"Ten lo yakin mau pulang bareng gue?" Doyoung mengedarkan pandangannya siapa tahu Jaehyun muncul tiba-tiba."Yakin. Lo takut sama Jaehyun?" Ten menyeret tangan Doyoung menuju parkiran, dengan Anna yang berjalan di belakang mereka sambil memainkan ponselnya.
"Lo denger sendiri kan tadi di kantin, Jaehyun tahu sesuatu tentang adik gue"
"Alah paling dia ngarang doang"
Ten, Doyoung dan Anna terus melangkahkan kaki mereka namun tiba-tiba...
"Hai Anna..." Munculah kedua bucin Anna, siapa lagi kalau bukan Yuta dan Johnny.
"Eh, Yuta oppa sama Johnny oppa"
Anna maju ke depan mendahului Doyoung-Ten untuk menyambut kedatangan dua bucinnya."Jadi pulang bareng kan?" tanya Yuta dan Johnny bersamaan.
"Apaan sih lo Yut?"
"Apaan sih lo John?"
Yuta dan Johnny saling bertatapan sengit.
"Gue duluan ya!!" Ucap Yuta.
"Gua dulu!" Johnny tak mau kalah.
"Gue!"
"Gue!"
"Gue!"
"Gue!"
"Stooppppppp!!!" Anna berteriak keras begitu pusing dengan dua bujang di hadapannya ini.
"Nggak usah pada berebut" Yuta dan Johnny menatap Anna secara bersamaan.
Anna mengibaskan rambutnya cantik.
"Kita threesome aja, eh maksudnya pulang bertig---"
"Sok cantik lo centong nasi!!" Doyong menoyor kepala Anna.
Tentu saja Anna tak terima, ia berbalik badan menatap Doyoung sembari berkacak pinggang.
"Doyoung ssi, bisa nggak sih lo nggak noyor gua sekaliiiiii aja!!"
"Kagak. Lagian lo jadi cewe jaim dikit napa sih an?"
"Susuge dong, suka-suka gue. Lo ngiri kan karna nggak ada yang deketin? Hahay, kasian deh lo" Anna menjulurkan lidahnya meledek Doyoung yang tentu saja membuat Doyoung geram dan ingin mencakar wajah Anna.
"Sayang" Tetiba muncul ketua geng Suange, siapa lagi kalau bukan Jung Jaehyun.
Lelaki tampan itu menarik tubuh kedua sahabatnya supaya ia bisa lewat dan menghampiri Ten.
"Ayo kita pulang" Jaehyun tersenyum manis saat sudah di hadapan Ten, meraih dan mencium tangannya mesra.
"Nggak mau!!" Ten menghempaskan tangan Jaehyun. "Gue bawa motor"
Jaehyun berdecih lalu menjilat bibir bawahnya.
"Sini kunci motor lo!" Jaehyun menengadahkan satu tangannya.
"Buat apa?" Ten menatap Jaehyun sinis.
"SINI KUNCI LO!!" bentak Jaehyun akhirnya membuat Ten begitu terkejut.
Ten pun mengambil kunci motornya di tas, kemudian memberikannya kepada Jaehyun.
"Pinter" Jaehyun mengusak rambut Ten gemas.
Lalu Jaehyun berbalik badan dan memberikan kunci motor Ten kepada Anna.
"Lo bawa pulang motor Ten, An"
Tentu saja Anna melototkan matanya tak terima. Kalau dia membawa motor Ten berarti dia gagal pulang bersama Yuta dan Johnny dong?
"T-tapi Jae..."
"Apa?" sela Jaehyun dengan datar.
Anna tersenyum kikuk.
"Hehehehe nggak apa-apa sih"
"Je tapi kan Anna mau pulang bareng gua" Protes Yuta.
"Hussshhhhh" Jaehyun meletakkan jari telunjuk di bibirnya.
"Gua lagi males berdebat, gua cabut dulu" Jaehyun menyambar tangan Ten kemudian membawanya pergi dari sana.
"Jaehyun lepasin gue!!" Ten meronta-ronta dan mencoba melepaskan diri dari cekalan Jaehyun. Namun sia-sia karena tenaga Jaehyun lebih besar darinya.
"Jaehyun!! Lepasin gue!!"
Jaehyun merotasikan matanya malas, berbalik badan menghadap Ten.
"Tinggal nurut aja napa sih? Bawel banget!"
"Gua nggak mau nurut sama lo!!"
Jaehyun lantas menangkup pipi Ten sampai bibirnya mengerucut.
"Kalau bukan di sekolahan udah gue cium nih bibir" Jaehyun terkekeh lalu melepas wajah Ten.
"Nih helm-nya terus naik, nggak usah brisik!"
Ten mendengus kesal akan tetapi menuruti perintah Jaehyun.
Melihat itu, Jaehyun tersenyum penuh kemenangan. Lalu ia melajukan motornya begitu cepat meninggalkan area sekolah.
..........
"Masuk!!"
Jaehyun mendorong tubuh Ten agar masuk ke dalam apartemennya.
Ya, Jaehyun kembali membawa Ten ke apartemennya.
Dengan perlahan Ten pun masuk ke dalam unit milik Jaehyun tersebut, yang diikuti Jaehyun di belakangnya.
"Duduk!" Jaehyun kembali mendorong Ten agar duduk di ranjang.
"L-lo mau ngapain?" Ten tergagap saat melihat Jaehyun berjalan ke arahnya dengan tatapan siap memangsa.
"Mau ngapain ya?" Jaehyun tersenyum miring, terus melangkah sembari membuka satu persatu kancing seragamnya.
"J-jaehyun lo mau ngapain gue?" Ten semakin memundurkan tubuhnya saat melihat Jaehyun yang sudah membuka seragamnya menyisakan kaos putih di tubuh kekarnya.
"Tebak dong gue mau ngapain lo?" Jaehyun tersenyum miring, bahkan sekarang ia sudah menyingkap kaos putihnya memperlihatkan tubuh atletisnya serta perutnya yang berbentuk enam kotak.
Jaehyun semakin maju, maju dan maju menaikki ranjang membuat Ten semakin takut dan memejamkan matanya.
"Jae, please!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Punch-Jaeten✔
RomanceBerawal dari tantangan konyol dengan taruhan bercinta satu malam, Jaehyun semakin mengintimidasi Ten dan merasa bahwa Ten adalah miliknya. Tak ada siapapun yang boleh menyentuh apa yang jadi hak miliknya. boyslove alias ganda putra. short story rema...