CHAPTER 18

4K 553 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



























~ ° ♛ ° ♛ ° ♛ ° ~

Jihee keluar dari kamarnya dengan menggunakan setelan baju tidur, dan berjalan menuju arah dapur karena ia merasa haus.

Gadis itu mengambil air putih di kulkas dan meminumnya hingga tersisa setengah, ia lalu melihat jam di ponselnya yang menunjukkan pukul sembilan malam.

jihee melihat ke sekeliling, rumahnya terasa sangat sepi karena kedua orang tuanya pergi ke rumah pamannya, karena putrinya akan menikah dan menginap selama beberapa hari disana.

Sebenarnya jihee ingin ikut tapi mamanya menolak dengan alasan jihee harus sekolah, dan jadilah ia hanya sendirian di rumah.

jihee membuang nafasnya, dia benar-benar tidak tahu harus melakukan apa sekarang "belajar udah, sekarang gue harus ngapain? kok bosen."

Akhirnya jihee memutuskan untuk pergi ke ruang tv dengan membawa beberapa camilan di tangannya.

~ •●♛●• ~

"Haruto, darimana kamu?" tanya seorang pria saat haruto baru saja melangkah masuk ke dalam rumahnya.

haruto tidak menjawab pertanyaan dari pria itu dan kembali melanjutkan langkahnya.

"haruto ayah kamu mau ngomong sesuatu." kata ibu haruto membuat pria jangkung itu langsung menghentikan langkahnya.

haruto mendecak, ia berjalan mendekati kedua orangtuanya dan duduk di sofa kosong yang ada di sana sambil menyilangkan satu kakinya.

"ada apa? cepat katakan." Tanya haruto sambil memainkan ponselnya.

Ayah haruto membuang nafasnya melihat tingkah putra satu-satunya itu "ayah mau kamu secepatnya bertunangan dengan rachel."

haruto berhenti memainkan ponselnya "aku tidak mau, kalian bisa keluar sekarang."

Ayah haruto tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dan langsung meninggikan suaranya "HARUTO!"

Sedangkan ibu haruto mencoba menenangkan suaminya.

"kalian tidak mau, kalau begitu biar aku saja yang keluar." kata haruto, setelah itu ia langsung keluar dari rumahnya.

haruto masuk ke dalam mobilnya dan mulai melajukannya dengan kecepatan tinggi meninggalkan pekarangan rumahnya.

haruto mengehentikan mobilnya, dan memukul stir mobilnya dengan kuat, merasa kesal karena kedua orang tuanya tidak pernah mempunyai waktu untuknya.

Seperti tadi contohnya, ayah dan ibunya hanya datang untuk menyuruhnya segera bertunangan, dengan gadis yang sama sekali tidak ia sukai. dan bukannya menanyakan bagaimana kabarnya selama mereka sibuk dengan pekerjaan mereka.

IT'S OKAY THAT'S LOVE ➣ HARUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang