//11//

553 52 4
                                    

"Kk taufan. Dimana kita harus mencari bahan yang atok catat?"untuk kesekian kalinya blaze mengeluh tidak paham seluk beluk di dalam pasar ini

Taufan jujur saja,dia pernah ke pasar menemani gempa. Tetapi dia tidak pernah mengingat dimana letak bahan bahan yang mereka butuhkan

"Aku sudah ca__"

Bruk

Ugh

"Blaz_"

"Hadeh. Kepala ku pus_"

"Aww..m-maaf"?

...

Bruk

Ugh

Gempa menoleh kebelakang saat terdengar suara jelas barusan

Ia melihat ice yang menabrak seseorang yang tidak dikenalinya

"Blaz_"

"Hadeh. Kepala ku pus_"

"Aww..m-maaf"gempa menghampiri ice yang terduduk karena kesakitan

"Kan sudah ku katakan ice,tahan rasa kantuk mu. Kan jadi seperti ini"gempa membantu ice berdiri lalu menoleh ke arah 3 bersaudara kembar yang terlihat sedang mematung

"Anu..."gempa benar benar bingung dengan sikap mereka

Ice mengulurkan tangannya upaya untuk menolong blaze yang masih terduduk

Blaze menerima uluran tangan ice dengan tatapan tidak percaya

"Maaf kan aku. Aku tidak sengaja menabrak mu"seru ice melihat blaze yang masih terdiam

"Sepertinya aku pernah melihat mereka,tetapi entah dimana"batin ice menatap wajah mereka satu persatu

"Mereka kembar...?berarti sama seperti kami. Jika dilihat secara detail,mereka juga hampir mirip dengan kami. Tapi mereka menggunakan topi"

"Hiks"

Bruk

Karena syok,ice tidak dapat menyeimbangkan tubuhnya saat blaze menerjang nya dengan pelukan sambil menangis

"Hiks...ice...hiks. dari mana saja kau"

Ice benar benar dibuat bingung dengan orang yang baru memeluknya. Apalagi ini kali pertama nya mereka bertemu

"M-maaf,aku...tidak bisa...bernapas"

Solar sadar akan keadaan yang menimpa ice sang kk nya itu. Dia punmenarik blaze menjauh dari ice

"Kk blaze,lepaskan..kk ice tidak bisa bernapas karena pelukan kakak"

Ice berdiri saat blaze sudah melepaskan pelukannya

"Hm...'kk ice'..?apa maksud nya?"

"Hey gempa,ini aku. Kau mengingat kami?"

"Kenapa kalian mengenali kami,sedangkan kami sama sekali tidak mengenali kalian"

Taufan,blaze dan solar benar benar kaget saat mereka.mengatakan hal yang sama sekali tidak masuk akal

"Ice,jangan bercanda. Ini aku..blaze"

"Anu...apa kita pernah bertemu sebelumnya?"gempa benar benar sangat ragu akan pertanyaannya ini. Dia sama sekali tidak ingin mereka kebingungan lebih dalam lagi

Beban-TaufanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang