Pagi datang, matahari mulai memasuki celah jendela kamar Arga. Cahaya silau membuat Arga terbangun dari tidurnya. Arga mencari seserorang, tadi malam ia ingat. Dia ada disampingnya namun sekarang? Kemana dia?
Ya, wanita yang dicari Arga itu Karin. Saat terbangun dari tidurnya Arga tak melihat Karin disampingnya. Arga turun dari kasur dan berjalan menuju bawah.
Arga tersenyum melihat Karin yang tengah memasak, senyum Karin yang sangat manis. Senyum itu yang dirinya rindukan.
"Rin." panggil Arga sambil berdiri didepan kulkas.
"Hm, apa Ga?" tanya Karin yang tengah sibuk memasak.
"Kamu cantik." ucap Arga.Karin hanya tersenyum sebagai jawabanya, setelah masakan jadi. Karin memanggil anak-anak geng motor Dewa untuk makan.
Setelah makan selesai, Karin memutuskan untuk pulang. Ya dia bolos kerja dan dia takut dicari Bima, tapi tak semudah yang Karin bayangkan.
"Em gua mau pulang." ucap Karin.
"Rin, sehari lagi ya kamu disini. Aku minta." pinta Arga yang mendapat senyum ledekan dari Abel dan Ferdy."Aku ga bisa Ga." ucap Karin Singkat.
"Aku sibuk lagi pula kita udah ga ada apa-apa, setelah ini minta bantuan Kirana. Maafin aku Ga." jelas Karin.
"T-tapi Rin." ucap Arga sambil memegang tangan Karin."Sory aku ga bisa Ga." ujar Karin.
"Oke Rin, Fer antar Karin pulang." pinta Arga kepada Ferdy.
"Oke, yuk Rin." ajak Ferdy.Setelah berpamitan pulang, Karin langsung diantar pulang oleh Ferdy. Dan Ferdy pun langsung pulang.
"Baru pulang ka?" tanya Lili.
"Iya Li hehe." kekeh Karin.
"Kangen kakak." ucap Lili sambil memeluk tubuh Karin.Karin pun membalas pelukan Lili. Setelah itu Karin masuk ke kost-sannya. Dia ganti baju dan bersiap untuk bersih-bersih.
"Halo ka, Lili bantu ya." ucap Lili sambil tersenyum.
"Iya Li, makasih ya." jawab Karin.Setelah semua selesai, Lili pulang dan Karin menyalakan ponselnya. Tak ada pesan dari siapa-siapa. Ada suara ketukan pintu dari depan.
Karin membuka pintu tersebut dan ya itu Bima.
"Em ada apa Bim?" tanya Karin.
"Duduk." ucap Bima sambil duduk dibangku teras bersama Karin.
"Ini ada apa sih Bim?" tanya Karin lagi.Bima memandang kearah Karin dengan pandangan beda. Pandangan tersebut membuat Karin sedikit Takut.
"Kemarin lu di markas Dewa kan?" ujar Bima.
"Maaf Bim, gua bohongin lu." ucap Karin meminta maaf.
"Gua ga masalahin itu." ujar Bima tersenyum dan mengusap rambut Karin."Terus? Ah lu mah, bikin gua takut." Ucap Karin kesal.
"Maaf." Lirih Bima.
"Rin, gua mau bilang serius." Ucap Bima.Nih anak mo bilang apa sih dari tadi, bikin gua bertanya-tanya dah. Batin Karin.
"Gua serius ga main-main, mungkin ini waktunya yang tepat buat gua bilang sama lu. End sory gua kalo ini buat lu marah atau hal-hal lainya." Ujar Bima.
"Em langsung ke intinya aja Bim." Pinta Karin.
"Gua suka sama lu, gua mau lamar lu. Lu mau?" Tanya Bima.Setelah 5 menit tak ada jawaban apa pun dari Karin, Bima berdiri dari duduknya.
"Em karena lu, ga bilang apa-apa. Gua tandai sebagai gua ditolak." Ucap Bima.
Karin tersenyum dan ikut berdiri dari posisi duduknya.
"Gua terima dan buat lamaran kita bicarain sama keluarga ya." Ucap Karin tersenyum.
Bima langsung memeluk tubuh Karin. Akhirnya cintanya tak bertepuk sebelah tangan.
Gua nga yakin, tapi ini pilihan gua. Batin Karin.
Keesokan Harinya.
Pagi datang dengan matahari yang cerah. Karin terbangun dari tidurnya, ini hari Minggu, ya dia libur berkerja. Setelah bangun Karin menuju kamar mandi.
Setelah itu dia berniat untuk berberes-beres, tapi tiba-tiba ketukan pintu berulang kali terdengar ditelinga Karin. Saat Karin membuka pintu, nampak seorang laki-laki.
Dengan tubuh yang bagus, ya itu Arga.
"Arga." ucap Karin tak percaya.
"Lu tau dari mana kost san gua?" tanya Karin.
"Iya ini gua, Ferdy." jawab Arga.
"Duduk dulu." pinta Karin.Mereka duduk diteras rumah, tanpa mereka sadari Bima mengawasi. Ya, ada rasa cemburu dilubuk hati Bima saat tengah melihat mereka berdua.
"Mau gua bikinin minum?" tanya Karin sedikit canggung.
"Ga usah." jawab Arga.
"Em, ada perlu apa Ga?" tanya Karin."Gua mau memperbaiki hubungan gua sama lu Rin, gua ga bisa lupain lu." Jelas Arga.
"Maaf Ga, gua ga bisa." jwab Karin.
"T-tapi kenapa Rin?" tanya Arga.
"Gua mau tunangan, lu harus bisa lupain gua. Gua ga mau bikin hubungan lu sama Kirana rusak dan lu juga harus bahagia bareng kirana." ucap Karin."Tunangan? Sama siapa Rin?" tanya Arga tak percaya.
"Bima." jawab Karin.
"Rin." lirih Arga dengan mata sedikit sembab.
"Sory Ga ini keputusan gua. Gua minta lu ngerti akan keputusan gua." pinta Karin."Oke, bahagia ya sama Bima. Gua pamit pulang." ucap Arga sambil berdiri dari duduknya.
"Iya hati-hati." jawab Karin.Setelah Arga pulang, Bima menghampiri Karin yang masih terduduk dibangku teras.
"Rin." Lirih Bima.
Karin yang sedang melamun pun sedikit kaget, Karin menengok ke arah sisi kanan. Dimana ada seorang laki-laki yang tengah berdiri. Ya itu, Bima.
"Iya Bim? Ada apa?" tanya Karin.
"Tadi Arga kesini. Ngapain?" tanya balik Bima sambil duduk.
"Dia minta balikan Bim." ucap Karin.
"Terus? Kamu terima?" tanya Bima lumayan kesal."Kamu jangan kesel Bim, aku tolak. Lagi pula aku mau tunangan sama kamu kan." ujar Karin lembut.
"Makasih Rin." ucap Bima sambil mengusap kepala Karin.
"Sama-sama Bim." jawab Karin.
![](https://img.wattpad.com/cover/251706008-288-k942744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KARIN [SELESAI]
Short StoryIni kisah seorang gadis bernama Karina Ayunda Celsi dengan seorang laki-laki bernama Ananta Arga Putra Dewa. Dua sejoli yang mempunyai hubungan, hingga akhirnya hubungan yang mereka bangun harus kandas. Apa sih yang membuat hubungan mereka kandas? B...