Sial. Ucap seseorang sambil mengendarai motornya.
Karin.
"Bim." panggil Karin.
"Hm." jawab Bima singkat.
"Pulang yuk, besok gua harus kerja." pinta Karin sambil berdiri.
"Iya Rin, pulang ya." jawab Bima.Mereka berjalan menuju tempat parkir motor. Setelah menaiki motor, mereka pun segera pulang.
Keesokanya.
"Mari kerjaa." ucap Karin menyemangati diri sendiri didepan kaca.
Karin menuju rumah Lili untuk mengambil motornya, setelah itu Karin langsung menuju ke Pabrik.
Ditengah-tengah perjalanan Karin melihat seorang laki-laki yang tak asing baginya. Ya, itu Arga yang sedang berboncengan dengan Kirana.
"Arga.." lirih Karin sambil memandang mereka.
Arga.
"Argaa." panggil seorang perempuan dengan penampilan yang rapih.
"Hm." jawab Arga.
"Kamu ini yah, jawab nya singkat-singkat terus." kesal perempuan tadi.
"Terus?" tanya Arga sambil menaikan satu alisnya.
"Anterin aku kerja sayang." ucap Kirana.Ya, perempuan dengan penampilan rapih itu adalah Kirana.
Dengan hati berat dan tak berminat sama sekali, Arga mengantarkan Kirana.
Setelah mengeluarkan motor, Arga segera mengantarkan Kirana.
"Naik." pinta Arga.
Ditengah-tengah perjalanan tanpa Arga sadarai Karin melihatnya dengan Kirana.
Pabrik.
Tak terasa matahari mulai tenggelam, menandakan malam akan datang. Seorang perempuan keluar dari sebuah Pabrik, dirinya berjalan sambil bersenandung.
Karin, ya perempuan itu adalah Karin. Dirinya baru saja selesai bekerja.
"Akhirnya waktunya pulang." ucap Karin sambil memakai helm nya.
Setelah itu Karin pun mengendarai motornya, etss tak semudah kalian bayangkan. Tiba-tiba ditengah jalan Karin dihadang oleh segrumpul geng motor.
Gimana ini, gua takut. Batin Karin.
"Karin..." panggil salah satu laki-laki digeng motor itu.
Apa? dia tahu namaku. Batin Karin.
Prok...prokk....prokk
Suara tepukan tangan terdengar keras ditelinga Karin, suara tepuk tangan yang beriringan dengan tawa mereka.
"WAH, HEBAT!" seru dia lagi.
"Maksud lu apa?" tanya Karin kebingungan.
"Pura-pura ga tau, HAHAHAHA!" ucap dia dibarengi dengan ketawanya yang keras.
"Lu mantan nya Arga kan?" tanya dia kepada Karin."Iya kenapa?" jawab Karin pelan sambil menundukan kepalanya.
"Hei, angkat kepalamu nona cantik." ucap dia lagi sambil memegang dagu Karin dengan keras.
"Sakit, lepas." lirih Karin yang merasakan sakit.Tapi tidak dengan laki-laki itu, dia tidak melepaskan tanganya. Tapi dia menekankan lagi dengan keras.
"JANGAN SENTUH DIA." ucap laki-laki dengan postur badan yang cukup waw.
"Ferdyy..." pekik Karin setelah melihat laki-laki tersebut.
"Tenang Rin ada gua, ga usah takut." ucap Ferdy berusaha mengurangi rasa takut Karin."Ga usah so pahlawan lu." ujar anak laki-laki dengan tampang menantang.
"What? Maksud lu? Ga usah cari masalah sama cewe ini." ucap Ferdy dengan nada lumayan keras.
"Kenapa? Lu siapa dia, Hah?" tanya laki-laki tadi.Karin merasa takut, ia memegang ujung jaket milih Ferdy. Ferdy tahu Karin merasakan takut, raut wajah Karin pucat. Dan matanya sedikit berkaca-kaca.
"Tenang Rin lu aman sama gua." Ucap Ferdy sambil menoleh ke arah Karin.
"G-gua takut Fer." Jawab Karin dengan lirih, hampir tidak terdengar ditelinga Ferdy."Lu udah berani sentuh dagu cewe ini, ga bakal gua lepas kalian." ucap Ferdy sambil maju selangkah.
"BACOT LU." ucap salah satu laki-laki dengan tampang brandalnya.
"Wah wah wahh, ngajak ribut lu. Lu udah berani, berani bikin cewe ini takut. Ga bakal gua ampunin." ucap Ferdy dengan nada tenang."Mau lu apa? Ga usah ikut campur lu. So soan mau jadi pahlawan." ujar salah satu dari mereka.
"Kalo lu mau langsung manrobuka, gua sih bisa-bisa aja." ucap Ferdy.
"Maksud lu?" tanya mereka.
"Mau meninggal sekarang atau gimana?" tanya Ferdy.Brukk.....
Tanpa basa basi lagi, Ferdy memukul salah satu anak geng motor tersebut. Yang bisa dikatakan itu ketuanya. Pertarungan terjadii, sampai akhirnyaa......
"Bos pergi." ucap salah satu anggota geng tadi.
"Gua bakal pergi tapi buat CEWE itu bakal gua nikmati suatu saat nanti." ujar dia sambil berjalan menuju motornya.
"Lu berani sentuh dia lagi? Habis." ucap Ferdy dengan nada dinginnya.Setelah mereka pergi, Karin mulai merasa sedikit tenang.
"Lu ga papa?" tanya Ferdy memastikan kondisi Karin.
"Gua gapapa, makasih ya. Gua mau pulang." ucap Karin setelah lumayan tenang.
"Gau antar lu, takut lu kenapa-kenapa atau ga dicegat kaya tadi." ujar Ferdy.Karin hanya mengangguk sebagai tanda jawaban pertanyaan Ferdy. Benar saya, Ferdy mengantarnya Karin sampai depan kost sannya
"Sekali lagi makasih ya." ucap Karin.
"Sama-sama, lain kali hati-hati." ujar Ferdy dengan tersenyum."Lu nge-kost Rin." tanya Ferdy sedikit heran.
"Iya Fer hehe, mau mampir dulu?" ujar Karin sambil tersenyum hangat.
"Udah malem Rin, ga baik hehe." jawab Ferdy.Bima. Lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARIN [SELESAI]
Короткий рассказIni kisah seorang gadis bernama Karina Ayunda Celsi dengan seorang laki-laki bernama Ananta Arga Putra Dewa. Dua sejoli yang mempunyai hubungan, hingga akhirnya hubungan yang mereka bangun harus kandas. Apa sih yang membuat hubungan mereka kandas? B...