CHAPTER 04

4.8K 731 52
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















~ ° ♛ ♛ ♛ ° ~


"makasih." kata jihee dan langsung mengusap air matanya menggunakan sapu tangan, dia bahkan membuang ingusnya di sana.

jihee mendongakkan kepalanya dan terkejut saat melihat orang di depannya.

"elo." kata jihee sambil menunjuk seorang pria di depannya.

"hey nama gue jeongwoo, park jeongwoo." kata jeongwoo tersenyum lalu mengulurkan tangannya.

jihee berdiri tanpa mengambil uluran tangan jeongwoo "lo ngapain disini?"

"kebetulan lewat, terus gue liat lo lagi nangis, lo gapapa?"

jihee mengangguk "gue gapapa, sorry karena gue udah pake sapu tangan lo, nanti gue balikin kalo udah gue cuci."

"lo pake aja, gak usah dibalikin juga gapapa." kata jeongwoo dan duduk di bangku panjang yang ada di sana.

Jeongwoo menepuk tempat kosong di sampingnya, menyuruh jihee duduk di sana.

Jihee duduk di samping jeongwoo dan mengambil makanannya yang belum sempat ia makan.

Jihee hanya menatap makanan di pangkuannya, padahal dia merasa sangat lapar, tapi dia tidak bisa makan dengan tenang jika ada jeongwoo di sampingnya.

"lo makan aja, sayang kan makanannya." kata jeongwoo dengan senyuman di wajahnya.

jihee tertegun melihat sikap jeongwoo yang ramah, sangat berbanding terbalik dengan temannya, yaitu haruto.

"yaudah gue balik ke kelas dulu." kata jeongwoo dan pergi dari sana.

"andai aja semua orang disini sikapnya kayak jeongwoo, pasti gue bisa belajar dengan tenang." monolog jihee dan kembali memakan makanannya.

✧ • ° • ✦ ...... ♛ ...... ✦ • ° • ✧

Haruto masuk ke ruangan paling luas yang ada di sekolah, di dalamnya terdapat banyak sekali fasilitas mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto masuk ke ruangan paling luas yang ada di sekolah, di dalamnya terdapat banyak sekali fasilitas mewah.

"lo darimana?" tanya junghwan yang sedang bermain billiard bersama asahi.

haruto tidak menjawab pertanyaan junghwan, dia malah tersenyum saat mengingat kembali wajah jihee yang ketakutan saat haruto mengancamnya tadi.

"tumben lo senyum, lo abis dapet jackpot apa gimana?" tanya jaehyuk sambil meminum susu pisangnya.

Haruto mengusap hidungnya sebelum menjawab pertanyaan jaehyuk "gue abis bikin anak baru itu ketakutan."

"jihee maksud lo?" tanya junghwan yang di jawab anggukan oleh haruto.

"apa itu artinya lo gak akan ganggu dia lagi?" tanya asahi.

haruto menggelengkan kepalanya "gue gak akan lepasin dia gitu aja, gue belum puas ngerjain dia."

Jeongwoo masuk ke dalam ruangan itu dan duduk di samping jaehyuk.

"lo juga darimana?" tanya jaehyuk yang hanya di jawab gelengan oleh jeongwoo.

Haruto menyeringai melihat jeongwoo, dia tahu kalau jeongwoo sudah membantu jihee tadi.

"Masuk." kata haruto saat ada yang mengetuk pintu.

"permisi tuan, ini data diri lengkap dari park jihee." kata seorang pria menggunakan jas sambil menaruh dokumen itu di meja.

"kerja bagus." kata haruto sambil menggerakkan tangannya, mengisyaratkan agar pria itu segera keluar dari sana.

Pria itu membungkukkan badannya dan langsung keluar dari sana.

jeongwoo menatap dokumen yang ada di meja dengan tatapan heran, akan haruto apakan data diri jihee?

Haruto mengambil dokumen itu dan mulai membacanya.

Data diri Park jihee :

Park jihee, dia berhasil mendapatkan beasiswa karna pintar, dia anak dari pegawai biasa di salah satu perusahaan yang tidak terlalu besar, dan dia bekerja paruh waktu di salah satu cafe yang ada di seoul.

haruto tersenyum dan kembali menutup dokumen itu, lalu menyimpannya di nakas yang ada di sampingnya.

"lo nemu sesuatu?" tanya junghwan sambil berniat mengambil dokumen itu tapi haruto dengan cepat kembali mengambilnya.

"Nothing spesial, cuma gadis dari anak pegawai biasa." jawab haruto dan segera keluar dari sana dengan membawa dokumen itu di tangannya.

Jeongwoo menjadi khawatir dengan keadaan jihee, dia takut haruto akan terus mengganggunya.

✧ • ° • ✦ ...... ♛ ...... ✦ • ° • ✧

Haruto masuk ke dalam kelas dan duduk di bangkunya, dan jihee yang sedang membaca buku itu langsung menggeserkan bangkunya sedikit menjauh dari haruto.

haruto tidak suka jika ada yang mengabaikannya, dia lalu menarik bangku jihee seperti semula bahkan lebih dekat dengannya.

Jihee memutar bola matanya malas, dia berniat kembali menjauhkan bangkunya tapi haruto dengan cepat menahannya dan meletakkan tangannya di bahu jihee.

"Ck! lepasin gue, gue gak mau ribut."

"lo harus minta maaf dulu, baru gue lepasin."

jihee tertawa mendengar perkataan haruto, sedangkan haruto bingung kenapa jihee tertawa padahal tidak ada yang lucu disana.

"lo yakin gak kebalik, harusnya lo yang minta maaf."

"gue bakalan bikin lo nyesel karna udah berani berurusan sama gue, dan lo sendiri yang minta gue buat ngeluarin lo dari sekolah ini."

"gue gak akan pernah takut sama lo." kata jihee sambil menatap tajam pria di depannya.

"kita liat aja nanti." Jawab haruto lalu keduanya saling menatap satu sama lain, bukan tatapan penuh cinta melainkan tatapan yang penuh dengan kebencian.

⋄⋆⋅⋆⋄✧⋄⋆⋅⋆⋄



























TBC.

vote sama coment-nya jangan lupa ya readers, makasih juga yang udah vote apalagi coment itu bikin aku lebih semangat nulisnyaaaa😊😭😭

Maap kepanjangan.

We meet in next chapter 👑

IT'S OKAY THAT'S LOVE ➣ HARUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang