Laura POV.
Hari yang dingin, udara pagi yang segar. Aku dan Miya berjalan menuju kelas. Kini pandangan orang-orang tidak lagi tertuju padaku. Rasanya sangat tenang.
"Hai ladies.." sapa Lufei, ia menghalangi jalanku.
"Pa an si"
"Gua ramal kita itu jodoh, nyatanya huruf depan nama kita sama. Laura and Lufei forever" ucapnya yang membuatku berdecak.
"Lu cocoknya sama Xiufei" sahut Miya.
"Betul, yuk Mi kita ke kelas" Aku menarik tangan cewek itu menjauhi Lufei.
Sesampainya di kelas, aku berjalan menuju mejaku. Miya mengekor dibelakang dan duduk di bangkunya.
Melihat Zeyu yang sedang berkutat dengan bukunya. Aku diam-diam mengintip tulisannya, ia terlihat sedang mengerjakan sesuatu.
"Zey, hari ini ada PR?"
"Engga ada" jawabnya.
"Lah? terus lu lagi ngerjain apa?"
"Liat papan tulis" suruhnya.
Aku melirik papan tulis yang bertulisan, 'Kerjakan tugas matematika Hal.72'
"Owalah, nanti ajadah gue kerjain. Lagian jam pelajaran pertama belum masuk."
"Tapi kok tumben Pak Han ngga ngajar" ucapku heran. Biasanya bapak yang satu ini selalu hadir.
"Para guru lagi jenguk Bu Yuan di rumah sakit"
"Ehh Bu Yuan sakit parah ya?" tanyaku. Zeyu menggedik tidak tahu.
"WOY WOY GUA KETINGGALAN BERITAA" teriak Mingrui sambil berlari ke dalam kelas.
"Anjir lu punya masalah apa si? Datang datang langsung heboh"
"GUA GILA, ni sekolah baru gua tinggal dua hari udah banyak kejadian yang menggemparkan"
"Lah, bukannya lu ijin ngga hadir seminggu?" tanya Miya.
"Disuruh mama gua sekolah, biar ngga ketinggalan pelajaran"
"Eh Ra, lu beneran hamidun?" tanya Mingrui dengan wajah serius.
"Ck kagak lah"
Mingrui mengernyitkan dahinya. "Masalahnya apa? Gua ngga paham"
Aku menjelaskan panjang lebar dan detail hingga ia mengerti.
(read part 23, 24)"Apa gara-gara lu cerita misteri hantu di sekolah?" tanya Miya.
"Mungkin, kan penggaris tiba-tiba jatoh."
"Di tiup angin kali." sahut Shuyang.
"Ngga logis, masa iya penggaris kayu bisa ditiup angin" ucapku.
Mingrui tiba-tiba menggebrak meja. "Gua punya rencana!" ucapnya sambil berdiri.
"Apa tuh?" tanyaku.
"Malam ini kita penelusuran di sekolah, pas tengah malam. Gimana?"
"Nyari hantu? Gua ngga ikut" ucap Shuyang.
Mingrui berdecak. "Bilang aja lo takut, gua dah tau lo takut hantu dari jaman purba"
"Mending gua tidur" ucapnya kalem.
"Emang penelusuran apa?" tanyaku.
"Memecahkan misteri sekolah" jawab Mingrui. Aku seketika teringat insiden terjebak di toilet, apa mungkin pelakunya makhluk astral?
"Eh Zey," Aku menyenggol lengan Zeyu. Cowok itu dari tadi sibuk mengerjakan tugas.
"Bukannya lu masih ngga tau siapa yang ngejebak kita?" tanyaku, ia mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous Classmate || Zeyu
Novela JuvenilSatunya menganggap classmate, satunya lagi menganggap soulmate. ya mau bagaimana lagi jika sudah terjebak friendzone. Selalu bersama tetapi bukan pasangan, dan terlalu nyaman hingga sulit untuk berjauhan. Apakah status teman sekelas akan berubah men...