CHAPTER 19

4K 608 39
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
























~ ° ♛ ° ♛ ° ♛ ° ~

Jihee membuka matanya saat cahaya matahari masuk ke dalam kamarnya, ia lalu bangkit dan mengubah posisinya menjadi duduk.

gadis itu mengucek matanya yang masih terasa mengantuk dan meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal.

jihee memakai sandalnya kemudian pergi ke kamar mandi, karna hari ini adalah hari minggu jadi jihee tidak perlu tergesa-gesa seperti biasanya.

setelah selesai jihee keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah dapur, gadis itu lalu terdiam saat mengingat kejadian kemarin malam, ia melihat ke sofa tapi ternyata haruto tidak ada disana.

Apa haruto sudah pulang ke rumahnya?

"darimana semua ini." monolog jihee saat melihat meja makannya penuh dengan makanan, seperti roti, nasi goreng, susu dan masih banyak yang lainnya.

"udah bangun?" Tanya haruto yang baru kembali dari luar.

"makanan ini darimana?" kata jihee balik bertanya.

"gue delivery order tadi buat kita sarapan, dan gue juga mau minta maaf soal kejadian tadi malem gue──

"gausah minta maaf, lagian gue udah lupa." Ucap jihee lalu duduk di bangku yang ada di sana.

haruto mengangguk dan duduk di bangku kosong yang berada di sebrang jihee.

"kenapa? lo gak suka makanannya?" tanya haruto saat melihat jihee hanya menatap makanannya.

"gak gitu, gue cuma bingung gimana ngabisin semua ini."

Haruto tersenyum mendengar jawaban polos jihee "yaudah kalo gak abis tinggal di buang."

"gue gak biasa buang-buang makanan, sayang soalnya. mending di simpen buat nanti, atau di kasih ke orang yang lebih membutuhkan." kata jihee sambil mengambil satu roti dan memakannya.

Sedangkan haruto, pria itu hanya menatap jihee dengan kagum, dia merasa jihee begitu berbeda dengan rachel yang bahkan tidak peduli dengan sekitarnya, tapi jihee? gadis itu selalu memikirkan orang lain.

"lo kenapa?" tanya jihee saat melihat haruto memegangi kepalanya.

"kepala gue pusing, mungkin karena kemaren malem gue kebanyakan minum."

jihee mengangguk kemudian langsung pergi ke arah kulkas, ia mengambil beberapa rumput laut dan bahan-bahan lainnya.

Haruto sedari tadi terus memperhatikan jihee memasak, tanpa berniat mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Setelah beberapa menit jihee selesai dengan membawa satu mangkuk sup di tangannya.

"buat lo." kata jihee sambil memberikan sup tadi pada haruto.

"gue baca di internet katanya sup rumput laut itu bisa ngurangin rasa pusing karna kebanyakan minum." kata jihee lalu kembali memakan rotinya.

Haruto mengangguk "Thank's park jihee."

"hari ini lo mau kemana?" tanya haruto sambil memasukkan satu sendok sup rumput laut kedalam mulutnya.

"gak kemana-mana sih, tapi kalo agak sorean gue pergi ke cafe kayak biasa, kenapa emangnya?"

"mau ikut ke rumah gue?" tanya haruto lalu beralih menatap jihee.

"gak usah deh."

"gue gak terima penolakan." final haruto lalu menghabiskan seluruh sup rumput laut buatan jihee.

~ •●♛●• ~

Haruto memberhentikan mobilnya di depan rumah megah miliknya dan langsung keluar dari mobil begitupun dengan jihee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto memberhentikan mobilnya di depan rumah megah miliknya dan langsung keluar dari mobil begitupun dengan jihee.

"eh ada nona jihee." kata bibi jung yang baru saja kembali dari dapur, saat jihee dan haruto sudah masuk ke dalam rumah.

"jihee bi, bukan nona." kata jihee lalu memeluk bibi jung.

"kalian akrab banget." kata haruto yang hanya di jawab senyuman oleh keduanya.

"yaudah gue ke kamar dulu, mau ganti baju." Ucap haruto lalu langsung pergi ke kamarnya.

"bibi kita ngobrol di dapur yuk." ajak jihee, setelahnya mereka langsung pergi ke arah dapur.

"bibi jung jihee mau cerita, kemarin malem haruto dateng ke rumah jihee dengan keadaan mabuk, bibi tau kenapa?"

Bibi jung tampak berfikir sebelum menjawab pertanyaan jihee "bibi gak tau. tapi sebelum keluar dari rumah, tuan muda sempat bertengkar dengan orangtuanya karena mereka menyuruh tuan haruto segera bertunangan." jelas bibi jung panjang lebar.

"tunangan?"

"iya tunangan sama nona rachel, tapi tuan haruto menolak dan pergi dari rumah."

Jihee mengangguk, dia mengerti kenapa haruto bisa seperti itu kemarin malam.

"udah ngobrolnya?" tanya haruto yang tidak tahu sedari kapan pria itu sudah berdiri di depan pintu sambil melipat kedua tangannya.

"maaf tuan. kalo begitu bibi permisi mau menyiram tanaman dulu." kata bibi jung dan langsung pergi ke arah halaman rumah.

Haruto menghampiri jihee dan duduk di bangku kosong yang ada di sana.

"lo kenapa nolak tunangan sama rachel, dia kan cantik." kata jihee dan ekspresi haruto langsung berubah saat mendengar nama gadis itu.

"gue gamau." jawab haruto lalu meminum air putih di depannya.

"ya kenapa?"

"lo kok pengen tau banget?" tanya haruto, membuat jihee tersadar dengan perkataannya tadi.

"gapapa, lupain aja kalo gue pernah nanya hal tadi."

"karena gue suka sama orang lain." kata haruto sambil menatap jihee yang juga sedang menatapnya.

"lo mau tau siapa orangnya?" tanya haruto.

"nggak, ngapain juga gue pengen tau." jawab jihee tapi jelas sekali terlihat kalau ia berbohong dengan perkataannya.

"orang itu lo, park jihee."

































TBC.

jangan lupa di vomment!

See U ~ 👑

IT'S OKAY THAT'S LOVE ➣ HARUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang