9. Balap Liar

106 29 0
                                    

"Bukan mati rasa, hanya saja perasaan ku telah terkunci oleh satu manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan mati rasa, hanya saja perasaan ku telah terkunci oleh satu manusia."

***

Sesampainya di kelas, Kiran segera duduk di kursinya. Mendapati Carren sedang fokus menggulir layar handphonenya. Kemudian menoleh ke meja depan, menghampiri Syerin yang sedang membaca sebuah novel.

"Syerin bagi ipa dongggg," pinta Kiran sambil tersenyum manis.

Carren mengangkat wajahnya terkejut. "ADA PR? DEMI APASII?!!"

Syerin berbalik, mengeluarkan buku tulisnya lalu memberikan pada Kiran. "Pasti semalem abis keluyuran sama temen cowok lo itu kan?" selidik Syerin lalu kembali membaca novelnya tanpa menunggu jawaban Kiran.

Kiran cengengesan di tempatnya. "Tau aja bu," jawabnya lalu kembali ke meja.

"BERDUA DONGG GUA JUGA BELUMMM," ujar Carren lalu menggeser buku Syerin ke tengah.

"Lu bisa gak sih ngomongnya santai?? Baru kali ini gua nemu anak baru modelan kaya lu."

Carren tertawa canggung. "Maaf sayang," jawabnya lalu ikut menulis.




Carren berhenti menulis saat mengingat suatu hal. "Eh Ran nanti malam temen lu ada acara ya?" tanyanya penasaran.

"Acara paan?" tanya Kiran heran masih sambil menyalin tugasnya.

"Tadi tuh gua liat sekilas katanya temen lo mau balapan sama anak sebelah," jelasnya membuat Kiran menatap Carren sepenuhnya.

"Liat dimana??" tanya Raina tiba-tiba membuat mereka menoleh kaget.





"Biasa aja anjay mukanya," ujarnya lagi sambil tertawa lalu menyampirkan tasnya di kursi.

"Lo bisa salam dulu gak sih? Atau apa gitu kek. Pliss banget jantung gue cuma satu," ujar Carren dramatis membuat Kiran menoyor pelan dahinya.

"Gimana gua anjrit setiap hari lu tereakin," balasnya membuat Carren cengengesan.

"Lanjut Ren ah."

"Lanjut apa?" tanya Carren bingung sendiri.

"Yang tadi, pertanyaannya Raina. Lo liat dimana?" jelas Kiran jadi gemas sendiri.

"Nah itu dia masalahnya. Sebelumnya ada di beranda gua kaya semacam banner gitu terus ilang. Udah gua cari-cari lagi tapi gak nemu," jawab Carren sedih membuat kedua temannya yang mendengar kecewa.

SeserverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang