14. Tidur Bareng.

12K 641 27
                                    

Haloha, Tuna! Apa kabar?

 Gimana, siap  baca part ini?

Sebelum baca jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya biar aku makin semangat nulisnya!

Itu saja, Bye~ Bye~

"Ternyata kata ' jangan takut ada ibu' adalah obat penenang terampuh ketika seorang anak merasa khawatir dan gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata kata ' jangan takut ada ibu' adalah obat penenang terampuh ketika seorang anak merasa khawatir dan gelisah."

-Atap_collection-

***

"Bunda kita hari ini jadi pulang kan?" Tanya Arasca yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuknya yang dililit sepinggang.

Arisca yang tengah di sisiri oleh Alexa pun ikut menoleh ke belakang. "Igh, Abang ga malu!" Pekik lalu kembali memalingkan wajahnya.

Alexa tersenyum dan mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari putranya Arasca. "Kondisi Abang dan Adek sudah jauh lebih baik, jadi dokter sudah memberikan izin untuk pulang. Emang Abang ga mau pulang humm?" Jelasnya sembari melanjutkan kegiatan nya yang menyisiri rambut Arisca.

Dengan tubuh polosnya, Arasca malah semakin menghampiri Bundanya. Wajahnya terlihat begitu besinar-sinar akibat terlalu senang. "Tidak, Abang sangat ingin pulang, Bunda!" Bantahnya pada tuduhan Alexa barusan. "Abang sudah sangat merindukan buku-buku Abang yang ada di rumah. Kasihan mereka, sudah lama sekali Abang tidak membaca mereka."

"Ouwwhhh.. Cuma rindu dengan buku, baiklah! Jangan salah kan Adek jika setelah ini Adek akan benar-benar mencari pacar untuk nemeni Adek main!" Ancamnya membuat Arasca berdecak kesal.

"Sudahlah, jangan mulai!" Ucap Arasca kemudian pergi untuk memakai pakaian yang sudah di siapkan oleh Alexa. Sementara Arisca, ia malah mendengus lalu memutar bola matanya malas.

Kunciran pada rambut Arisca telah selesai dilakukan. Rambut lurus dan tebal nya yang di kepang dua sangat cocok dengan dirinya yang memiliki pipi tembam. Ia semakin terlihat imut nan lucu.

"Selesai!" Seru Alexa merasa sangat puas dengan hasil tangan nya.

Tapi, ekspresi Arisca sangat berbeda dengan ekspresi Bundanya itu. Kini ia malah terlihat murung dan sedih. Alexa yang menatapnya dari belakang tentu sangat sadar ketika melihat keterdiaman Arisca itu.

"Kenapa, Sayang? Masih kesal dengan Abang humm?" Alexa pun memutar tubuh putrinya agar ia bisa leluasa menatap wajah cantik putrinya itu.

Arisca malah semakin menunduk. Bahkan kedua mata bulatnya kini terasa begitu panas. Kini.... Ia benar-benar sangat ingin menangis.

Sontak Alexa pun langsung menarik putri kecilnya itu dalam pelukannya. "Cerita sama Bunda, Sayang.. Jangan di pendam.."

'Apa ia masih takut dengan keberadaan Clara? Tapi kan kemarin udah gue bilang kalau Clara ga tinggal di rumah itu lagi?' Batin Alexa mulai menerka-nerka.

galaxy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang