"Masuk!"
Jaehyun mendorong tubuh Ten masuk ke dalam kamarnya.
Ya. Jaehyun membawa Ten ke apartemen pribadinya.
"L-lo mau ngapain?" Ten begitu takut melihat wajah Jaehyun yang menyeringai bak singa kelaparan.
"Hussshhhhh..."
Jaehyun menaruh telunjuk dibibirnya sendiri, berjalan mendekati Ten yang otomatis melangkah mundur.
"Gue mau hukum kucing kesayangan" Jaehyun mendorong tubuh Ten hingga lelaki mungil itu terjatuh ke atas ranjang berukuran big size.
Ten semakin takut saat melihat Jaehyun mengambil dua buah borgol dan juga tali panjang. Pria itu melangkah mendekatinya dengan seringaian iblis.
"Jae, apa yang mau lo lakuin?" Ten spontan semakin mundur hingga terpentok ujung ranjang.
Jaehyun tidak menjawab pertanyaan Ten, ia justru naik ke ranjang merangkak mendekati 'mainannya'.
"Jae please jangan lakuin itu!!"
Begitu paniknya Ten ketika Jaehyun memborgol kedua tangannya yang kemudian ia kaitkan ke tiang ranjang.
Cup
Jaehyun mengecup bibir Ten sekilas, lalu ia menutup kedua mata Ten dengan sapu tangan yang ia ambil di saku celana.
"Kita akan bersenang-senang sayang.."
Jaehyun merobek kaos hitam Ten, sebelumnya jaket Ten sudah terlepas diperjalanan tadi.
Dengan lahap Jaehyun mencumbu bibir ranum Ten, menggigit bibir bawahnya, melesatkan bibirnya ke dalam rongga hangat mulut Ten, dan bertukar saliva di dalam sana saling memagut.
"Nghhhh...."
Ten mendesah merdu kala tangan Jaehyun bergerilya di area dadanya, memilin nipple-nya sensual.
Bibir Jaehyun terus turun ke area leher, menghisapnya kuat hingga berwarna merah keunguan. Semakin turun menggigiti nipple Ten rakus dengan satu tangan lainnya memilin dan memutar nipple lainnya membuat sang uke semakin bergelinjang liar."Mmhhh...nghhhh...Jaehh..."
Jaehyun tersenyum seraya memandang wajah Ten ketika lelaki mungil itu mendesah dan hanya bisa pasrah menerima segala sentuhannya.
Bibir Jaehyun kembali turun, berhenti di area penis mungil milik Ten. Dengan cepat ia pun mengocoknya dalam tempo pelan, membuat sang empu mengerang frustasi.
"Sshhhh... Jaehyunaaahhhh... Faster please..."
Tubuh Ten bergelinjang ke kanan dan ke kiri, begitu lemas merasakan kenikmatan duniawi ini dan ia menginginkan lebih.
Lubangnya ingin segera dimasukki, namun Jaehyun sepertinya masih ingin bermain-main."Calm dear..."
Jaehyun berucap pelan, memandangi Ten dengan senyum bangsatnya begitu senang melihat Ten mendesah tak karuan.
Lelaki berkulit putih itu pun lantas melepaskan penis Ten, lalu berjalan ke arah nakas mengambil sesuatu.
Ten yang tidak bisa melihat apapun hanya bisa bingung, tak tahu kemana Jaehyun pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Punch-Jaeten✔
Storie d'amoreBerawal dari tantangan konyol dengan taruhan bercinta satu malam, Jaehyun semakin mengintimidasi Ten dan merasa bahwa Ten adalah miliknya. Tak ada siapapun yang boleh menyentuh apa yang jadi hak miliknya. boyslove alias ganda putra. short story rema...