1.MAURA EMILIA SAPUTRI

297 60 15
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hai , selamat menikmati cerita aku , yaitu ARVA REYNAND ❤️.

Semoga kalian suka yah ,sama ceritanya:)

Kasih tau aku juga kalo ada typo.

SELAMAT MEMBACA 🌼🌼🌼


🌼❤🌸🌼


Maulana ya Maulana

Ya sami du'ana

Maulana ya Maulana....

Ya sami du'ana...


Suara alarm di benda pipi itu mengisi ruang kamar dengan nuansa ruangan berwarna pink sederhana .  nada dering yang menggema di seluruh kamar terdengar sangat syahdu ,ya maulana lagu nisa sabyan.

Gadis dengan tubuh Yang masih di balut selimut tebal itu merabah nakas didekat kasur, guna menonaktifkan nada alarm Yang masih berbunyi.

Setelah mendapatkan benda pipi berlogo vivo . gadis itu segera menonaktifkan alarm Yang baru menunjukkan pukul 04.00.Keadaan kamar itu kembali hening. Gadis itu segera duduk menyenderkan punggungnya di kepala ranjang.menguap lebar sambil menutupnya menggunakan tangan mungilnya.

"Ih padahal baru jam empat.tapi kok aku udah deg-degan aja."gumamnya masih dengan posisi yang sama.

Perlahan gadis itu bangkit lalu melipat selimut , merapikan tempat tidur .setelah merasa tempat tidurnya sudah rapi gadis dengan tubuh mungil, kulit putih, pipi chubby, bulu mata lentik alis agak sedikit tebal Dan jangan lupakan paras wajah Yang sangat cantik itu melangkah ke kamar mandi guna mencuci muka Dan menggosok gigi.

Beberapa menit kemudian gadis itu keluar dengan wajah Yang nampak segar.

Kaki pendeknya berjalan menuju meja belajar guna memasukkan buku mata pelajaran hari ini. Satu buku ia buka, buku itu masih sangat kosong dengan buku bersampul batik itu tertera nama MAURA EMILIA SAPUTRI. Yang biasa dipanggil maura.

Setelah memasukkan mata pelajaran kedalam tas berwarna orange itu. Maura melihat jam dinding Yang ada di kamarnya Yang sudah menunjukkan pukul 04.25 .kemudian melangkah ke arah pintu .

Saat maura membuka pintu ia bisa mencium harum masakan dari arah dapur. Memang dilihat dari keadaannya rumah maura memang sederhana mempunyai dua kamar, satu kamar mandi Yang ada di dekat dapur khusus untuk tamu, ruang tamu Yang memiliki ukuran sedang, dapur Dan tempat meja makan.

"Ibuk". Panggil maura Yang berjalan menghampiri sang ibu Yang kini berbalik badan sambil tersenyum hangat kepada sang putri.

"Maaf ya buk, maura jadi telat buat bantuin ibuk masak". Kata maura tak enak.

Biasanya mauralah Yang duluan kedapur untuk memasak. Ibu gadis itu menggeleng pelan sambil tersenyum mengusap surai panjang Dan tebal itu sayang.

"Nggak apa-apa , lagian ibu nggak mau kamu kecapean kan hari ini kamu masuk sekolah baru".

Maura terdiam sejenak mendengar itu. Ia beralih menatap lekat ibunya itu.

MY HUSBAND(ARVA REYNAND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang