S i x ー I wanna fuck you

723 67 30
                                    

"Tadi pagi aku melihatmu mencium seorang wanita di dalam mobil."

Tangan Yuta terhenti ketika ia baru saja akan mengeluarkan pistol dari belakang tubuhnya. Perkataan wanita itu jauh dari apa yang ia kira sebelumnya. Yuta memasukkan kembali pistolnya dan terdiam menatap Tzuyu.

"Apakah alasan sebenarnya aku terjatuh ke jurang pada hari itu adalah... karena kau telah berselingkuh di belakangku...?" Tzuyu mulai terisak pelan. Penglihatannya menjadi samar-samar karena terlalu banyaknya air mata yang ia miliki. "Teganya kau melakukan itu padaku, Yuta. Padahal aku... aku..."

Yuta menghampiri Tzuyu dengan tiba-tiba dan mencium wanita itu dengan agresif. Ia mencengkeram rahang Tzuyu, tanpa sengaja mendekap Tzuyu terlalu erat. Yuta menghisap bibir bawah Tzuyu lalu memasukkan lidahnya ke dalam mulut wanita itu.

"Dia hanya rekan kerjaku." jelas Yuta setelah menyudahi ciuman mereka. "Aku menciumnya untuk pelampiasan."

"Mengapa kau membutuhkan pelampiasan?" tanya Tzuyu dengan mata memerah.

Yuta kembali terdiam. Perlahan rahangnya mengeras. "Karena tidak cukup hanya menyentuhmu saat di rumah. Aku selalu menginginkanmu setiap saat."

Mendengar perkataan Yuta membuat seluruh wajah Tzuyu menjadi merah karena malu. Jantungnya berdegup dengan kencang. Terburu-buru ia mendorong pria itu menjauh darinya.

"M-mengapa kau m-menjadi v-vulgar seperti i-itu?"

"Maaf."

Tzuyu menoleh padanya.

"Aku tidak akan mengulanginya lagi."

"Benarkah? Apa kau berjanji kepadaku?"

Yuta mengangguk dengan raut sedikit bingung. Mengapa juga ia harus menjanjikan hal seperti itu? Tapi setelah melihat sebuah senyuman baru di bibir istrinya, Yuta mulai menyadari bahwa ia benar-benar bisa mengendalikan wanita itu.

"Aku berjanji."
    
    

👰🔫🤵
    
      

"Maaf jika aku telah mengganggu hari kalian karena kedatanganku." ujar Jaewook kala Tzuyu baru saja datang membawa minuman untuknya.

Tzuyu tersenyum. "Tentu saja tidak. Yuta berkata kalau kau adalah ayahnya. Aku tidak mungkin mengusirmu."

"Jadi kau juga tidak mengingat tentangku, ya?"

"Aku benar-benar minta maaf." Tzuyu merasa lega saat melihat senyum pengertian Jaewook yang sangat tulus. "Namamu Jaewook?"

"Ya."

"Apakah mungkin ada sesuatu lagi yang aku lupakan tentangmu?"

"Oh, tidak. Hanya itu saja. Kita belum terlalu dekat sebenarnya." Jaewook menatap gelas bening berisi minuman jeruk dengan potongan es. "Yuta hanya memperkenalkan kita di hari pernikahan kalian."

"Maksudmu, kita tidak pernah bertemu lagi setelah hari pernikahan kami? Astaga. Bukankah itu keterlaluan? Seharusnya aku lebih sering menemuimu."

"Tidak apa-apa. Lagipula aku sangat sibuk dengan pekerjaanku. Mungkin kita juga akan sulit menemukan waktu yang tepat untuk bertemu."

"Padahal kau hanya tinggal sendiri." Tzuyu menarik napas sedih.

"Tidak apa-apa, Tzuyu. Sungguh."

Yuta masuk ke ruang tamu. Raut wajahnya menunjukkan bahwa ia tidak mengharapkan kehadiran Jaewook di rumahnya. Untung saja Tzuyu tidak menyadarinya. Jaewook sudah terbiasa dengan sifat pria dingin itu.

The Comply Honour ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang