24. Masa Lalu

467K 63.4K 46.6K
                                    

Follow Instagram

@samuel.erlngga
@azura_anastasia
@areksa.drgntr
@queenilona
@gang_diamnd
@wp.martabakkolor
@iiiitaaaa_12
@marvel.algara
@marvin.algara
@canva.tamvan
@farzantanubrata

*******

******

Azura menyusul Samuel yang duduk lesehan tanpa alas di halaman rumah Canva. Hari yang sudah larut malam membuat suasana terasa begitu dingin menusuk kulit. Hal itu membuat Azura semakin mengeratkan jaketnya kemudian duduk di sebelah Samuel. Kehadirannya itu membuat Samuel sedikit terkejut.

Azura sudah izin ke Bi Santi untuk menginap di rumah Canva. Begitu juga dengan Samuel yang meminta izin kepada David dan Kiara. Setelah mengetahui kondisi Canva yang sedang tidak baik-baik saja, mereka berdua dan anak Diamond inti lainnya memutuskan untuk menginap di rumah cowok itu.

"Kenapa nggak tidur?" tanya Samuel seraya menyenderkan kepala Azura di dadanya untuk memberikan sedikit kehangatan.

"Aku nggak ngantuk," balas Azura. Gadis itu mencoba mencari posisi yang paling nyaman. "Baby El kenapa nggak tidur?"

Samuel menghela napas berat. Kedua mata sipit milik cowok itu terlihat sayu. "Gue nggak bisa tidur kalau belum minum susu," balasnya.

Mendengar itu, Azura pun terkekeh. Ia memukul dada Samuel pelan. "Hidup kamu nggak pernah lepas dari susu sama botol spiderman?"

"Sekarang nambah satu."

"Apa?"

"Hidup gue nggak pernah lepas dari lo juga sekarang," ucap Samuel mengutarakan.

"Kenapa sekarang kamu mendadak jadi romantis?" tanya Azura heran. Meski begitu, ia sungguh merasa senang dengan perubahan sikap Samuel kepadanya. Memang belum sepenuhnya, tapi bagi Azura itu sudah sangat berharga.

"Biasa aja," balas Samuel pelan. Ia menghirup dalam-dalam aroma rambut Azura yang menyeruak di area penciumannya. "Rambut lo wangi. Pakai shampoo apa?"

"Rahasia. Nanti kamu ikut-ikutan," kata Azura. Hal itu membuat Samuel mencubit pipinya pelan.

Terjadi keheningan beberapa saat.

"Mmm ... aku boleh nanya sesuatu?" tanya Azura terdengar pelan dan sangat hati-hati.

Samuel tidak ragu untuk mengangguk. "Boleh."

"Hubungan kamu, Ellen, sama Raskal itu apa? Aku boleh tau?"

Samuel tersenyum tipis. Ia sudah menduga kalau Azura akan menanyakan itu. Sebenarnya, ia juga ingin bercerita kepada gadis itu kemarin. Tapi sepertinya, waktu yang tepat baru sekarang.

"Kami bertiga sahabatan sejak SD. Gue, Ellen, sama Raskal selalu sekelas sampai kelas tiga SMP." Samuel menjeda ucapannya sejenak.

"Tiap ada apa-apa kami selalu ngelakuin bareng. Ellen selalu manggil gue pakai embel-embel abang padahal umur kami cuma selisih tiga bulan. Katanya, gue itu paling dewasa di antara kami bertiga. Makanya dia manggil gue abang."

SAMUELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang