BAB 01

2.7K 302 31
                                    


Sinar matahari yang masuk melalui celah jendela, membuat tidur seorang pria mungil terganggu.

Pria mungil itu adalah Ten.
Perlahan Ten membuka kedua matanya, dan ketika ia membuka mata ia sungguh terkejut dengan keadaannya yang begitu berantakkan.

Tubuhnya telanjang yang hanya ditutupi selimut tebal, bukan hanya itu seluruh tubuhnya bahkan dipenuhi bercak merah keunguan.

Yang lebih parahnya, area belakangnya begitu perih sampai ia tidak bisa bergerak.

Ten mengedarkan matanya memandangi tempat dimana ia berada, ruangan yang begitu asing baginya.

Dimana dia? Apa yang terjadi semalam padanya?

Ten mencoba mengingat-ingat meskipun kepalanya begitu sakit.

Shit!!!

Ten ingat sekarang apa yang menimpanya tadi malam.
Bukankah ia habis bercinta dengan si berandal Jung Jaehyun?

"Arrggghhhhh!!!"

Dengan kasar Ten menyibak selimutnya, lalu ia melihat sebungkus rokok di meja nakas. Ia pun kemudian mengambilnya sebatang dan mencari korek untuk membakar rokok itu lalu baru ia hisap.

Ceklek

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan Ten ke arah kamar mandi, dan munculah seorang pria yang bernama Jung Jaehyun.

"Eh udah bangun mainan aku?" Jaehyun mengangkat sudut bibirnya, tersenyum miring terlihat begitu bangsat.

Pria itu menghampiri Ten dan duduk disampingnya. Tangannya meraba bekas kissmark  pada tubuh Ten yang tentu saja itu hasil karyanya.

"Jangan sentuh gue brengsek!!!" Ten menepis tangan Jaehyun begitu kasar, membuat pelaku mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Wowww kucingku garang juga ya kalau udah sadar, padahal semalem lo terus mendesahkan nama gue."

Ten memilih tak menghiraukan ucapan Jaehyun, ia terus saja menghisap rokoknya dan mengepulkan asapnya.

Terlihat begitu sexy dimata Jaehyun.

Dan dengan hanya melihat itu sudah membuat buwong puyuh Jaehyun bangun dari sangkarnya.

Kemudian pria berkulit putih itu mendekat ke arah Ten, tepat disamping kupingnya lalu berbisik....

"You're so sexy baby..."

Ten spontan menjauhnya dirinya dari Jaehyun.

"Minggir nggak lo!!!"

Jaehyun terkekeh pelan, ia berdiri dan berjalan ke lemari pakaian.

"Andai aja gue nggak ada urusan, pasti lo udah gue terkam Ten." Jaehyun berbicara seperti itu sambil memakai kaos hitam lengan pendek dan memakai jaket denim, sebelumnya tadi ia keluar dari kamar mandi sudah mengenakan celana jeans.

"Hal itu nggak bakal terjadi, cuma sekali seumur hidup Jung Jaehyun!!"

Mendengar ucapan Ten, Jaehyun berbalik badan lalu menghampiri Ten.

"Kata siapa? Mulai sekarang lo milik gue, only mine!"

Ten berdecih, "In your dream!"

"Ya terserah apa kata lo Ten, yang jelas gue nggak bakalan lepasin apapun yang udah jadi milik gue."

"Gue bukan milik lo!!"

"Lo milik gue mulai sekarang," Jaehyun mengecup bibir Ten sekilas.

"Gue harus pergi, lo minta jemput Anna aja ya. See you next time darling,"

Setelah mengatakan itu, Jaehyun pergi meninggalkan Ten sendirian di apartemennya.




........

Setengah jam Ten menunggu diluar gedung apartemen Jaehyun, akhirnya Anna yang merupakan sepupunya datang juga mengendarai motor scoopy.

Perempuan bertubuh tinggi itu memberhentikan motornya tepat di hadapan Ten.

"Lama banget lo An?" tanya Ten ketus lalu naik ke motor.

"Sorry-sorry, macet tadi di jalan."

"Alah alesan lo, pasti baru bangun kan?" Ten menoyor kepala Anna yang masih terbalut helm.

"Hehehehe lah itu lo tau, kan hari minggu gue emang biasanya bangun siang Ten."

"Yayayayaya, yaudah ayuk capcus! Mampir ke warung makan ya, gue laper banget."

"Siap Tennie-ku sayang."

Mereka berdua pun segera pergi dari sana.













"APAAAAAAA? JADI LO SEMALEM PLOK PLOK SAMA JAEHYUN? K-KOK BISA?"

Dengan cepat Ten menutup mulut sepupunya ketika ia berbicara begitu kencang.

"Pelan-pelan anjing!"

Anna melirik ke kanan dan ke kiri, dimana semua pengunjung warteg memandang ke arahnya dan juga Ten.

"Kok bisa sih? Selama ini kan kalian bukannya nggak saling kenal ya?" tanya Anna berbisik.

"Jadi semalem Jaehyun nantangin gue balapan."

"Hah? Kok dia tahu lo pembalap?"

"Nah itu dia, gue juga kagak tahu. Makanya dia nantangin gue, kalau gue menang dia bakalan jaga rahasia gue. Nah kebalikannya kalau gue kalah, gue harus mau bercinta sama dia."

"Terus lo kalah?"

Ten menjambak rambut  Anna pelan.

"Kalah lah, makanya gue habis wikwik sama dia semalem. Bangsat!"

"Wah parah Jaehyun, serius sumpah."

"Bukan lagi. Tapi yang bikin gue penasaran dia tahu darimana kalau gue pembalap?"

Ten menopang dagunya, berpikir kira-kira darimana Jaehyun tahu rahasianya.

"Yang tahu rahasia gue kan cuma lo sama Doyoung. Kalau Doyoung nggak mungkin, dia kan benci banget sama geng Suange.
Tapi kalau lo----" Ten menatap Anna curiga.

"Apa? Gue nggak pernah ngasih tahu Jaehyun ya suerrr, gue cuma keceplosan ke Johnny doang waktu itu---" 

Anna langsung menutup mulutnya saat sadar apa yang ia ucapkan.

"ANNAAAAAAAAAA!!!!!







Next gak gaiss?
Next lah ya, aku suka ngehalu soalnya wkwkwk

Punch-Jaeten✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang