Yu Zeyu menghampiri seorang siswi yang sebelumnya sudah menunggu didepan kelas. Pandanganku tetap fokus pada mereka, rasa ingin menguping pembicaraannya tapi jam pelajaran pertama baru saja masuk.
Tak lama, cowok itu kembali dengan membawa paper bag berwarna hitam.
"Apatuh dalemnya?"
"Baju kemarin yang udah dicuci sama dia"
"Ouh jadi kalian--" Kedatangan Bu Yuan membuat ucapanku terputus begitu saja.
"Saya lagi buru-buru. Ketua kelas, tolong bagikan kertas penilaian harian ini ya, nanti selesai jam pelajaran B.Inggris kumpul di meja kantor saya. Saya mau hadirin rapat dulu" jelas Bu Yuan lalu meninggalkan kami.
Setelah Zeyu selesai membagikan kertas soal tersebut disetiap meja. Shuyang dan Mingrui melengos pergi keluar kelas begitu saja.
"Eh lu berdua, mau kemana?" tanyaku.
"KANTIN" sahut Mingrui yang sudah menghilang diluar kelas.
"Eh buset Gougou parah ngga ngajak-ngajak!" ucapku ingin menyusul mereka, tapi tanganku tiba-tiba ditahan Zeyu.
"Jawab soal bareng aku aja, nanti pas istirahat ku traktir" ucapnya. Mendengar kata traktiran aku langsung duduk manis disebelahnya.
"Oke!"
"Jadi kita mulai ngejawab dari yang mana?" tanyaku antusias.
"Cari yang kamu ngerti dulu"
"Eh tapi gue ngga ngerti soalnya, lu yang transletin ya"
"Iya baby"
"Baby? Gue bukan bayi Zey.." jawabku yang membuatnya berdecak.
. . .
Aku masih bingung memilih masakan apa yang mau ku makan. Hidangan yang tersedia dikantin begitu banyak, mana rasanya enak-enak semua."Ra, cepetan pilih apa aja yang lain udah ngantri dibelakang" ucap Zeyu pelan.
"Mie kuah semangkok ya!"
"Pakai sayur?"
"Jangan"
"Tambahin aja biar dia pinteran dikit" sahut Zeyu yang langsung ku cubit lengannya.
"Ini makanannya"
"Makasih, dia yang bayar" ucapku menunjuk Zeyu dan pergi meninggalkannya.
Tak lama, cowok itu menempati duduk dihadapanku. Tidak ada pembicaraan saat makan. Hanya terdengar suara riuh penghuni kantin yang membicarakan banyak hal. Sedangkan ketiga human yang biasanya ngumpul bersamaku kini tidak ikut ke kantin.
"Tau ngga para guru tadi rapat masalah apa?" tanyaku.
"Mungkin karena bentar lagi kita ulangan" jawab Zeyu sambil mengaduk-ngaduk minumannya dengan pipet.
"Ck siap-siap otak gue beku, inget ya kalo gue manggil nama lu pas ulangan ngga usah pura-pura budek"
"Jangan bergantung padaku, kita nanti ngga sebangku"
"Iya tau tapi--apa gue harus pake mantra cap cip cup lagi?"
"Cuman ada satu cara" ucapnya, akupun langsung menyimak perkataannya.
"Belajar" lanjutnya yang membuatku berdecak. Serajin apapun aku belajar hasilnya tetap remedi.
"Percuma"
"Apa salahnya berusaha?" tanyanya, aku hanya diam.
Tanpa kusadari Xiaona dan Xiufei sedang berdiri disamping meja kantin yang kutempati.
"Boleh duduk disini?" tanya Xiaona.
Aku mendongak menatapnya, "Kalo gue bilang ngga boleh apa lo bakal ngga jadi duduk?"
"Ck cari tempat lain deh Na, ngga ada Mingrui juga" sahut Xiufei.
"Iyadah iya, males gue ada orang songong" ucap Xiaona menatapku tidak suka. Aku memutar bola mataku malas dan melanjutkan acara makanku.
"Kalian punya masalah?" tanya Zeyu ketika mereka sudah menjauh.
"Dulu gue SMP pernah sekelas ama tuh cewek. Gue inget banget pas razia handphone. Sebenarnya gue udah nyelipin hp gue di kaos kaki, tapi tiba-tiba Xiaona bilang kalo dia liat gue bawa hp"
"Lalu?"
"Ya gue langsung di interogasi. Terus hp gue disita, mana masuk bk lagi"
"Salah kamu juga ngapain bawa hp" ucapnya yang membuatku lagi-lagi berdecak.
. . .
Aku menjungkat-jungkitkan bangku. Sangat bosan tidak ada dua bocah tengil itu. Udah jam segini mereka berdua masih saja bolos. Salah gurunya juga si ngga masuk-masuk.
"Eh Miya, Gougou sama Shuyang kemana?"
"Main basket dilapangan. Palingan bentar lagi nongol, hari panas kek gini mana mungkin ngga capek" jawabnya.
Dan benar, baru aja di omongin dua cowok itu berlarian masuk kedalam kelas. Rambut mereka dibasahi dengan keringat, tak lupa dengan sebotol air mineral dingin ditangan mereka.
"Gila! Sumpah capek disuruh Pak Hyun jalan jongkok keliling lapangan" ucap Shuyang, lalu menumpahkan sebotol air dingin ke kepalanya.
"Heh gue hari ini piket ngapain lu basahin lantai segala.." Miya tak terima jika ia harus mengepel ulang.
"Derita lo!" sahutnya yang membuat cewek itu memukuli Shuyang dengan buku. Sedangkan Mingrui, ia berbaring di atas dua meja layaknya seorang pasien.
"Ada apa sih Gou?" tanyaku.
"Ketauan main basket pas jam pelajaran, makanya kena hukum" jawabnya pelan.
"Ck ck ck, guru olahraga hukumannya emang keras. Tapi kalo pas ulangan dibolehin nyontek haha"
"Beneran dibolehin nyontek? Di sekolahku yang dulu ngga dibolehin" ucap Zeyu sedikit heran.
"Iya boleh asal jangan ribut, guru kita kan beda" jawabku.
"Eh? Anak ayam sama anak domba kemana?" Aku baru saja sadar Miya dan Shuyang menghilang.
"Palingan gelut diluar" jawab Mingrui.
TBC.
* * *
Next part."LO TAU BAJINGAN KAN?!" teriak Zeyu mencengkeram kerah baju Lufei.
"APA HAH! NGAJAK WAR?" sahutnya dengan dagu terangkat.
--❅--❅--❅--⌨︎ ִֶָ pee..lupa up nghaha🙏
Bantu vote+komen ya, thx..
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous Classmate || Zeyu
Novela JuvenilSatunya menganggap classmate, satunya lagi menganggap soulmate. ya mau bagaimana lagi jika sudah terjebak friendzone. Selalu bersama tetapi bukan pasangan, dan terlalu nyaman hingga sulit untuk berjauhan. Apakah status teman sekelas akan berubah men...