19. Tidak Peduli

457K 71.6K 53.3K
                                    

Follow Instagram

@samuel.erlngga
@azura_anastasia
@areksa.drgntr
@queenilona
@gang_diamnd
@wp.martabakkolor
@iiiitaaaa_12
@marvel.algara
@marvin.algara
@canva.tamvan
@farzantanubrata

*****

Sungkem dulu

*****

Samuel memegang pipinya yang terasa nyeri setelah dipukul oleh Canva. Ini adalah kali pertamanya ia dipukul cowok itu. Canva menatapnya beringas. Sorot matanya benar-benar memperlihatkan kalau ia sangat tidak terima Azura diperlakukan seperti itu.

"Dia tunangan lo, El! Om Jonathan sama Tante Fiessa nitipin dia ke lo buat dijagain!" ujar Canva.

"Ini yang lo sebut ketua? Jaga amanah aja lo nggak bisa. Seenggaknya kalau lo belum suka sama Azura, jangan bikin dia sakit hati sama omongan lo itu."

"Apan, udah," ujar Azura. Ia menarik-narik tangan Canva. Berharap cowok itu tidak semakin lepas kendali.

"Lo siapanya dia? Jangan ikut campur urusan orang, bisa?" balas Samuel dengan kedua alis mengerut tidak suka.

"El," panggil Areksa. "Di sini Ilona yang salah, bukan Azura. Kalau lo lagi marah sama dia, tolong jangan pojokin dia kayak gini."

Ilona menganggukkan kepalanya setuju. "Kan yang main lari-larian itu gue, El. Harusnya yang lo marahin dan katain ceroboh itu gue, bukan Zura."

Samuel sama sekali tidak ingin menatap wajah Ilona.

"Ayo marahin gue, El. Kalau lo aja bisa marah sama Azura, kenapa enggak sama gue juga?"

"Na," panggil Samuel berniat menyuruh gadis itu berhenti bicara.

"Gue yang salah, berarti gue yang seharusnya dapet amukan dari lo. Waktu itu, gue udah ngomong ke lo buat perlakuin gue sewajarnya. Posisi Azura di kehidupan lo jauh lebih tinggi daripada gue, El. Jadi tolong, jangan marahin dia cuma karena kesalahan gue sendiri," lanjut Ilona menjelaskan.

Gadis itu sama sekali tidak ingin mencari musuh lagi. Hidupnya sudah terlalu berat untuk menambah masalah.

"Dia tau. Samuel lagi berusaha buat bikin Azura benci sama dia," timpal Marvel.

Sejujurnya, ia sangat malas berurusan dengan hubungan orang lain. Tapi karena telinganya sudah lelah mendengarkan ocehan mereka, jadi Marvel memilih untuk angkat bicara.

"Emang gitu, ya, Vel?" tanya Marvin penasaran.

"Pikir sendiri," ketus Marvel kemudian memilih untuk melanjutkan aktivitasnya yang tengah mengerjakan pekerjaan sekolah.

"Kalau yang diomongin Marvel bener, tujuan lo buat gitu apa?" tanya Areksa.

"Lo nggak bakalan paham, Sa," balas Samuel seraya menundukkan kepalanya. Cowok itu terlihat lelah dengan keadaan yang ada.

"Mau sebaik apa pun tujuan lo, cara lo tadi udah bikin gue muak, El. Lo nggak tau gimana rasanya hidup tanpa keluarga. Dia kayak gini karena dia emang butuh lo buat bertahan hidup. Kalau lo nya aja nggak mau peduliin dia, terus Azura harus bertahan karena apa?" terang Canva mengeluarkan unek-uneknya.

"Pantes lo nggak tau. Dari kecil, hidup lo kan udah enak. Keluarga lengkap, dimanja sama orang tua, makanya gedenya jadi gini." Canva tertawa getir.

"Apan ...," panggil Azura lagi. Ia jadi merasa tidak enak karena keributan ini.

"Manusia nggak punya hati kayak dia emang harus diginiin, Ra. Gue nggak bisa terus-terusan ngeliat lo diperlakukan kayak orang asing sama dia," balas Canva.

SAMUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang