Setelah selesai berberes, Karin menuju halaman Rumahnya untuk pergi ke tempat kost nya.
"Din." panggil Karin.
"Apa? Lu mau pamit?" jawab Dinda.
"Is lu mah, gua titip nih rumah ya hehe. Gua mau pergi oh iya nih motor gua bawa soalnya buat transportasi disana ya." ujar Karin dengan cengegasan.
"Iya, tapi jangan sampe lu jatuh lagi kaya dulu gua ga mau." tutur Dinda pada Karin.
"Iya iya bawel lu." ledek Karin.Kost.
Sesampainya ditempat kost, Karin menuju rumah ibu kost buat minta kunci.
"Assalamualaikum bu." ucap Karin sambil berdiri didepan pagar.
"Iya waalaikumussalam sebentar." sahut ibu ibu dari dalam Rumah.
"Iya siapa ya mba?" tanya ibu tadi setelah membuka pagar rumahnya.
"Saya Karin bu, yang mau ngekost disini." jelas Karin sambil tersenyum manis.
"Oh iya bentar, sini masuk dulu mba." pinta ibu ibu tadi.
"Baik bu terima kasih." jawab Karin.Rumahnya adem. Batin Karin.
Sambil duduk didepan rumah, Karin melihat lihat sekitar rumah ibu tersebut. Ya rumah dengan tema yang sejuk, banyak tanaman hias. Bahkan hampir semua pojok terdapat tanaman kecil yang subur.
"Ini nak kuncinya." ucap ibu ibu tersebut.
"Oh iya bu, terima kasih." jawab Karin.
"Ini sebulan 1 juta ya, jangan sampai telat bayar 2 bulan. Disana ada kamar mandi sama kulkas kecil. Sama ada kompor kecil." jelasnya.
"Iya bu." Jawab Karin.
"Oh iya, ini anak saya namanya Lili dan ada kakaknya Lili laki-laki namanya Bima." jelas ibu tersebut.
"Kamu jangan panggil saya ibu kost ya, panggil Mama aja." jelasnya lagi.Setelah dijelaskan oleh ibu kost tadi, Karin diantar ke tempat kost oleh Lili anak perempuan ibu kost tersebut.
"Ka, kakak nya kerja ya?" tanya Lili.
"Iya de, kakak kerja. Kalo kamu?" ucap Karin lembut.
"Aku smp kelas 2 ka." jelas Lili, Karin hanya mengangguk sebagai jawaban."Ka aku bantu beres beres ya." ujar Lili sambil senyum.
"Mau de? Boleh makasih ya." jawab Karin.Setelah satu jam lebih akhirnya semuanya beres.
"Wah akhirnya ya Li selesai juga." ucap Karin sambil duduk disamping Lili.
"Iya ka, akhirnya ya. Abis ini Lili mau mandi ka, kakak juga ya. Oh iya abis ini kakak mau ke minimarket ga? Kalo iya Lili ikut ya ka." ujar Lili.
"Kayanya iya Li, soalnya ada beberapa kebutuhan yang harus kakak beli. Nanti Lili kesini ya, panggil kakak oke." ucap Karin.Setelah Lili pulang, Karin pun mandi. Ya sudah tak terasa selama ini hidupnya tak lagi bersama Arga.
Gua rindu lu Ga, gua harap lu sehat disana ya. Lirih Karin.
"Ka, yok." teriak Lili dari depan kost san.
"Bentar Li." sahut Karin.
"Yok, gimana udah siap? Naik motor kakak aja ya." ujar Karin memberitahu Lili.
"Udah siap ka, oke kakak." jawab Lili.Minimarket.
"Lili mau beli apa?" tanya Karin.
"Ga beli apa-apa ka, cuma pengen jalan jalan aja hehe." ucap Lili sambil cengegesan.
"Ya udah, masuk yuk!" ajak Karin."Ka, kakak mau beli apa?" tanya Lili.
Ya, pasalnya dari tadi Karin bolak balik dari rak satu ke satunya lagi. Dan hal tersebut dilakukan secara berulang.
"Banyak de, nih kk sampai bingung." jelas Karin."Telur udah, terus mie instan udah, susu udahh, terus apa lagi yaa.." lirih Karin
"Tepung ka?" ujar Lili.
"Eh iya hehe, makasih ya Li." jawab Karin.Setelah semuanya sudah terbeli, Karin menuju ke kasir dan pulang.
"Ka, mau mampir ke taman dulu ga?" ujar Lili ditengah-tengah perjalanan.
"Ga Li udah sore juga, lain kali ya." jawab Karin.Setelah sampai didepan rumah Lili, Lili pun turun dari motor dan melepas helmnya.
"Ka mau mampir?" tanya Lili.
"Engga dulu Li udah sore juga, kalo kamu mau main. Main aja ya." ujar Karin sambil senyum.
"Lah si kakak orang rumah aku sama kost san kakak juga saling hadap-hadap juga kan." ujar Lili
"Iya Li, ya udah kamu masuk gih kakak juga mau masuk dulu." ucap Karin.Karin memasukan motornya kedalam rumah Lili, ya jadi Mama (ibu kost) meminta ia menitipkan motornya di rumah nya. Setelah itu ia membawa belanjaanya dan dibantu oleh Bima (anak ibu kost).
"Taruh situ aja Bim, makasih ya." ujar Karin kepada Bima.
"Sama-sama Rin, ada lagi yang mau dibantu?" tanya Bima.
"Ga ada Bim, em lu mau minum apa? Nanti gua bikinin." ujar Karin.
"Kopi aja Rin." ucap Bima sambil cengegesan.Karin sedang membuat kopi untuk Bima, sedangkan Bima duduk diteras sambil membaca pesan dari grup whatsApp.
"Arga..." lirih Bima.
Tanpa dia sadari Karin mendengarkan lirihnya.
"Maaf tadi gua denger lu bilang Arga, kalo boleh tau dia siapa lu?" Tanya Karin.
Apa Bima kenal sama Arga? Pasalnya mereka sama-sama anak motor. Batin Karin.
"Musuh gua, dia salah satu ketua geng motor." jelas Bima.
"Ananta Arga Putra Dewa, apa itu nama dia?" tanya Karin.
"L-lu ko tau?" ucap Bima sedikit gagap.
"Ga usah gagap gitu kenapa. Oh iya ini kopinya." ujar Karin sambil meletakan secangkir kopi dimeja teras.
"Makasih Rin, lu tau Arga dari siapa?" tanya Bima Lagi.Geng motor yang Arga pimpin adalah sebuah geng motor yang sangat ditakuti anak-anak geng motor lain, kecuali geng motor Bima.
"Tau, dia mantan gua hehe." kekeh Karin dengan mata yang sayup.
"Kalo boleh tau, ceritanya gimana?" ujar Bima kepada Karin."Gua sama dia dulu pacaran, 4 tahun. Sampai akhirnya hubungan kami selesai, ceritanya panjang. Hiks..... Sampai akhirnya gua mengalami insiden kecelakaan tunggal, kalo diinget-inget sakit banget." jelas Karin dengan isak tangisan yang mulai terdengar.
"Kalo lu ga bisa cerita jangan dipaksa, jangan nangis Rin, sory ya gara-gara gua lu jadi nangis." ujar Bima merasa bersalah.
"Hehe bukan salah lu Bim, hiks..." ucap Karin ditengah-tengah tangisannya."Lu ga usah cerita sekarang Rin. Sory ya gara-gara gua lu nangis, mau aku beliin susu kotak?" tanya Bima.
"Sebagai tanda permintaan maaf gua. Mau ya?" Pinta Bima.
"Ga usah Bim" jawab Karin.
"Is ayok lah, tapi ga boleh nangis lagi ya. Usap air mata lu, ganti baju kita ke minimarket malem ini" jelas Bima dengan senyum manisnya.
"T-tapi ngerepotin lu Bim." ujar Karin merasa tidak enak.
"Ya elah Rin, ayoklahh." paksa Bima sambil menunjukan wajah memelas.
"Oke bentar ya." ucap Karin.

KAMU SEDANG MEMBACA
KARIN [SELESAI]
Short StoryIni kisah seorang gadis bernama Karina Ayunda Celsi dengan seorang laki-laki bernama Ananta Arga Putra Dewa. Dua sejoli yang mempunyai hubungan, hingga akhirnya hubungan yang mereka bangun harus kandas. Apa sih yang membuat hubungan mereka kandas? B...