~ ° ♛ ° ♛ ° ♛ ° ~
Haruto mematikan ponselnya, sudah sekitar lima belas menit ia menunggu, tapi kekasihnya itu tidak kunjung kembali.
Haruto mengambil tas milik jihee dan langsung berjalan ke arah kamar mandi khusus wanita.
"jihee di kamar mandi mana?" monolog haruto saat ia membaca pintu kamar mandi di depannya yang sedang dalam perbaikan.
"Haruto kamu ngapain disini sendirian?" tanya rachel lalu berjalan menghampiri haruto.
"lo sendiri ngapain disini?" haruto balik bertanya.
"ah.. i──itu aku masih ada urusan soalnya." jawab rachel dengan senyuman di wajahnya.
"kamu lagi nyari jihee ya?" tanya rachel sambil menunjuk tas jihee di tangan haruto.
"bukan urusan lo."
Rachel tersenyum mendengar jawaban ketus dari haruto "jihee udah pulang duluan tadi."
"lo tau darimana?" tanya haruto sambil menatap tajam rachel.
Rachel berusaha tidak terlihat tegang dan bersikap biasa saja agar haruto tidak mencurigainya.
"iya tadi dia bilang sama aku soalnya."
"kenapa gue harus percaya sama lo?"
"ya terserah sih, kamu mau percaya atau nggak, yang penting aku udah kasitau kamu."
Haruto mendekatkan wajahnya dan menatap tajam rachel, membuat gadis itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
haruto kembali menjauhkan dirinya dan langsung pergi darisana setelahnya.
✧ • ° • ✦ ...... ♛ ...... ✦ • ° • ✧
Hari sudah berganti menjadi sore. tapi jihee, gadis itu masih terjebak di kamar mandi karena ulah rachel dan rona yang mengunci pintunya.
Jihee membuang nafas, ia berjongkok dan menenggelamkan wajahnya, gadis itu sudah pasrah jika malam ini ia memang harus menginap di tempat ini.
"ruto aku takut disini." kata jihee memanggil nama kekasihnya itu.
Jihee memegangi perutnya yang terasa lapar karena ia belum memakan apapun sejak siang tadi.
"aduh... laper."
Haruto menghentikan mobil sportnya di depan gedung sekolah, pria itu langsung berlari masuk ke dalam dengan wajah yang khawatir.
haruto mendengar percakapan rachel dan rona saat ia mengikuti mobil gadis itu sampai ke cafe, dan mendengar kalau mereka mengunci jihee di kamar mandi sekolah.
"JIHEE KAMU DI DALEM?!" kata haruto sambil menggedor pintu toilet di depannya.
Jihee mendongakkan kepalanya saat mendengar suara seorang pria yang sanga ia kenal "haruto."
"HARUTO TOLONG, KELUARIN AKU DARISINI!"
haruto mengangguk "kamu tenang ya by, sekarang kamu mundur dulu, aku mau dobrak pintunya."
"iya." kata jihee dan langsung memundurkan badannya.
BRAKK!
Setelah mencoba beberapa kali, haruto berhasil mendobrak pintu kamar mandi di depannya.
"By kamu gapapa kan?" tanya haruto sambil membawa jihee ke dalam pelukannya.
Jihee menganggukkan kepalanya "aku gapapa."
"rachel sama rona yang udah ngunci kamu disini."
Jihee terdiam. ia sudah menduga hal itu, hanya saja ia tidak mengerti kenapa mereka berdua bisa sangat membenci dirinya?
"aku bakalan bales semua perbuatan jahat dia ke kamu by." kata haruto lalu melepaskan pelukannya.
"sekarang aku anterin kamu pulang." kata haruto dan langsung menarik tangan jihee keluar darisana.
~ •●♛●• ~
"kenapa by?" tanya haruto ketika jihee menghentikan langkahnya saat mereka sedang berjalan di koridor sekolah.
"aku mau ngomong sesuatu." kata jihee sambil menundukkan kepalanya.
"oh yaudah ngomong aja by, mau ngomong apa?"
Jihee membuang nafasnya dan melepaskan tangannya yang haruto genggam "a──aku mau putus."
Haruto terdiam beberapa saat sebelum akhirnya tertawa mendengar perkataan jihee tadi "gak lucu by."
"aku serius ruto." kata jihee sambil menatap mata haruto.
Ekspresi haruto langsung berubah saat melihat mata jihee yang sedang menatapnya itu berkaca-kaca.
"kenapa?" tanya haruto, suaranya yang semula lembut berubah menjadi dingin.
"gapapa cuma mau putus aja, makasih buat semuanya haruto." kata jihee dan berniat pergi darisana tapi dengan cepat haruto menahan tangannya.
"kasitau aku apa alesannya."
Jihee membuang nafasnya "aku sadar aku itu gak pantes buat kamu."
"terlalu banyak rintangan buat hubungan kita ruto, rachel dan restu kedua orang tua kamu."
"kita gak akan mungkin bisa bersama." lanjut jihee dengan air mata yang membasahi pipinya.
Jihee tersenyum dan berniat pergi darisana tapi dengan cepat haruto menarik tengkuknya dan mencium bibirnya.
haruto memberikan beberapa lumatan disana, berbeda dengan jihee. gadis itu hanya diam dan air mata kembali jatuh mengenai pipinya.
Haruto melepaskan tautannya dan memegang kedua bahu jihee agar gadis itu menatapnya "aku dapetin kamu dengan susah payah, apa kamu pikir aku bakalan lepasin kamu gitu aja?"
Jihee terdiam dan menatap wajah haruto yang juga sedang menatapnya dalam.
"gak akan, aku gak akan pernah lepasin kamu satu detikpun."
"tapi──
"aku mau kita berjuang buat hubungan kita, kamu percaya aku kan?" tanya haruto yang hanya di jawab anggukan oleh jihee.
Haruto tersenyum dan langsung membawa jihee kedalam pelukan hangatnya.
"jangan pernah biang kata putus lagi, aku gak suka dengernya." kata haruto sambil mengecup pucuk rambut jihee.
lagi-lagi jihee hanya menganggukkan kepalanya dan membalas pelukan haruto tidak kalah erat.
⋄⋆⋅⋆⋄✧⋄⋆⋅⋆⋄
TBC.
Udah lama gak update cerita ini😅
Jangan lupa di vomment!
See U~ 👑
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S OKAY THAT'S LOVE ➣ HARUTO
Fanfiction[END] ♡ Inspired By. ᴛʀᴇ✦ꜱᴜʀᴇ Web Drama ♡ ❝ when ʜᴀᴛᴇ, turns into ʟᴏᴠᴇ. ❞ ⋕1 treasure ⋕2 watanabeharuto ⋕1 harutowatanabe ⋕1 haru ⋕6 haruto ⋕7 fiksipenggemar ⋕10 sekolah ⋕1 yoonjaehyuk ⋕1 musuh start : 04-04-21 end : 11-11-21 © lunanova 2021 ꒰🦋꒱