Setelah mengantarkan Karin pulang, Ferdy langsung menuju ke markas Dewa.
Sesampainya di markas, Ferdy langsung memarkirkan motornya dan masuk kedalam gedung tersebut.
Markas Dewa.
"Dari mana aja lu Fer?" tanya Abel.
"Nganterin Karin." jawab Ferdy sambil duduk.Telinga Arga sedikit panas, waktu Ferdy menyebut nama Karin. Arga berjalan kearah Ferdy, untuk menanyakan hal tersebut.
"Maksud lu?" tanya Arga.
"Jadi gini, tadi gua mau jalan nih kesini. Tapi tiba-tiba tuh cewe, si Karin noh. Dihadang sama anak geng motor gitu, kasian dia padahal pulang kerja. Dan yang pasti kata anak motor itu bakal nikmatin Karin suatu saat nanti. Seenaknya aja tuh mulut ngomong dikira ayam apa tuh orang." jelas Ferdy.Semua anak yang ada disitu memanggut-manggut kan dagunya. Yang berarti paham atas penjelasan Ferdy.
"Kurang ajar tuh orang." ucap Abel.
"Lu tau geng mana itu?" tanya Arsa memastikan.
"Ya mana saya tau, ko tanya saya." jawab Ferdy cengegesan.
"Huu goblok lu Fer, masa iya ga tau." ucap Abel seenaknya."He cacing tanah diem lu. Nyaut aja." ucap Ferdy sambil menghampiri Abel.
"Wah-wah badan ke lidi aja ngatain gua." ucap Abel mencoba meledek.
"Liat badan lu, gede juga badan gua." jawab Ferdy.
"Gelud aja yok." ajak Abel sambil melinting bajunya.Tanpa basa basi lagi, mereka akan seperti biasa, Abel dengan Ferdy bergelut layaknya pegulat. Tapi tenang mereka hanya main-main saja.
"Fer." panggil Arga dingin.
Ferdy yang tengah bergulat dengan Abel pun menghentikan aksi tersebut, dirinya berjalan menuju Arga yang tengah duduk disebuah sofa kecil.
"Hm." jawab Ferdy.
"Eh bentar-bentar, tadi kan lu nganterin Karin kan. Tapi waktu itu kata Dinda, Karin ngekost emang bener Fer?" tanya Abel.
"Iya Karin ngekost dan lebih parahnya lagi. Bimaa..." ucap Ferdy.
"Bima?" tanya Arsa sambil menaikan satu alisnya."Iya Bima jadii yaa..." ucap Ferdy lagi.
"Lu, jangan bikin gua gedek deh Fer." ujar Abel sambil memasang muka menantangnya.
"Terus?" tanya Arga dingin.
"Waktu gua nganterin Karin sampai dengan kost²san nya, Bima ada didepan kostnya. Dan gua rasa mereka ada hubungan." jelas Ferdy.
"Sial." gumam Arga.Karin.
"Udah lama Bim?" tanya Karin kepada Bima yang sedang duduk diteras kost²san nya.
"Lumayan." jawab Bima sambil melihat Karin.
"Siapa tadi?" tanya Bima.Kalo gua bilang bakal ada salah paham nih. Batin Karin.
"Rin." panggil Bima lagi.
"Oh yang tadi? Temen Bim." ucap Karin.
"Em ya udah gua masuk dulu ya." ujar Karin.
"Gua pulang dulu." jawab Bima.Setelah Bima pulang, Karin langsung masuk ke kostsan nya. Ia menaruh tas kecil nya diatas meja, lalu dia bersiap untuk mandi.
Setelah selesai mandi dan berpakain bersih, Karin membuka ponselnya. Nama Arga masih tertera di Whats App miliknya, bahkan masih dirinya pin nomor tersebut.
Arga, lirihnya.
Setelah melepaskan pin wa Arga, Karin mengarsipkan nomor nya. Setelah itu, Karin bersiap-siap untuk tidur, ya seperti hari-hari sebelumnya dia harus berkerja.

KAMU SEDANG MEMBACA
KARIN [SELESAI]
Kısa HikayeIni kisah seorang gadis bernama Karina Ayunda Celsi dengan seorang laki-laki bernama Ananta Arga Putra Dewa. Dua sejoli yang mempunyai hubungan, hingga akhirnya hubungan yang mereka bangun harus kandas. Apa sih yang membuat hubungan mereka kandas? B...