3. Samuel itu Bayi

659K 74.3K 45.8K
                                    

Follow Instagram

@samuel.erlngga
@azura_anastasia
@areksa.drgntr
@queenilona
@gang_diamnd
@wp.martabakkolor
@iiiitaaaa_12

Absen dulu, kalian paling suka sama karakter siapa di anggota inti Diamond?

Absen dulu, kalian paling suka sama karakter siapa di anggota inti Diamond?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Azura membungkukkan tubuhnya untuk mengambil botol spiderman yang jatuh dari dalam tas milik Samuel. Senyum di bibir gadis itu mengembang sempurna. Tatapan matanya mengarah secara bergantian antara Samuel dan botol spiderman. Kalau botol itu jatuh dari dalam tas milik tunangannya itu, berarti botol itu miliknya Samuel.

"Ini punyanya Baby El?" tanya Azura kepada cowok itu.

Samuel terlihat gugup dengan jantung yang berdebar kencang. Demi apa pun, ia ingin menghilang saat ini juga. Kalau sampai Azura tahu, hilang sudah martabat yang dirinya junjung tinggi-tinggi.

"Bukanlah! Ya kali gue bawa botol kayak anak TK!" bantah Samuel dengan wajah yang dibuat segalak mungkin.

"Ya udah. Kalau gitu, botolnya buat aku aja," balas Azura. Ia membuka tas miliknya, berniat memasukkan botol spiderman yang dirinya temukan.

Samuel mengumpat dalam hati. Ia benar-benar bingung harus berbuat apa. Kalau ia tidak mengakui bahwa botol itu adalah miliknya, maka Azura yang akan mengambilnya. Mana mungkin Samuel membiarkan botol kesayangannya diambil oleh orang lain?

"I-itu botol gue!" Samuel langsung merampas botol spiderman itu dari tangan Azura.

"Katanya bukan punya kamu? Gimana, sih?" Kening Azura berkerut bingung.

"Gue nge-prank," balas Samuel asal-asalan.

Azura tertawa mendengarnya. Senyumnya mengembang jahil. "Baby El masih ngedot, ya?"

"Matamu ngedot! Ini bukan botol dot, ya! Gue gampar lo, bocil setan!" balas Samuel tidak terima. Enak saja dirinya dibilang masih ngedot oleh Azura.

"Mukanya merah! Lucu, kayak bayi!" pekik Azura gemas. Kedua tangan gadis itu terangkat untuk mencubit pipi Samuel yang memerah.

"Woi! Gue ini ketua geng! Bisa-bisanya lo nyamain gue kayak bayi!" bantah Samuel seraya menghindar dari Azura. Tubuhnya yang lebih tinggi itu membuat Azura tidak bisa menggapai pipinya.

"Geng apa?" Azura menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Geng perbayian, ya?"

"Bisa berhenti panggil gue bayi, nggak? Justru lo yang kayak bayi! Bukan gue!"

"Kata Bunda, Baby El kalau mau tidur harus dikelonin dulu kayak bayi," balas Azura mengingat perkataan Kiara semalam.

Samuel mengepalkan kedua tangannya dengan napas memburu. Kiara benar-benar telah menghancurkan harga dirinya. Sepertinya, jabatan ketua geng miliknya tidak berlaku untuk Kiara, David, dan Azura. Mereka selalu menganggapnya seperti seorang bayi.

SAMUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang