9

68 60 11
                                    

Markas Dewa.

Setelah dari kost-an Karin, Arga langsung menuju markas Dewa. Ia memarkirkan motornya digarasi dan masuk kedalam.

"Gimana?" tanya Arsa sambil menghisap sebuah rokok.
"Gagal." jawab Arga sambil duduk disebelah Arsa.

"Maksudnya gimana?" tanya Ferdy yang bingung.
Arga tak menjawab pertanyaan tersebut, ia hanya meliriknya.
"Eh lu ditanya diem." gumam Ferdy kesal.

"Gini Fer........" jelas Abel.
"Hah, boong lu ya Bel." Ucap Ferdy tak percaya, setelah mendengarkan penjelesan Abel.
"Lu dikasih ati minta jantung ya Fer. Gua udah jelasin ke lu, makasih ke atau apa. Malah nuduh gua boong." kesal Abel.
"Iya iya, makasih. Puas lu." ujar Ferdy.

Setelah itu Arga naik, menuju kamarnya. Arga tak habis pikir, wanita yang dia cintai dan sayangi sebentar lagi mau tunangan dengan musuhnya.

Dia duduk sambil menatap ke arah jendela, pikiran nya kacau. Bahkan sangat kacau.

"Gua harus gimana? Relain lu Rin? Gua ga bisa. Tapi gua ga boleh egois." lirih Arga.

Arga mengeluarkan sebuah barang pipih berbentuk persegi panjang, ia menyalakan data. Ada beberapa pesan dari Kirana.

Lalu ia mengeluarkan sebuah rokok dan vape dari tas kecilnya, ia menghisap satu batang rokok.

karin.

"Ka, kakak cantik." puji Lili sambil tersenyum.

Wanita dengan pakaian kebaya dan muka nya yang sudah ia rias. Itu Karin, hari ini dimana ia memutuskan untuk bertunangan dengan Bima.

"Ka." ucap Putra yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar.
"Iya?." jawab Karin.
"Kakak yakin?" tanya Putra sedikit ragu.
"Dih kamu Put, kakak yakin." kekeh Karin tak percaya adiknya bertanya begitu.

"Rin." panggil Bima.
"Iya Bim?" tanya Karin
"Gua sayang lu Rin." lirih Bima.

Karin mencubiti pipi Bima.  Hitungan jam, hingga akhirnya tak kerasa acara pun selesai, mereka sudah tunangan. Lalu kumpul keluarga mereka berdua.

Setelah berbincang-bincang, keluarga Karin pamit untuk pulang. Tapi tidak untuk Putra (ade Karin), dia tidak mau ikut pulang. Dirinya ingin tinggal bersama kakaknya.

"Kami pamit ya bu, saya titip anak saya Karin sama Putra. Maaf kalo mereka merepotkan." ucap Ibu Karin merasa tidak enak.
"Iya bu, tidak merepotkan sama sekali. Malah tambah rame bu." jawab Ibu Bima.

Setelah keluarga Karin pulang, Karin menuju kost-an nya kembali.

KARIN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang