5. Raskal

565K 69K 20.8K
                                    

Follow Instagram

@samuel.erlngga
@azura_anastasia
@areksa.drgntr
@queenilona
@gang_diamnd
@wp.martabakkolor
@iiiitaaaa_12

******

Samuel lantas berdiri dari duduknya. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Azura. Apakah gadis itu memang berniat mempermalukannya? Padahal, Samuel sudah mengatakan kalau ia tidak ingin teman-temannya mengetahui hal memalukan yang satu itu.

Sebelum semuanya mencurigai, Samuel buru-buru menarik tangan Azura. Ia mengajak gadis itu untuk keluar dari dalam kelasnya.

Cekalan Samuel yang begitu erat di pergelangan tangan Azura membuat gadis itu meringis pelan. Namun, Azura memilih untuk diam seraya mengikuti ke mana Samuel akan membawanya pergi. Sejak tadi pagi, cowok itu benar-benar mendiamkannya. Mungkin Samuel masih marah dengan perbuatannya kemarin yang begitu ceroboh.

Sampainya di halaman belakang sekolah, Samuel menyentak kasar tangan Azura. "Lo budeg apa gimana? Sengaja mau jatuhin harga diri gue?" tanyanya memojokkan Azura.

"Aku nggak kayak gitu. Aku cuma mau ngasih ini. Tadi pagi, Bunda nitip ini ke aku karena kamu nggak mau bawa," balas Azura seraya menatap botol susu spiderman milik Samuel. Pagi-pagi sekali, Azura datang ke rumah Samuel diantar oleh Pak Mamat. Gadis itu ingin berangkat sekolah bersama Samuel. Awalnya, Samuel menolak mentah-mentah. Tetapi setelah dimarahi oleh Kiara, akhirnya cowok itu terpaksa mengiyakannya.

Samuel melirik botol miliknya yang berada di tangan Azura. Ada rasa gengsi yang begitu tinggi bersemayam di hatinya. Ia berdeham pelan untuk mengurangi rasa gugup. Tanpa lama-lama, Samuel merampas botol spiderman itu dari tangan Azura.

"Kok diambil?" tanya Azura kebingungan. Bukannya tadi cowok itu marah-marah kepadanya?

"Gue bisa mati kalau nggak minum susu di botol ini!" balas Samuel dengan pelototan matanya.

Azura mengetukkan jari di keningnya. "Hampir sama kayak aku. Aku bisa mati kalau nggak makan permen!" ujarnya kemudian merogoh satu bungkus permen milkita yang berada di sakunya.

"Kamu ngedot dulu, aku mau makan permen," lanjut Azura seraya membuka bungkus permen miliknya.

"Sialan lo! Mata lo ketutupan panci apa gimana? Jelas-jelas ini botol spiderman! Bukan botol dot kayak punya lo!" balas Samuel menggebu-gebu.

Azura mengucek kedua matanya. "Mata aku nggak ada pancinya."

"Diem lo, bocil setan!" murka Samuel. Ia membuka tutup botolnya. Tadi pagi, ia memang belum sempat minum susu. Ada rasa yang kurang kalau belum mengisi perutnya dengan sebotol susu. Dengan cepat Samuel menghabiskan susunya.

Jakun Samuel yang bergerak naik turun membuat Azura melongo melihatnya. Mulut gadis itu yang tengah memakan permen sedikit terbuka. "Itu apa?" tanyanya seraya menunjuk jakun Samuel.

"Leher, goblok!" Samuel menggeplak kepala Azura pelan.

"Aku boleh pegang?" tanya Azura dengan tangan yang hendak memegang jakun milik Samuel.

"Ngapain lo? Mau lecehin gue? Parah lo, gue kira lo bener-bener polos!" Samuel merangkul tubuhnya sendiri.

"Kamu gila!" ujar Azura dengan alis saling menaut tajam.

"Lo yang gila!" bantah Samuel tidak terima.

"Kamu nggak waras!"

"Lo yang nggak waras!"

"Dasar bayi! Mata sipit, hobi ngedot, kebiasannya minta kelon Bunda sebelum tidur!"

Samuel melotot galak. "Lo nantangin gue?! Mau gue patahin leher lo?!"

SAMUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang