E l e v e n ー where it should be

421 63 29
                                    

Saat itu, berpuluh-puluh tahun yang lalu, musim semi baru saja datang.

Di sebuah tempat yang tersembunyi, Takeru menggiring paksa seorang gadis muda yang kedua tangannya terikat di belakang tubuhnya ke dalam markas. Jaewook yang melihat kemunculannya tersebut langsung menoleh dan menarik batang rokok yang sedang ia hisap dari mulutnya.

"Bukankah itu mangsa yang harus kau bunuh? Kau tidak membunuhnya?"

Takeru tersenyum miring seraya mendorong gadis tersebut ke tengah ruangan. "Aku memutuskan untuk tidak membunuhnya. Mangsaku hanya ayah brengseknya, jadi ku pikir aku bisa memanfaatkan gadis ini sedikit sebelum melenyapkannya."

"Kau tidak bisa melakukan itu, Takeru, bos akanー"

"Bos sudah ku bunuh. Mulai hari ini aku yang menjadi ketua."

Jaewook menjatuhkan rokoknya ke lantai dan menginjaknya. "Apa yang akan kau lakukan pada perempuan itu?"

"Sudah saatnya organisasi ini di isi oleh wanita."

Sebagai mantan rekan Takeru, sejak itu Jaewook tidak di tugaskan di lapangan dan hanya membantu gadis tersebut untuk menyesuaikan diri di markas. Awalnya gadis itu memberontak dan terus menerus melakukan upaya pelarian diri. Karena takut Takeru mungkin akan berbuat kasar kepadanya, Jaewook pun menenangkannya dan memberitahu bahwa lebih baik agar gadis itu tetap tinggal supaya Takeru tidak membunuhnya.

"Namaku Kim Jaewook. Kau bisa memanggilku Jaewook."

Semula gadis cantik itu hanya memandangi uluran tangan Jaewook dengan tatapan takut. Namun setelah menyadari senyum lembut dan tulus di bibir laki-laki itu, akhirnya gadis itu pun menyalaminya.

"N-Nakamoto... Mei."

Hari-hari pun berlalu dan mereka menjadi teman. Jaewook bersyukur telah memiliki seseorang yang benar-benar bisa ia anggap sebagai teman karena selama ini ia selalu di kelilingi oleh orang-orang yang tidak manusiawi. Jaewook sudah lelah menjadi pembunuh bayaran. Ia juga ingin hidup normal seperti orang-orang lainnya. Apalagi setelah ia bertemu dengan Mei.

Tak di sangka, Mei ternyata adalah tetangganya saat ia tinggal di Korea Selatan dulu. Hal itu membuat mereka menjadi semakin dekat dan Jaewook mulai memiliki perasaan yang seharusnya tidak ia miliki, karena ia tahu bahwa Takeru begitu menginginkan Mei. Tapi karena Mei juga memiliki perasaan yang sama dengannya, meski sempat menolak Jaewook, mereka pun akhirnya memulai suatu hubungan tanpa di ketahui oleh Takeru.

Hingga akhirnya Mei mengandung. Jaewook merawat Mei hingga bayinya pun terlahir selamat. Seorang bayi laki-laki tampan yang terlihat seperti Takeru.

Jaewook patah hati dan merasa sedih karena ternyata Takeru telah menghamili Mei. Bukan terjadi akhir-akhir ini, namun Takeru memperkosa Mei sejak Mei pertama kali datang ke markas. Itulah alasan mengapa Mei sempat menolak Jaewook dan ingin melarikan diri. Namun bodohnya Jaewook malah meminta Mei untuk tinggal di markas.

Suatu hari, untuk pertama kali setelah berbulan-bulan lamanya Jaewook kembali di beri tugas untuk pergi ke Miami. Dengan membawa dua buah anak Takeru, Jaewook pergi ke Miami setelah sebelumnya berpamitan pada Mei dan melihat sejenak Yuta kecil yang sedang tertidur di boks bayi. Dirinya pergi tanpa mengetahui bahwa saat itu adalah terakhir kalinya ia melihat Mei dalam keadaan hidup.

"Aku mencintaimu, Jaewook."

Jaewook tidak tahu bahwa itu juga akan menjadi ucapan terakhir yang di berikan Mei untuknya.

Takeru membunuh Mei dan sengaja mengirim Jaewook menjauh setelah mengetahui hubungan di antara keduanya. Ketika kembali, Jaewook melihat sosok Mei sudah tidak bernyawa di tempat tidur. Ia mendekati Mei lalu memeluknya sembari menangis. Jaewook ingin membalas dendam pada Takeru yang telah membunuh wanita yang ia cintai. Tapi Takeru tidak membunuh Yuta. Jika ia berniat membunuh Takeruーyang tidak akan pernah bisa ia kalahkanーmaka Yuta akan berada dalam bahaya.

The Comply Honour ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang