//6//

874 73 4
                                    

"Ugh"seorang pria paruh baya membuka kelopak mata nya pelan perlahan untuk menyesuaikan cahaya di sekitaran

Ia melihat sekeliling di tempat yang ia tempati. Saat ia menoleh ke kanan dan kiri,terdapat anak kembar

Ia juga ingat bahwa itu adalah Gempa,Ice,dan Thorn. Dirinya pun langsung mengubah posisi tidur nya menjadi duduk

Saat ia menoleh ke depan. Amato melihat 2 anak laki laki yang seperti saudara itu melihat dirinya dan anak anak nya itu

"Dimana ini?"tanya amato

"Kalian ada di rumah kami"jawab seorang pemuda itu yang tak lain adalah fang adik dari kaizo

"Kenapa bisa kami ada disini?"tanya amato

"Kalian selamat dari kecelakaan tadi siang"jawab kaizo

Amato bingung. Pasal nya kepala nya pusing,mungkin habis kebentur

"Aku dan fang menemui kalian di bawah jurang. Saat itu aku melihat kau dan anak anak mu itu tidak sadarkan diri. Lalu aku dan fang membawa kalian kemari supaya selamat"jelas kaizo

Amato mengangguk paham. Tapi ada satu yang mengganjal pikirannya

"Oo iya paman. Apa paman ingat dimana rumah paman?"tanya fang

Itu lah yang amato bingung. Amato menggeleng pelan sekali kali merasakan pusing saat ingin mengingat. Ia benar benar tidakingat

Yang hanya ia ingat itu adalah. Dirinya memiliki 3 anak kembar laki laki yang tengah terbaring lemah di samping nya dan mereka yang mengalami kecelakaan tadi siang

Bukan apa yah. Rata rata kalau amnesia itu lupa semua nya bukan lupa sebagian wkwkwk

"Kayak nya amnesia"bisik fang kepada kaizo

"Sepertinya enggak"balas kaizo

"Apa yang paman ingat?"tanya kaizo kepada amato

Amato berpikir mengingat apa yang dia ingat

"Apa ini anak paman?"tanya fang sambil menunjuk 3 pemuda

"Benar. Ini gempa,ini Ice,dan ini Thorn"jawab amato

"Paman tau nama paman?"tanya lagi fang

"Nama paman Amato"jawab nya

"Apa paman memiliki keluarga selain mereka?"tanya kaizo

Amato coba untuk mengingat. Tetapi kepalanya seakan ingin pecah saat berusaha untuk kembali ingat

Amato memegang kepala nya karena pusing. Kaizo dan fang sadar akan hal itu

"Paman. Jika paman tidak ingat apa apa. Lebih baik paman istirahat dulu"ucap fang supaya amato tidak usah memikirkannya

"Paman bisa tinggal disini. Karena sepertinya paman gak ingat apa yang terjadi sebelum nya"timpal kaizo

Amato bernafas lega karena kepala nya sudah mulai mereda sakit nya. Lalu ia pun menoleh ka arah samping yang dimana tempat anak kembar nya itu

"Ugh"

Tiga pemuda itu sadar secara bersamaan. Mereka sempat meringis kesakitan. Mungkin karena kecelakaan itu

"Apa mereka juga sama?"bisik fang

"Kayak nya iya. Jangan di tanya apa apa. Kasihan nanti kepala nya sakit"jawab kaizo

"Ayah. Ugh....kita dimana?"tanya gempa yang masih setia memegang kepala nya yang sakit

"Aduhh..kepala thorn sakit"ringis thorn

"Hoam...kepala sakit. Gimana mau tidur"sebal ice

Amato tersenyum karena mereka sadarkan diri

"Kalian ada di rumah kami. Jadi kalian boleh tinggal disini sampai kalian ingat"celah fang

"Perkenalkan nama ku fang dan ini kk ku. Kaizo"ucap fang

"Hai fang. Hay kk kaizo. Nama ku gempa"ucap gempa

"Wahh. Saya thorn"timpal thorn

"Ice"begitu juga ice dengan nada malas

"Kalian tinggal hanya berdua?"tanya amato

Kaizo dan fang mengangguk sebagai jawaban

"Memang nya orang tua kalian dimana?"tanya gempa dan mata nya mulai mencari di sekitar

"Orang tua kami telah tiada"jawab fang

Mereka yang bertanya tadi pun merasa bersalah karena mengucapkan hal itu

"Maaf"ucap mereka serempak

"Gak papa. Kalau begitu kalian bersihkan diri saja"ucap kaizo

====

Taufan masih memikirkan apa yang dipikirkan nya saat ini. Ia bingung dimana keberadaan ayah dan saudara nya yang terkena musibah

"Dimana kalian"gumam nya

Taufan sangat khawatir. Takut ada apa apa ke mereka. Taufan tidak ingin kehilangan untuk kedua kali nya. Apalagi ini orang yang sangat disayangi nya

Sangat di sayangi sehingga tidak sanggup untuk diungkapkan

Tok..tok..tok

Suara ketukan pintu membuat lamunan taufan buyar. Ia pun langsung menghampiri pintu itu dan membuka nya

Clek

Ternyata tok aba yang berada di depan pintu taufan dengan membawa kan makanan

"Tok aba"gumam taufan

Tok aba langsung masuk dan memerintahkan taufan untuk makan dulu supaya tidak sakit

"Makan lah taufan. Kau belum makan siang. Begitu juga dengan yang lain"jelas tok aba

"Bagaimana keadaan yang lain?apa atok memberikan mereka makanan juga?"tanya taufan

Tok aba mengangguk sambil tersenyum

"Tok aba telah membawakan mereka makanan. Dan kau makan lah. Jangan seperti ini"seru tok aba

"Kita akan mencari nya sampai ketemu"tok aba berusaha meyakinkan cucu kedua nya ini

"Tapi tok. Aku takut mereka kenapa napa"ucap taufan

"Jangan berpikiran yang negatif. Berpikirlah positif dengan hati yang bersih"ucap tok aba

Taufan sangat ingin mencari mereka dengan tenaga nya sendiri. Walau pun itu akan membebani dirinya. Dia tidak peduli akan hal itu

Ia hanya tidak ingin keluarga yang di sayang nya sedih atau pun terluka. Biar lah itu untuk dirinya

Sungguh. Taufan tidak sanggup melihat airmata mereka. Apalagi senyuman palsu mereka

Taufan hanya ingin mereka bahagia walau taufan yang tidak dapat merasakannya

Dirinya akan melakukan apapun demi orang yang disayangi nya merasakan kebahagiaan. Biar pun nyawa nya yang di pertaruhkan

Dia ingin sekali menjadi seperti ibu nya yang mempertaruhkan nyawa nya demi mereka supaya bisa merasakan kehidupan di bumi

Tidak semua kehidupan di bumi bahagia. Sebagian bahagia sebagian tidak. Maka dari itu berjuang lah untuk menggapai sesuatu yang tinggi

Jangan menghayal yang tinggi. Tapi berusaha lah





Tbc

Pendek?pasti
Maaf. Ide untuk chap ini sampai di sini aja. Ide nya menghilang di tengah jalan. Typo maaf yah

Beban-TaufanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang